-7.2 : What am i to you?

936 182 22
                                    

"Y/n" Gumam Aya memecahkan lamunanmu.

"Hm?"

"Menurut aku sih, emang lebih baik kalian berdua gak saling kenal di sekolah."

Apa katanya?

"Maksudnya?" Tanyamu heran.

"Kamu gak tau?"

Kamu menggedikan bahumu, dan Aya hanya menggelengkan kepalanya tak percaya dengan responmu, pada akhirnya ia hanya menggantungkan pertanyaanmu dan melanjutkan melahap makan siangnya.

Karena Aya sudah mengetahui bahwa kamu dan Yoongi saling kenal, kamu akhirnya menceritakan bagaimana kalian saling kenal dari kecil,

Tapi kamu tidak menceritakan dengan detail terutama kejadian buruk masa lalu yang membuatmu kini trauma, Aya mengangguk mengerti setelah kamu menceritakan semuanya padanya.

"Kamu suka sama dia kan?"

Kamu hampir tersedak ketika kata-kata itu tiba-tiba saja keluar dari mulut Aya.

"E-enggak kok." Sangkalmu terpatah-patah.

"Ck, gausah boong. Keliatan kok," Ujar Aya.

"Gimana bisa keliatan?"

Aya terlihat berfikir sebentar, "Kamu tahu? Ketika kamu nyeritain seseorang, mata kamu bersinar dan bibir kamu gak berhenti senyum. Itu artinya kamu jatuh cinta sama orang itu, kamu jatuh, sejatuh-jatuhnya." Kamu tercengang dengan kalimat yang Aya ucapkan, entah ia dapat pepatah dari mana, "Liat tuh pipi kamu langsung merah hahaha"

Kamu memegangi kedua pipimu yang mulai memanas. "Enggak." Kamu mengelak.

"Gausah boong, udah keliatan banget." Ucap Aya tersenyum tidak berhenti menggodamu, "Jadi dia cinta monyet sekaligus cinta pertama kamu nih?"

Kamu menatap Aya mencoba mencari kata-kata untuk menyangkal lagi, tapi akhirnya kamu menenggelamkan wajahmu ke dalam kedua lipatan tanganmu di atas meja.

"Aaaaaaaa aku pasti udah gila, yakan?" Kamu menggerutu frustasi,

Kamu sudah mengenalnya bahkan sejak kamu lahir, kalian melewati segalanya bersama, kamu tidak tahu sejak kapan kamu mulai menyukainya.

Kamu tidak perduli itu namanya cinta monyet atau cinta pertama, yang kamu tahu kamu merasa bahagia setiap berada di dekatnya meskipun dia sering tidak memperlakukanmu dengan baik, dan kamu merindukannya ketika ia tidak ada.

Kamu mengangkat wajahmu menatap Aya lemah, "Dia jahat, dia berlaku seenaknya. Kadang-kadang baik, kadang-kadang jahat. Dia ninggalin aku karena risih sama kehadiran aku, tapi ketika aku ngejauh dia malah datang seolah-olah pengen ngelindungin aku, aku udah bener-bener jatuh, tapi dia lagi-lagi dia ngejauh. Dia kayak Bipolar, seenggaknya konsisten sama tingkah lakunya biar aku tau kalau aku harus benci sama dia atau suka sama dia!" Keluhmu kesal.

Aya menepuk-nepuk bahumu menenangkan, ia menatapmu prihatin berlebihan, "Sebenernya aku ini apa sih buat dia?" Kali ini kamu berbisik depresi.

Aya menopang dagu dengan kedua tangannya, "Hmm, dari sekian banyak cowok baik di dunia ini, kenapa kamu harus suka sama dia?"

Kamu mengangguk setuju. "Dari sekian banyak cowok baik di dunia ini, kenapa aku harus suka sama dia?"

Dari sekian banyak orang,

Kenapa harus Yoongi?

***

Bel masuk berbunyi, kamu dan Aya langsung memasuki kelas, hari ini pelajaran olahraga jadi kalian harus mengganti baju dengan baju olahraga.

"Y/n, sepatu olahraga kamu dimana?" Tanya Aya, sambil memakai sepatu olahraganya.

"Sepatu olahraga?"

"Jangan bilang kamu lupa? Aku udah chat kemarin ya, hari ini main bola, dan kita harus pake sepatu olahraga." Ingat Aya.

"Aah, geurae majja." Kamu menggaruk kepalamu yang tidak gatal, merasa bodoh karena bisa lupa, padahal kamu sudah menulis pengingat di papan dindingmu.

"Terus sekarang gimana? Kamu bisa dihukum kalau gak pake sepatu olahraga."

"Aduh gatau deh, berdoa aja semoga Kim seongsaengnim gak nyadar kalau aku gak pake sepatu olahraga."

"Oke, ke lapangan yuk yang lain udah pada kesana." Ajak Aya menyadari kini hanya tinggal kalian berdua di kelas.

Kalianpun menuruni tangga untuk menuju lapangan, saat menuruni tangga terakhir terlihat rombongan lelaki termasuk Yoongi yang menjinjing baju olahraga mereka masing-masing, sepertinya mereka akan berganti baju.

Ah ya, tadi Aya bilang bahwa jadwal olaraga kelasmu dan kelas Yoongi sama, Jadi kalian akan di satukan di lapangan yang sama.

Materi kali ini adalah sepak bola, sehingga pasti anak kelas tiga dan kelas dua akan di satukan.

Kamu dan Aya membungkuk ketika senior kalian itu melewati kalian, Yoongi berjalan paling belakang, dan berhenti di depanmu dan Aya saat itu juga, padahal teman-temannya itu sudah jauh di depan.

"Y/n aku duluan ya?" Aya yang merasa harus pergi saat itu juga langsung membungkuk hormat pada Yoongi dan pergi meninggalkanmu.

"Mwo?" Tanyamu,

"Gak pake sepatu olahraga?" Tanyanya menyadari bahwa kamu tidak memakai sepatu olahragamu.

"Gak bawa lupa." Jawabmu singkat,

Aya bilang, kamu boleh menyukai lelaki, tetapi jangan biarkan dia tahu perasaanmu.

Kamu akan terlihat menyedihkan jika nantinya tahu kalau dia tidak menyukaimu, Perempuan di takdirkan untuk menyembunyikan perasaannya, benar bukan?

"Pabo." Gerutunya gemas, kemudian ia membuka kedua sepatu olahraganya dan memberikannya padamu. "Pake."

Kamu menatap sepatu itu berfikir, "Terus kamu nanti gimana?"

"Ck, pake aja sih, gampang itumah, nanti aku minjem kelas lain yang barusan olahraga."

"Yaudah." Katamu menyerah memasukan kakimu ke sepatu yang agak kebesaran itu, Yoongi berjongkok di depanmu memeriksa apakah sepatu itu cukup atau tidak.

"Pas?"

"Agak kegedean dikit sih, "

"Gapapa pake aja dari pada di hukum,"

"Hmm."

Yoongi menarik tali sepatu dan menalikannya satu-satu sambil menggerutu, "Kemarin sandal swallow, sekarang sepatu, kenapa sih kamu selalu bermasalah sama alas kaki?"

"Gak tau nih,"kekehmu, Yoongi berdiri setelah selesai menalikan keduanya.

"Gomawo."

"Udah di pake langsung cuci, gak mau tahu." Katanya langsung berbalik dan pergi dengan telanjang kaki.

Kamu menatap punggungnya yang menjauh, mengumpat berkali-kali.
Lihat orang itu, Berperilaku kasar membuatmu benci setengah mati, dan kini dia berperilaku manis seenaknya membuatmu jatuh cinta sejatuh-jatuhnya.

Dan disinlah kamu, berdiri seperti orang bodoh, yang lagi-lagi terjebak antara cinta dan benci.

Oleh seorang lelaki bernama Min Yoongi.

***

A/N : Yeeeee udah tembus seribu ^^ makasih, yang udah baca, comment dan vote, aku kira gak akan sebanyak ini. 😂😂😂

First love. -sgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang