-3.2 : Let me know

983 143 13
                                    

Bel pulang akhirnya berbunyi, Aya sudah pamit duluan, kamu membereskan buku-bukumu, membereskan buku-bukumu sebelum akhirnya melangkah keluar kelas.

Di perjalanan koridor, kamu menangkapnya, perempuan itu, dengan matanya yang bengkak, ia di hibur oleh kedua temannya yang tidak berhentinya memaki Yoongi.

"Udah, udah, kan aku udah bilang, jangan berani-beraninya deh nyatain perasaan sama Yoongi oppa, kalau dia gak suka ya gak suka, korbannya bukan kamu doang!" Omel salah satu temannya,

Tapi si perempuan itu malah kembali menangis frustasi,

"Kamu gausah ngarep deket sama Yoongi Oppa kalau bukan Vania!"

"Emang gak ada cewe lain dia doang yang bisa deketin Yoongi oppa"

"Ck, nyebelin tau gak? Aku pengen benci tapi dia makin hari makin ganteng tau gak!"

I feel you guys, dia emang orang paling nyebelin sedunia sejak lahir. Untung ganteng.

Saat kamu sampai depan gerbang, kamu melihat Yoongi berdiri di sana, menyandar ke samping mobilnya,

"Masuk, cepet." Katanya saat menyadari kehadiranmu, dengan patuh kamu measuki mobilnya.

"Eomma nyuruh kita bareng lagi?" 

"Hmm."

"Kalau misalnya ini ngebebanin kamu, gausah deh,"

"Ya gimana lagi eomma yang mau."

"Hmm." Kini gantian kamu yang berdehem.

Seperti biasa, kalau dengan Yoongi, urusannya adalah keheningan, tapi kamu menoba untuk memecah keheningan tersebut,

"Kamu populer banget ya."ujarmu,

"Tadi aku ketemu cewek yang nembak kamu, kasian juga, matanya ampe bengkak. Pernah gak sih kamu ngerasa salah?"

"Bawel, aku turunin nih."

"Ck, nanya juga." Akhirnya kamu memilih diam, emang dasarnya galak sekali galak tetep galak, di baikin tetepnaja galak, min yoongi emang galak.

"Toh itu bukan yang pertama kalinya." Kata Yoongi, yailah akhirnyamah di jawab juga yekan,

"Oh ya? Jadi itu yang keberapa? Ke tiga? Ke empat?" Tanyanu,

"Gak tau ya, tiga puluh mungkin?"

"MASYA ALLAH!!"

"Kenapa? Kaget? Gak semua beneran suka gue kok, ada beberapa yang nembak cuma buat taruhan, mentang mentang aku gak pernah nerima cewek, mereka bikin taruhan, siapapun yang berhasil diterima, dia yang menang." Kata Yoongi menjawab dengan enteng, tapi kamu yakin dia marah dan kecewa dirinya di jadikan barang taruhan,

"Sampe segitunya ya." Katamu, Yoongi tidak membalasnya lagi, kalian diam dalam keheningan sampai kalian telah sampai di rumah.

"Gomawo!" Katamu hendak membuka pintu mobil, tapi tangan Yoongi menahanmu, sehingga kamu mengurungkan niatmu,

"wae geurae? (Ada apa?)" Tanyamu, Yoongi terlihat sedang berfikir sampai akhirnya berbicara,

"Gini, sebenernya aku udah pengen nanya ini dari dulu, aku cuma pengen kamu jawab jujur." Dan situasi berubah menjadi serius, ekspresi Yoongi mendingin, dia menatapmu dalam,

"Nanya apa?" Katamu semangat sambil terseyum.

"Malam itu," kata Yoongi, "Malam itu, kenapa kamu bakar pianonya?"
Senyum yang semula terlukis di wajahmu melenyap, rautmu menggelap, tangamu mengepal dengan kuat, bagaimana bisa?

bagaimana dia bisa tahu?

BAGAIMANA YOONGI TAHU?!

"Kamu cinta piano, aku tau itu, tapi kenapa kamu bakar pianonya? Kenapa?!" Nada Yoongi meninggi, kamu melihat raut kekecewaan di wajahnya, juga kesedihan. 

Tapi kamu jauh lebih sedih, kamu jauh lebih kecewa, matamu mulai berkaca-kaca, kamu sangat ingin menjawabnya, tapi kenapa lidahmu begitu kelu?

Dan sejak kapan bernafas jadi terasa sangat menyakitkan.
"Mianhae.." akhirnya hanya itu yang keluar dari mulutmu, bahkan hampir seperti bisikan yang tidak terdengar,

"keundae, wae?" Tanyanya, kamu tidak tahan lagi, membuka pintu mobil dan pergi menuju rumahmu, Yoongi tidak mengejarmu sama sekali.

Kamu memasuki kamarmu dan melompat ke tempat tidurmu, menangis lagi dan lagi, apa harus setiap hari ia menangis?

*ddrrt* *drrrt*

Di tengah tangisanmu, kamu merasakan getaran di ponselmu, kamu melihat nama yang tertera disana, mencoba menghapus air matamu, menarik nafasmu agar terdengar baik-baik saja, semoga. Jari mu menekan tombol "accept" sehingga akhirnya kalian tersambung,

"Yeoboseyo? Ah, kenapa baru telpon? Ne, aku baik-baik aja. Seneng banget balik lagi ke daegu, kamu sendiri gimana? Busan baik-baik aja kan? Baru tiga hari, kamu udah kangen ya? Jimin-ah?"

***

A/N : Thank you for reading,  comment,  and vote:) -Jeonnabi

First love. -sgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang