satu tiga

27 3 0
                                    

Flashback on

Hari ini aku diganggu lagi. Walaupun hari ini sekolah dibubarkan lebih pagi, rasanya melelahkan.

Aku berjalan ke halte depan sekolahku. Hujan turun.

"Akh, mengesalkan. Mengapa hari yang masih pagi ini harus hujan?" gerutuku sambil mengeluarkan payung bermotif kucing dari tasku.

Seperti biasanya sebelum pulang ke rumah, aku pergi ke kebun yang aku gunakan sebagai tempat untuk menulis bukuku yang berjudul "Definisi Aku".

Sesaat setelah aku sampai di kebun, aku mengurungkan niat. Aku mengangkat tangan kananku untuk menerima air hujan yang menetes dari langit. Rasanya sejuk sekali.

Aku melihat ke arah gubuk. Ada seorang anak laki-laki yang sedang menggerutu sendirian di sana.

Mengapa ia tidak bersekolah? Wajahnya terlihat asing. Aku belum pernah melihatnya. Dia pasti dari kota. Wajar dia sudah libur.

Aku menjatuhkan payungku. Air hujan mulai membasahi seragamku. Terasa rasa bahagia yang meluap. Aku mulai berlari di bawah derasnya hujan. Aku tertawa bagai gadis yang tidak memiliki beban.

Tiba-tiba anak itu melihat ke arahku. Apakah ini yang disebut jatuh cinta pada pandangan pertama? Terdengar konyol ya? Aku tersenyum ke arahnya. Lalu dia membalas senyumku. Aku harus apa? Tanpa sadar aku menjulurkan lidahku ke arahnya. Bodoh sekali.

Flashback off

-hujan-

11 Februari 2018

"Degra!" teriak Rain sambil memegang pundak Degra.

"Ah kaget," ucap Degra. Rain tertawa.

"Mengapa kau sekarang sering mengagetkanku?" ucap Degra sambil tertawa.

"Maaf," ucap Rain sambil tertawa.

"Degra, apakah kau ada waktu luang hari ini?" tanya Rain.

"Maaf, hari ini aku tidak bisa," jawab Degra.

"Oh begitu ya. Tapi lain kali bisa kan? Aku pulang dulu," ucap Rain sambil berlari mundur dan melambaikan tangan. Degra mengangguk dan membalas lambaian tangannya.

Degra membeli sebuah buket bunga. Sampai di pemakaman.

"Selamat ulang tahun Ayah," ucap Degra sambil menaruh buket bunga di atas makam ayahnya.

Flashback on

10 Mei 2010

"Ayah, hari ini aku ulang tahun ayo kita ke Taman Hiburan," rengekku sambil menggoyangkan tangan ayahku.

"Tapi Ibumu kan sedang mengandung," jawab ayah.

"Tidak apa-apa. Hanya kita berdua," ucapku.

"Tapi tugas Ayahkan untuk melindungi kamu, Ibumu, dan adikmu," jawab ayah.

"Tapi kalau adikku sudah lahir, Ayah akan mengajakku ke sana, janji ya?" ucapku. ayah mengangguk.

10 Mei 2011

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang