"Dari tadi aku mendengar nama Seola dalam percakapan kalian. Siapa dia?"
Suara Eunhae bagaikan tamu tak diundang yang tiba-tiba menyambar begitu saja. Kehadirannya untuk sekarang ini benar-benar sangat tidak diinginkan, jadi ada baiknya apabila ia menghilang dari hadapan sekarang juga sebelum member yang lain melihat dirinya.
"Wonho? Hyungwon? Apakah kalian mendengarkanku?" tanyanya menatap kami bingung.
Seperti mengerti jalan pikiranku yang sedang malas menghiraukan Eunhae, Hyungwon yang mengambil alih menjawab pertanyaannya.
"Oh, halo Eunhae. Lama tidak bertemu." Hyungwon menatap Eunhae malas. "Apa yang sedang kau lakukan di sini?"
"Kalian tidak menjawab pertanyaanku. Dan sepertinya apa yang aku lakukan di sini bukanlah urusanmu, kan?"
"Eunhae, kalau begitu apa yang sedang kami bicarakan jugalah bukan urusanmu." Selesai mengucapkannya, aku memberikan senyum mengejek padanya, berharap ia dapat mengerti maksudku untuk tidak ikut campur dalam pembicaraan kami.
"Begitu?" Eunhae tidak merasa terintimidasi dengan perkataan kami, melainkan ia dengan bangga melawannya. "Perlu kalian ingat untuk tidak melupakan siapa yang telah berjasa dalam memberikan kalian sponsor. Jadi ada baiknya kalian menjaga sikap demi pekerjaan dan masa depan kalian." Senyumnya yang licik membuatku merasa marah padanya untuk pertama kalinya. Bukankah ia sudah keterlaluan? Aku tidak pernah merasa marah padanya, tapi entah kenapa kali ini berbeda. Sepertinya aku mulai mengerti jalan pikiran Kihyun.
"Jadi, kalian masih tidak ingin memberitahu siapa itu Seola?" Eunhae masih saja memaksa untuk memberitahu tentang Seola. Aku dapat mendengar Hyungwon menghela napas jengkel, merasa kalau Eunhae ini adalah seseorang yang sangat tidak diinginkan keberadaannya.
"Untuk apa kau tahu, Eunhae? Seola adalah teman kami. Kau ingin berteman dengannya juga?" tanya Hyungwon kesal.
"Teman? Kuharap kalian tidak lupa untuk jangan sampai terlibat dalam skandal yang tidak-tidak dan terus menjaga reputasi kalian."
Aku ingin beranjak dari sini sekarang juga, mungkin Hyungwon pun merasakan hal yang sama. Aku lelah selalu mendengar ocehan itu keluar dari mulutnya. Aku tahu ia memiliki kuasa yang besar dalam karir kami, tapi bukan berarti ia berhak untuk mengatur kehidupan kami.
"Eunhae, terima kasih atas perhatiannya. Tapi sepertinya kami harus pergi sekarang juga. Waktunya untuk rekaman." Memang benar ini sudah waktunya bagi kami untuk merekam penampilan live stage kami. Aku dan Wonho bersiap untuk pergi dari sini ketika Eunhae kembali bersuara.
"Kalian jangan menganggap remeh perkataanku. Aku memang belum tahu siapa Seola, tapi aku akan mencari tahu. Bagiku karir kalian adalah yang terpenting. Jadi segala hal yang dapat mengganggu kelangsungan karir kalian, aku tidak akan ragu menyingkirkannya."
Ucapannya terdengar sangat menusuk di telingaku, sehingga hampir saja aku lepas kendali menyakiti perempuan yang ada di hadapanku. Kalau saja ia bukan perempuan. Kalau saja ia bukan sponsor terbesar kami.
Senyum kemenangannya membuatku muak.
"Jangan berani menyentuh Seola! Aku tidak akan diam saja kalau kau berani berbuat macam-macam padanya." Aku memberikan ancaman agar ia tidak berani melakukan segala hal apapun yang sedang direncanakan dalam kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will We? | Wonho (Monsta X) & Seola (WJSN)
Fanfic[COMPLETED] "Persahabatan antara seorang perempuan dan lelaki itu tidak akan pernah bertahan lama, karena biasanya akan berujung dengan cinta." Shin Wonho (Monsta X) || Kim Seola (WJSN) Please don't be silent reader 🙏 23.6.2017-25.9.2017