enam

56 4 0
                                    

Sudah lebih dari satu jam Micha menunggu di depan gerbang Taman Hiburan. Disana Micha hanya menyaksikan orang-orang yang antusias untuk menaiki wahana ataupun mengabadikan momen, ada segerombolan anak muda dan orang yang sudah berkeluarga. Udara dingin menusuk tubuh Micha.

"Hachih!" suara bersin Micha karena udara dingin yang menusuk itu.

Micha menundukkan kepalanya agar setengah dari wajahnya tertutup oleh syal yang sedang ia pakai. Tak lama kemudian Micha melihat ada kaki seseorang yang menghampirinya. Sontak Micha menengadahkan kepala dan berkata, "Degra!". Namun orang itu bukan Degra. Orang itu membawa balon-balon dan es krim kesukaan Micha.

"Saga?" teriak lirih Micha bingung.

"Aku dengar kamu hari ini berulang tahun. Dan katanya kamu suka balon dan es krim." ucap Saga gugup sambil menyerahkannya pada Micha. Sebelum Micha menjawab Saga buru-buru melanjutkan "Tapi kamu harus segera pulang ini sudah malam dan hawanya juga dingin, tadi aku dengar juga kamu bersin. Kamu pulang sana!"

"Maaf, aku gak bisa pulang sekarang." jawab Micha diikutin oleh ringisan di mulutnya.

"Kamu mau nunggu Degra sampai kapan sih?" ucap Saga keceplosan.

"Kok kamu tahu aku nunggu Degra?" tanya Micha curiga.

"Sabodo aku tahu darimana, tapi yang pasti Degra tidak akan datang kesini dan yang terpenting ambil balon dan es krim ini." ucap Saga dengan nada yang lebih tinggi.

"Tapi kan sekarang dingin masa makan es krim." ucap Micha dengan kekehan tetapi tetap menerimanya.

Saga melepas jaket tebal yang ia pakai dan ia memakaikannya di punggung Micha. Lalu pergi meninggalkan Micha dengan hentakan kaki khas orang yang sedang marah.

Micha tersenyum dan dalam hati ia berkata.

Degra pasti akan datang ke sini untuk menemuiku.

-Hujan-

Di waktu yang sama di depan Jam Kota yang berada di Taman Kota. Seorang gadis yang sedari tadi tak bisa menghentikan senyuman yang mengambang di mulutnya. Udara dingin malam ini sampai tidak dirasakan olehnya. Seseorang yang ia tunggu pun datang sambil berlari. Namun ia sepertinya kebingungan.

"Degra!" teriak lirih gadis itu sambil melambaikan tangannya ke arah Degra.

Degra menoleh ke arah gadis itu dan menarik kedua sudut bibirnya sehingga terbentuk senyum yang manis. Degra berlari ke arah gadis itu dan berkata, "Rain! Maaf aku terlambat! Apa kamu sudah menunggu lama?".

Rain menggelengkan kepala, "Tidak. Aku juga baru sampai tadi." ucap Rain bohong.

"Kita mau kemana?" tanya Degra sambil menawarkan tangannya untuk bergandengan tangan. Rain menerima tangan Degra, wajahnya menjadi sangat merah sampai-sampai dia lupa untuk menjawab pertanyaan Degra. "Rain?" ucap Degra lagi. "Oh iya, maaf. Kita berjalan kesana dulu saja." jawab Rain. Degra mengiyakan.

-Hujan-

Satu jam yang lalu.

Hari ini hari Minggu yang Saga tunggu-tunggu. Tepat tanggal 10 Desember 2017 di kalender, Saga lingkari. Saga membuka handphonenya, ia membuka aplikasi line. Saga mencari kontak yang bernama Khansa Yorika. Tentu saja Saga akan bertanya beberapa hal tentang Micha, seperti apa yang disukai Micha? Karena ini hari ulang tahunnya. Terlalu aneh jika Saga bertanya langsung pada Micha.

Mahesa Sagara : Yori.

Khansa Yorika : Apaan lu tumben ngechat gue

Mahesa Sagara : Ini kan hari ultah Micha, [delete]

Belum sempat Saga melanjutkan tiba-tiba datang pesan line dari Khansa Yorika.

Khansa Yorika : Micha itu suka balon, kucing, sama makanan yang manis-manis.

Mahesa Sagara : Tau aja lu, bener nih cuma kayak gitu doang?

Khansa Yorika : Tau lah. Iya, setiap dia ultah gue pasti nraktir dia es krim aja udah seneng banget. Eh tapi lu jangan ngasih sekarang.

Mahesa Sagara : Why?

Khansa Yorika : Micha malem ini jam 7 janjian sama orang.

Mahesa Sagara : Siapa? Degra ya? Kemana emangnya?

Khansa Yorika : Iya sama Degra ke Taman Hiburan.

Mahesa Sagara : Oh, udah ya. Btw thanks ya:)

Khansa Yorika : Biasa ajalah.

Read.

Saga pun menutup aplikasi line nya. Saga memanyunkan bibirnya sekitar 2 cm. Tiba-tiba ada dering dari telepon rumah Saga yang terletak di kamar Saga. Jadi, Saga tinggal mengangkat gagang telepon itu. Saga belum sempat bicara,

"SAGA GUE SENENG BANGET!!!" satu kalimat bertanda seru itu membuat telinga Saga hampir tidak bisa mendengar lagi.

"Gue kaget ogeb!" balas Saga.

"Maap berouh. Tau gak tau gak tau gak." jawab Degra.

"Apaan?" jawab Saga singkat.

"Si Rain ngajak gue keluar masa." ucap Degra.

Deg. Saga kaget.

"Si Rain?" tanya Saga.

"Iya dia barusan telpon gue buat ngajak ketemuan di Taman Kota jam 8 ini. WHAT! Sekarang udah hampir jam 8 dan gue belum ngapa-ngapain."

"Eh, lu udah ngecek hp lu belom?" tanya Saga.

"Belom, kenapa emangnya? Udah dulu ya Saga, gue mau siap-siap. Bye."

"Tapi Micha kan malem ini juga ngajak lu kelu--"

Tuut tuut tuut.

"Ih keluar! Dasar Degra bego." umpat Saga.

Saga segera bersiap-siap keluar dengan memakai jaket tebal karena malam ini hawanya dingin.

Bersambung.

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang