dua dua

12 1 0
                                    

Degra turun dari bianglala dengan menggendong Micha.

"Kak! Apakah ada masalah dengannya?" tanya petugas yang menjaga bianglala.

"Tidak apa-apa. Ia hanya sedang tertidur. Ia pasti sedang bermimpi indah," jawab Degra sambil tersenyum.

Dia pasti sedang tertidur.

Batin Degra.

Walaupun ia tahu bahwa jantung Micha sudah tidak berdetak lagi, dia terus saja beranggapan bahwa Micha sedang tertidur.

Degra menggendong Micha sampai ke ruangan rumah sakit Micha.

Ibu Micha membuka pintu.

Ibu Micha langsung memanggil dokter.

Micha dibawa oleh dokter dan para perawat dalam keadaan ditutup kain putih.

Ibu Micha terus saja menangis di pelukan Degra.

"Micha hanya tertidur. Tante tenang saja," ucap Degra sambil menepuk-nepuk bahu Ibu Micha.

"Degra tolong sadarlah. M-micha s-sudah t-tiada," ucap Ibu Micha.

Degra meneteskan air mata.

"M-micha s-sudah t-tiada?" tanya Degra.

Ibu Micha hanya bisa mengangguk dan menangis keras.

Kini Degra juga ikut menangis.

-hujan-

Kamar 153—kamar rawat Micha—sudah dikosongkan tadi malam.

Degra yang masih saja dengan tatapan kosongnya berdiri di depan jendela kamar 153.

Bunga Amaryllis.

Dan hujan.

Pagi ini sebenarnya adalah hari pemakaman Micha.

Oleh karena itu, Degra sengaja datang ke sini lebih pagi untuk membawakan roti coklat kesukaan Micha untuk hadiah yang terakhir kalinya.

"Ini roti coklat yang terakhir untukmu! Dimakan ya! Tenang saja ini tidak bekas jatuh kok. Hahaha," ucap Degra yang tawanya semakin lama semakin pudar.

Degra meletakkan roti itu di atas rak yang biasa untuk menyimpan baju-baju Micha.

Tapi apa daya. Karena tangan Degra masih saja gemetaran, roti itu jatuh ke lantai.

"Yah ternyata pada akhirnya roti ini bekas jatuh," ucap Degra mengambil roti itu lagi.

Degra melihat sebuah kertas yang dilipat. Degra pun mengambil kertas itu dan membuka lipatannya.

Di sana tertulis.

'Saat kau membaca ini mungkin aku sudah tiada hehehe. Jangan terlalu sedih ya! Kau harus tetap hidup. Kau harus membantu Ibumu dan Kara. Jadi sudah ya sedihnya! Dan jangan lupakan kapsul waktu yang aku tanam waktu bersamamu! Tapi ingat! Kau harus menunggu 10 tahun lagi untuk mengambil kapsul waktu itu hehehehe.

Dari gadis bunga hujan.

Untuk orang yang disayanginya.'

Baiklah. Aku tidak akan bersedih lagi!

Batin Degra.

Flashback on

2 Mei 2018

Setelah selesai belajar, Degra dan Micha meninggalkan perpustakaan.

Micha melihat poster sebuah film yang akan tayang di bioskop.

Yang berjudul 'Kapsul Waktu'.

Namun, jadwal tayang film itu saat bulan Juni.

Yah sepertinya waktuku tidak cukup untuk menonton film itu

Batin Micha.

"Degra! Kamu pernah mendengar tentang kapsul waktu?" tanya Micha.

"Hm... Sepertinya pernah, memang kenapa?" jawab Degra.

"Ayo membuat kapsul waktu!" ajak Micha.

"Oke!" jawab Degra.

"Tapi kapsul itu boleh dibuka 10 tahun setelah kita mengubur kapsul itu. Aku akan menuliskan sesuatu untukmu! Tapi kau juga menuliskan sesuatu untukmu 10 tahun yang akan datang ya! Oke?" ucap Micha.

Degra hanya mengangguk sambil tersenyum.

09 Mei 2018

Setelah berjalan-jalan di bawah pohon sakura, Micha mengajak Degra ke Taman Kota.

"Wah bahkan di sini pun pohon sakuranya banyak sekali!" oceh Micha.

Lagi-lagi Degra hanya bisa tersenyum melihat tingkah Micha.

"Apakah kau bawa ini?" tanya Micha sambil memegang kapsul waktu miliknya.

"Tentu!" jawab Degra sambil mengeluarkan kapsul waktu dari sakunya.

"Sepertinya ini tempat yang bagus untuk menanam kapsul waktu! WAH LIAT POHON SAKURA ITU! BAGUS SEKALIIII~" teriak Micha.

"Ayo tanam kapsul waktu kita di bawah pohon ini!" ajak Micha.

"Memangnya boleh?" tanya Degra.

"Selama tidak ketahuan tak apa kan?" jawab Micha sambil tersenyum jail.

Dasar kau ini tidak punya rasa takut

Batin Degra sambil tersenyum.

"Pertama-tama kita tandai pohon ini! Aku akan mengukir kulit pohon ini. Nah!" ucap Micha sambil mengukir kulit pohon.

Tertulis:

'우리 다시 만나
봄바람이 지나가면'

"Jangan lupa ya! Kau tidak boleh mengambilnya sebelum 10 tahun dikubur. Walau aku tak ada aku akan selalu mengawasimu," ucap Micha setelah selesai mengubur kapsul waktu miliknya dan milik Degra.

"Jangan seperti itu! Kau tidak akan pergi sampai 10 tahun yang akan datang," jawab Degra.

"Seperti arti ukiran di pohon sakura ini, 'Kita akan bertemu kembali. Ketika angin musim semi telah berhembus'," ucap Micha.

Flashback off

Bersambung

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang