Chapter 4

168 11 0
                                        

Seperti tersambar kilat di malam hari, aku tidak percaya jika Joshua mengalami kecelakaan, padahal baru beberapa jam yang lalu dia meninggalkan rumah. Laju mobil ku semakin cepat di tengah malam yang sudah sunyi ini. 

30 Menit Kemudian ...

Aku melihat Richard sedang menghubungi ambulans dan aku mendapati Joshua sudah terbaring di tepi jalan. Namun, yang membuat ku semakin terkejut adalah seorang wanita yang juga mengalami kecelakaan itu. Batin ku semakin tak menentu dan perlahan langkah kaki ku mendekati wanita yang tak sadarkan diri itu.

" Dia bersama adik mu. ", ucap Richard.

" A-apa ? ", tanya ku.

" Aku menemukan mereka berada di mobil yang sudah mengenai pembatas jalan. ", jawab Richard.

Aku menatap wajah wanita itu dan tanpa berpikir panjang lagi, aku langsung mengangkat wanita itu dan membawanya masuk ke mobil ku.

" Sam, apa yang kau lakukan ? Aku sudah menghubungi ambulans. ", ujar Richard.

" Biarkan ambulans itu untuk Joshua. Aku akan mengantar wanita ini lebih dulu. ", jawab ku sambil menutup pintu mobil.

" Untuk apa ? ", tanya Richard.

" Nyawa wanita ini adalah nyawa bagi keluarganya yang saat ini tidak tahu apa-apa tentang keadaan wanita ini dan seseorang harus bertanggung jawab jika wanita ini kehilangan nyawanya. ", jawab ku tegas.

(Samuel POV end)

Samuel meninggalkan Richard bersama Joshua, Ia mengendarai mobilnya menuju rumah sakit dan Ia berharap agar tidak ada sesuatu yang terjadi pada wanita itu. Samuel masih tidak habis pikir dengan kecelakaan yang menimpa adiknya, Ia sudah sering kali memperingati adiknya untuk berhati-hati dalam berkendara.

Tak lama, Samuel sampai di rumah sakit, Ia langsung meminta bantuan para perawat rumah sakit untuk membawa wanita itu. Ketika ingin melihat tindakan dokter, seorang perawat meminta Samuel untuk menunggu di ruang tunggu. Perlahan Samuel menjauhkan langkahnya dari depan pintu gawat darurat, namun Ia tidak beranjak pergi, Ia menunggu sambil bersandar di dinding rumah sakit.

Beberapa menit kemudian Richard datang bersama Joshua yang sudah dilarikan ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Richard melihat Samuel bersandar di dinding rumah sakit sambil memejamkan mata. Richard menghela nafas dan Ia mendekati sahabatnya itu.

" Tenangkan diri mu. Kau tahu, Tuhan pasti punya cara untuk semua ini. ", ujar Richard.

" Aku tahu itu. ", jawab Samuel yang masih memejamkan matanya.

" ... "

" Terimakasih sudah memberitahu ku untuk hal ini. ", ucap Samuel sambil melihat ke arah Richard.

" Sama-sama. Aku baru saja kembali dari kantor dan aku melihat mobil Joshua sudah terbentur dengan pembatas jalan. Aku hanya khawatir dengan keadaan wanita yang bersamanya, Ia terlihat mengalami benturan lebih hebat daripada Joshua. ", jawab Richard.

Samuel terdiam mendengar jawaban Richard, Ia semakin khawatir jika sesuatu terjadi pada wanita itu, Ia tidak tahu bagaimana caranya untuk menjelaskan kepada orangtua wanita itu.

2 Jam Kemudian ...

Richard masih menemani Samuel di koridor rumah sakit, meski Ia sesekali kedapatan tertidur, Ia tetap menemani sahabatnya yang sedang dalam kekhawatiran.

" Tuan, apakah kau adalah keluarga dari wanita yang mengalami kecelakaan tadi ? ", tanya seorang dokter.

" Ah, aku temannya. ", jawab Samuel saat seorang dokter menghampirinya.

" Baiklah, aku harap kau bisa menyampaikan ini kepada keluarga pasien. Pasien sudah dalam keadaan pemulihan, tetapi kakinya mengalami kelumpuhan. ", ucap dokter.

Samuel terdiam dan tubuhnya melemas saat mendengar ucapan dokter tersebut. Richard mencoba menenangkan Samuel yang sudah mulai terlihat kacau.

" Tapi tenanglah sedikit karena kelumpuhan yang dialami masih berada pada level ringan, pasien bisa mengikuti terapi untuk memulihkan kondisi kakinya. ", ujar dokter.

" Beritahu kepada ku segala cara agar dia bisa kembali berjalan. ", ucap Samuel.

You Are DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang