-12.2 : Just one day

1.1K 152 45
                                    

Areum menarikmu ke toko aksesoris yang bertempat di sebelah toko es krim, toko itu tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, mungkin jika di samakan bisa seukuran ruang tamu rumahmu.

Pengunjung yang datang kebanyakan anak sekolah yang masih memakai seragam sama sepertimu, kamu mengikuti Areum berlari menuju rak dimana terdapat banyak berbagai macam hiasan rambut, ia tengah memilih-milih jepit,

“Eonnie,” Panggil Areum, ia memeberimu sebuah bando berwarna pink berbentuk telinga kelinci,

Kamu berjongkok, menyamakan tinggi tubuh kalian, “Areum mau pake ini?”

Areum mengangguk, lantas kamu membantunya memakaikan bando, dan menyuruhnya untuk menghadap kaca yang terpasang di mana-mana,

“Aigoo, uri Areum neomu gwiyeowo!” ujarmu, Areum tersenyum senang saat melihat pantulan dirinya di kaca, lalu ia kembali memilih-milih bando, dan tangannya kini memegang sebuah bando berwarna ungu berbentuk kucing,

“Eonnie,” Ia mengisyaratkanmu untuk menghadapnya, lalu memakaikan bando itu di kepalamu,

“Eonnie, Kyeopta!” Sahut Areum, kalian berdua memandang pantulan diri kalian di kaca, Areum Terlihat lucu dengan rambut kucir dua dan bando kelinci di atasnya,  Sedangkan rambutmu tergerai dengan bando kucing.

“Meong,” katamu meniru suara kucing, sedangkan Areum melompat-lompat menirukan kelinci.

“Mwoya?” Yoongi tiba-tiba datang dan berdiri di samping kalian, kedua tangannya di masukan ke dalam saku celana, pandangannya penuh dengan penghakiman,

Kamu berdiri menghadapnya, sedangkan Areum masih gemar melihat dirinya berkaca dengan bando kelincinya, “Yoongi, eotte?” Tanyamu, Jarimu membentuk V sign sambil tersenyum percaya diri

Yoongi mengerutkan keningnya, menunjukan ekspresi jijik, “Gak pantes.”

Kamu mengerucutkan bibirmu, “Areum yang pilihin ta—Ya!” Kamu hendak membela dirimu ketika Yoongi dengan sengaja menyingkirkan bando itu dari kepalamu, “Kembaliin!”

“Diem,” Perintah Yoongi, ia menaruh bando itu ketempat asalnya, dan tengah memilih-milih sesuatu, sampai matanya tertuju pada sebuah jepit, ia mengambilnya, “Sini,”

Kamu terhenyak saat tangan Yoongi menarik tanganmu untuk mendekat, ia menyentuh kepalamu, tinggimu setara dengan dagu Yoongi,

Sehingga saat ia sedang merapihkan rambutmu kamu bisa merasakan nafasnya berhembus di dahimu, Kamu bisa mencium aromanya tubuhnya yang seharum kayu oak, kamu bisa melihat bibirnya yang tipis dan berwarna sedikit merah muda sedikit terbuka,

Dan itu refleks membuatmu menoleh ke samping, menggigit bibir bawahmu gugup, mencoba untuk mencegah imajinasi liar itu muncul di otakmu.

Yoongi terlihat terganggu saat kamu menoleh ke samping, jadi dengan kedua tangannya, ia menyentuh kedua pipimu, membawa wajahmu untuk kembali menatapnya, sekarang tatapan kalian bertemu, dan itu membuatmu harus menahan nafasmu,

Bukan hanya sampai situ, kini ia menyingkirkan poni panjangmu dari wajahmu, menaruhnya di belakang telingamu, yang membuatmu berjengit sedikit saat jarinya menyentuh telingamu, Jantungmu berdetak sangat kencang dan kamu berharap ia tidak menyadari kegugupanmu saat itu.

Tangannya kini memakaikan sebuah jepit berbentuk pita berwarna biru tua, tepatnya di atas telingamu, mencegah poni panjangmu menutupi wajahmu, ia menatapmu sebentar terlihat mengamati,

Kenapa ia terlihat santai menyentuhmu sesukanya? Sedangkan disini kamu gugup gemetaran, mati-matian menyembunyikan perasaanmu.

“Cantik,”

First love. -sgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang