-4.2 : Give it to me

911 136 0
                                    


A/n : Cuma mau ngasih tahu, part ini sama yang pernah di post di instagram agak berbeda, dan udah aku modifikasi, tapi gak merubah alur sama sekali. Jadi, kalau mau baca kembali, silahkan untuk lihat perbedaanya. Thanks ;))

***

FLASHBACK ON

Malam itu sedang hujan disertai petir.
Dua anak kecil-satu perempuan dan satu laki-laki, sedang tertidur pulas ketika tiba-tiba mendengar suara pecahan barang, teriakan juga pukulan.

Si anak perempuan terbangun dan ketakutan, sedangkan anak laki-laki-yang satu tahun lebih tua darinya berusaha menenangkan adiknya yang tidak berhenti menangis.

Lalu mereka berdua memberanikan diri keluar dari kamar dan melihat apa yang sedang terjadi.

Dengan kedua mata dan kepalanya, mereka melihat kaki dan tangan orang tua mereka terikat, di sandera oleh tiga orang lelaki misterius berpakaian serba hitam.

Sosok itu menyadari kehadiran mereka berdua, Orang tua mereka berteriak meminta mereka untuk lari ketika salah satu dari sosok itu menghampiri mereka dan menakut-nakuti mereka dengan pisau.
Namun, anak laki-laki itu memberontak berusaha melindungi adiknya.

Sehingga nyawanya harus melayang ketika pisau itu menusuk tepat di jantungnya.

Ia tergeletak tidak bernyawa di depan orang tua dan adik perempuannya.

"Oppa.."

"Y/n"

FLASHBACK OFF

***
"Oppa," Kamu terisak dalam tidurmu, menyerukan nama oppamu.

"Y/n?"

"Hajima,"

"Y/n?!"

"HAJIMAAAA!!"

"Y/n sadar,"

"ANDWAEE"

Kamu membuka matamu secara tiba-tiba, kembali ke dalam realita.

Tubuhmu penuh dengan peluh keringat dan nafasmu tidak teratur.

"Y/n-ah gwaencana, itu cuma mimpi."

Kamu memandang ibumu yang mencoba menenangkanmu, tapi adegan-adegan di masa lalumu itu masih tersisa di dalam ingatanmu. Terus terputar dan tidak mau pergi. Matamu mulai memanas, dan mengeluarkan butiran bening itu deras dan semakin deras.

"ANDDWAEE"

Kamu menangis frustasi dan juga berteriak, menjambak-jambak rambutmu keras. Ibumu mencoba untuk mengehentikanmu, tapi kamu terlalu kuat dan mulai di luar kendali.

"W-wae geurae?"

"Yoongi, tolong! Ambilin suntikan di dalam lemari. Ppali."

Yoongi yang baru saja memasuki rumahmu dan mendengar suara teriakan dengan gerakan cepat menghampiri sumber suara dan mendapati ibumu yang memegangi kedua tanganmu selagi kamu berteriak frustasi.

Ia dengan patuh mengambil suntikan yang ibumu maksud dan memberikannya kepada ibumu.

"Tolong pegang Y/n"

Dan dengan satu suntikan, penglihatanmu memburam hingga kemudian menjadi gelap total.

***

Hal pertama yang kamu lihat saat membuka matamu adalah Yoongi, yang membuka pintu dan membawa nampan berisi air putih serta obat-obatan.

"Udah bangun?" Tanyanya, meletakan nampan itu di meja, dan duduk di sebelahmu.

"Hm."

Kamu mengubah posisi tidurmu menjadi duduk, Yoongi membantumu sedikit.

First love. -sgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang