-13.1 :

1.1K 139 26
                                    

“Eottokhaji?” Kata Yoongi, Matamu yang semula sepenuhnya pada gelang itu kini beralih pada Yoongi yang memiringkan kepalanya seperti sedang berfikir,

“Mwo?”

“Kalau Areum ngasih gelang ini ke kamu artinya pasangan aku bukan Areum lagi,”

“Tapi kamu,”


































Apa katanya?







"Hah?" Kamu berkedip beberapa kali berusaha mencerna apa yang dikatakan Yoongi barusan,

Heol, apa dia baru saja mendeklarasikan bahwa kalian adalah pasangan, secara tidak langsung?

Pemikiran itu mau tidak mau membuat pipimu panas bersemu merah muda mau tidak mau,

"Tapi cuma karena kita pake barang sepasang bukan berarti kita pasangan sih, hahaha"

Hahaha




Hahaha







Fak.



Dan setelah berkata enteng seperti itu ia bangkit memasuki rumahnya dengan santai,

meninggalkanmu yang masih berjongkok seperti orang bodoh.

***

Kamu berjalan tepat di belakang Yoongi.

Ya, hari ini seperti yang telah di rencanakan kalian akan ke toko buku lalu menuju tempat pendaftaran lomba Yoongi,

Kalian pergi ke toko buku yang berada di salah satu pusat perbelanjaan terdekat dengan kawasan rumah kalian, Yoongi bilang koleksi buku di sana juga todak kalah lengkap.

Kamu membiarkan Yoongi memimpin jalan karena kamu sendiri tidak begitu tahu spesifik tempat toko buku tersebut,

Masalahnya sekarang adalah, Yoongi tidak sadar kalau ia sedang berjalan dengan perempuan yang jarak langkahnya pendek sehingga kesusahan untuk berjalan cepat, berbeda dengan Yoongi yang tinggi-- meskipun tidak setinggi teman-temannya, tapi setidaknya ia memiliki kaki yang gesit dan bisa berjalan dengan cepat.

Kamu harus berlari kecil untuk menyamakan langkahmu dengannya, belum lagi tali sepatumu sedikit terurai sehingga membuatmu harus tersandung berkali-kali.

Rasanya ingin sekali protes tapi entah kemana keneranianmu pergi.

Kamu berusaha mencapai tangannya yang kosong untuk setidaknya membantumu berjalan, namun terjadi perang batin di dalam otakmu antara memegangnya atau jangan, tanganmu bahkan sudah terulur untuk meraihnya, tapi kemudian tertarik lagi karena keraguan,

Sampai terdengar suara hentakan kaki untuk kesekian kalinya karena lagi-lagi kamu tersandung, Yoongi mengbentikan langkahnya, dan berbalik ke arahmu,

"Wae?" Tanyamu saat ia menatapmu kesal,

Ia hanya mendecak sebal, menghampirimu yang sedikit tertinggal, dan ia meraih tanganmu dan menggenggamnya,

"Masa sih harus aku pegangin kayak anak kecil biar kamu gak kesandung?" Nada bicaranya memang terdengar menyebalkan tapi mau tidak mau kamu tersenyum, karena ia menyadari kesulitanmu

Tanpa babibu, kalian melanjutkan perjalanan,

Dengan tangannya yang menggenggam tanganmu,

First love. -sgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang