Drrt drrt
Sepertinya itu sudah getaran yang ke dua puluh kali yang sudah masuk ke ponselku sejak setengah jam yang lalu. Tapi aku masih ingin mengabaikannya. Aku tidak ingin ada sesuatu yang menggangguku, apapun itu dan siapapun itu, saat aku sedang berlatih menari. Jadi, sampai saat ini aku tidak tahu siapa yang sedang mengirimiku pesan.
Tubuhku masih sibuk menari sesuai apa yang telah dipelajari pada kelas dance minggu kemarin. Aku masih merasa kurang di banyak tempat, jadi aku harus segera memperbaikinya agar tidak mengecewakan pelatihku.
Pintu berderit terbuka dan masuklah Jooheon beserta makanan dalam bungkusan plastik. Ia sudah berteriak kelaparan sejak tadi.
"Oh, Hyung, kau masih saja latihan?" Melihat diriku yang masih belum berhenti berlatih, mungkin di pikirannya sekarang pasti ia sedang menganggapku gila.
Aku tidak menggubris dan terus saja menari, walaupun aku tahu, setelah ini aku pasti tidak akan bisa bergerak selama beberapa jam ke depan. Aku hanya ingin tergeletak dan merebahkan diri, apapun itu yang terjadi.
"Jangan paksakan dirimu, Hyung. Kau bukan robot." Jooheon sudah asyik di pojokan dengan makanan bungkusnya. Seketika aroma makanan yang sedap menguar dan mengoyak-oyak indera penciumanku. Dan, astaga, perutku langsung saja berbunyi.
Aku memutuskan untuk berhenti dan mematikan musik yang masih bergema. Dengan peluh keringat yang kurasakan hampir di sekujur tubuhku, aku menghampiri Jooheon, mengambil salah satu minumannya dan meneguknya hingga habis.
"Hyung..." Ia menatapku tidak percaya. Dan aku semakin membuat dirinya tidak percaya ketika aku mengambil makanannya paksa dan mulai melahapnya.
"Ah, Hyung! Tolong jangan habiskan!"
Drrt drrt
Drrt drrt
Drrt drrtSial! Siapa sih yang menggangguku?
Aku meraih ponsel di atas meja tepat di sampingku. Aku baru saja ingin memaki orang yang dari tadi sudah menggangguku dengan mengirim pesan bertubi-tubi, tapi niatku segera urung melihat nama yang tertera di layar ponsel.
Ternyata dia.
Kimseola
Bisakah kita bertemu? 16.40
Ada suatu hal penting. 16.40
Aku tahu kau sibuk. 16.40
Tapi ini penting. 16.40Apakah kau sibuk? 16.53
Apakah kau benar-benar sibuk? 16.57
Apakah kau benar-benar benar-benar sibuk? 17.06
Tolonglah, ini penting sekali. 17.10
Aku tidak ingin Daniel selalu mengikutiku. 17.10Aku.butuh.bantuanmu. Cepatlah datang ke restoran biasa! 17.15
Ya! Apa ini caranya kau memperlakukan sahabatmu sendiri? 17.20
Jangan sampai aku memukul kepalamu lagi! 17.20
Ya! Shin Wonho! Bacalah! 17.21Aku hanya bisa tersenyum. Itu kira-kira sudah dari setengah jam yang lalu, dan aku mengabaikannya. Ternyata yang sedari tadi mengirimiku pesan adalah Seola. Buru-buru, aku memasukkan ponsel ke dalam saku celana dan bangkit berdiri, melupakan rencanaku untuk merebahkan diri seharian.
"Ini, ambil saja makanannya. Padahal aku hampir saja menghabiskannya tadi."
"Tentu saja aku akan menghabiskannya. Ini makananku," ucap Jooheon putus asa sambil kembali melahap makanannya yang tadi sempat sedikit tertunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will We? | Wonho (Monsta X) & Seola (WJSN)
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "Persahabatan antara seorang perempuan dan lelaki itu tidak akan pernah bertahan lama, karena biasanya akan berujung dengan cinta." Shin Wonho (Monsta X) || Kim Seola (WJSN) Please don't be silent reader 🙏 23.6.2017-25.9.2017