Baca ulang di akhir.
Karena ada sesuatu yang harus aku benahi di sini, jadi aku publish ulang.
Happy reading💕➖➖➖
Ku harap kita tetap seperti ini. Saling melempar candaan dan berbagi kebahagiaan. Karena pada dasarnya aku hanya ingin melupakan sepi yang terkadang membelenggu ketika aku sendiri.
🌸
DUDUK bersila beralaskan karpet di ruang tengah, Anya dan yang lainnya kini tengah mengitari semangkuk pop corn yang disiapkan mbak Inah. Setelah acara surprise yang di buat Sean, mereka kemudian berkumpul di sini. Awalnya mereka berencana untuk sekedar ngobrol dan curhat. Tapi pada akhirnya mereka memutuskan untuk bermain truth or dare.
Aldo dengan semangat mengangkat pop corn ke pangkuannya ketika Sheina memutar botol di tengah karpet. Dan botol itu menunjuk tepat ke arah Aldo yang tengah memasukkan sejumput pop corn ke mulutnya.
"Aduh, pinter baget sih botolnya. Berhenti tepat nunjuk cowok ganteng kaya gue," canda Aldo membuat yang lainnya berdecih geli.
Rara bertanya serius, "Truth or dare?"
Aldo tampak menimang-nimang akan memilih apa. Kalau truth rahasianya banyak. Kalau dare ia sedang malas dengan tantangan yang diberikan pasti tidak jelas. Ya sudah, Aldo terpaksa menjawab, "Oke, gue pilih truth."
Semuanya tampak diam, memikirkan pertanyaan yang tepat untuk Aldo. Sempat terdiam, akhirnya satu pertanyaan muncul.
"Alasan lo putus sama matan lo yang terakhir itu, siapa namanya?" tanya Rara—sebenarnya itu adalah pertanyaan buatan Anya.
"Tasya." Aldo membenahi.
"Iya itu. Alasan lo putus sama dia apa?"
Aldo lantas memutar bola matanya. Malas menjawab karena secara tidak langsung ia harus mengingat kenangan buruk yang di berikan Tasya kepadanya.
"Katanya dia bosen," jawab Aldo santai.
"Bukanya lo yang sering bosen ya?" tanya Zeo yang berada tepat di sebelahnya.
"Pertanyaanya tadi cuma alasan aja. Kenapa jadi kemana-mana?"
"Iya udah. Lanjut aja!" seru Sean kemudian.
Kemudian permainan di lanjutkan. Kini giliran Aldo yang memutar botolnya. Hinga perlahan berhenti menunjuk Anya yang tengan tertawa karena candaan Sean di sebelahnya. Dengan begitu tawa Anya langsung hilang bergantikan dengan tatapan horor pada botol di depanya.
Kali ini Anya mengikuti Aldo yang memilih trurh. Setidaknya ia tak terlalu banyak memiliki rahasia.
"Lo beneran suka sama Sean?" tanya Aldo dengan wajah polos—tepatnya wajah sok polos.
Hal itu sontak membuat semua mata tertuju pada Aldo. Mereka sudah menyiapkan pertanyaan jebakan untuk Anya, tapi Aldo menghancurkannya dengan pertanyaan yang akan mendapatkan jawaban 'ya'.
Sean kemudian mengdengus kesal, "Pertanyaan macam apa itu?"
"Nggak." Anya menjawab beberapa saat setelah keributan terjadi karena Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Pieces
Teen Fiction[genre: high school; teen fiction] Semua orang beranggapan bahwa Anya adalah gadis yang sempurna. Dengan paras cantik dan hidup yang serba berkecukupan, membuat mereka iri dengan Anya. Tapi mereka tak pernah tau sisi lain dari Anya. Sisi yang tak pe...