•Seola•

752 78 39
                                    

"Sudah siap?" tanya Wonho yang tepat berdiri di sampingku. Ia memberikan tatapan yang meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.

Aku terdiam, memainkan jemariku tiada henti untuk menutupi rasa gugupku yang menjalar.

"Hei. Sini, lihat aku." Kedua tangannya meraih kedua bahuku sehingga membuatku sekarang tertuju ke arahnya, fokus langsung pada kedua matanya.

"Kau gugup, Seola?"

Aku mengangguk pelan. Tentu saja, siapa yang tidak gugup pada saat seperti ini. Berdiri di depan kantor polisi sesaat setelah mendapat kabar bahwa polisi telah berhasil menangkap pelaku yang mencoba melakukan percobaan pembunuhan padaku sekitar dua bulan lalu. Bagaimana kau tidak akan merasa gugup?

"Everything will be okay. Aku janji, saat di dalam nanti, aku akan selalu berada di sampingmu dan menemanimu," ucapnya mantap, membuatku sedikit merasa lebih baik.

"Aku tahu. Hanya saja, aku tidak percaya kalau akhirnya ini adalah saat dimana aku akan bertemu orang itu."

Wonho meraih tanganku dan menggenggamnya erat. "Inilah saatnya, Seola. Setelah ini, hidupmu akan menjadi lebih tenang. Percayalah padaku." Lalu ia mengajakku masuk ke dalam gedung, dimana saat kami baru saja masuk sudah disambut dengan dua orang polisi yang siap siaga di balik meja jaga.

Mereka bertanya apa keperluan kami datang ke sini. Setelah menjelaskan segalanya secara detil, mereka membolehkan kami masuk dan mengantarkan kami ke ruangan yang memang sudah ditunggu oleh Kepala Polisi yang menangani kasus ini.

"Halo, selamat datang. Anda pasti adalah Kim Seola, benar?"

Kepala Polisi tersebut tampaknya sudah memasuki usia yang tidak muda lagi, tampak dari rambutnya yang mulai memutih. Itu membuatku menaruh kepercayaan padanya bahwa ia akan menangani kasus ini dengan baik.

"Benar, perkenalkan saya Kim Seola. Dan ini, Shin Wonho."

"Senang bertemu denganmu, Kepala Polisi." Wonho balas menjabat tangannya dan memberikan senyum terbaik.

"Seperti yang sudah kita sampaikan sebelumnya, kita telah berhasil menangkap kedua pelaku yang mencoba melakukan pembunuhan terhadap korban Kim Seola."

"Se...sebentar. Anda bilang berapa tadi? Dua?"

"Benar, ada dua pelaku. Masing-masing dari mereka sudah berada di ruang investigasi di sebelah kiri dan kanan ruangan ini. Dari sini, kita bisa melihat mereka sekaligus melalui kaca tembus pandang satu sisi. Kita bisa melihat mereka, tapi mereka tidak akan bisa melihat kita."

Aku tertegun melihat kaca di samping kiri kananku. Sekilas ini hanya akan terlihat seperti kaca biasa, tapi ternyata...

KLIK!

Sepersekian detik setelahnya, kaca tersebut berubah. Aku tidak tahu apa yang terjadi setelah sesuatu ditekan, tapi sekarang kaca itu sudah tidak lagi memantulkan cerminan diri kita, melainkan menampakkan sesuatu yang sedang terjadi di kedua ruangan di sebelah kami.

Seseorang di sana, tidak, tepatnya dua orang dari sisi kiri dan kananku, membuat hatiku mencelos. Bagaimana bisa kedua orang tersebut yang ingin menghancurkan hidupku? Bagaimana mereka bisa bertemu dan bersekongkol merencanakan sesuatu yang jahat?

"Song....Song Eunhae?" gagap Wonho yang tidak percaya.

Aku tidak heran melihat pria bajingan itu ada di ruangan sana. Tapi, aku tidak menyangka justru akan melihat sesosok Eunhae. Mereka memang berada di dua ruangan terpisah, namun tetap saja aku dapat merasakan aura tidak enak yang merambat di sekitar diriku.

Will We? | Wonho (Monsta X) & Seola (WJSN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang