" Sam ! Kau harus melihat ini. "
" Ada apa ? "
" Yoora, ketua club bahasa inggris di kampus ini sedang bertengkar dengan Shanon. "
Aku melihat beberapa mahasiswa sedang beramai-ramai melihat keributan yang terjadi di taman kampus. Langkah kaki ku perlahan mendekat ke arah mereka dan ku dapati Shanon sedang melindungi dirinya dari Yoora.
" Dasar kau ini ! "
Bruk..
Buku yang diarahkan ke Shanon kini berhasil mengenai tubuh ku yang saat ini berada di hadapan Shanon. Aku menatap Yoora dan dia langsung menjatuhkan bukunya.
Seketika ingatan ku kembali membawa ku ke masa dimana kami pertama kali bertatap mata. Entah apakah dia masih mengingat ku atau tidak, hal itu sudah berlangsung cukup lama.
" Apa kau yang membuat Irene seperti ini ? ", tanyanya dan mata ku terbuka lebar.
" T-tidak. ", jawab ku.
" Lalu siapa yang membuatnya menjadi seperti ini ? ", tanyanya.
" Ugh..", gumam ku.
Aku melihat Irene sudah menatap ku dengan mata yang berair. Dirinya seolah meminta ku untuk tidak mengatakan siapa yang menyebabkan dirinya seperti ini. Perlahan ku beranikan diri untuk menatap Yoora dan ku dapati dia menatap ku dengan melipat kedua tangannya di dada.
" Aku tidak tahu siapa yang melakukannya. Aku hanya menemuinya terbaring di tepi jalan dan aku membawanya ke rumah sakit. ", ucap ku.
" Seingat ku kemarin malam Irene pergi bersama Joshua. Apa kau tidak mendapati Joshua juga semalam ? ", tanya Yoroa.
" T-tidak. Aku hanya menemukan Irene. ", jawab ku.
" Sudah ku duga, pria itu tidak pantas untuk mu. Dia tidak bisa menjaga mu, Irene. ", ujar Yoora sambil menatap Irene.
Yoora pasti sudah pernah bertemu dengan Joshua sebelumnya, aku mulai merasa bimbang apakah aku harus mengatakan jika aku adalah kakak dari Joshua atau menunggu sampai Irene kembali pulih.
" Samuel, terimakasih kau sudah membawa Irene kembali ke rumah. Terimakasih juga kau sudah mau mengantar Irene terapi. ", ujar Mrs. Chia
" Terapi ? ", tanya Yoora.
" Irene harus menjalani terapi agar dia bisa kembali berjalan seperti dulu. ", jawab ku.
(Samuel POV end)
(Yoora POV)
Perlahan langkah kaki ku memasuki kamar dan aku menutup pintu kamar. Aku menghela nafas dan memejamkan mata ku sejenak. Aku merasa jika ingatan itu kembali datang dan membawa ku ke masa-masa itu lagi.
" Yoora, dia sangat tampan dan baik. Apakah kau mengetahui namanya ? "
" Samuel Young ? "
" Benarkah ? Kau tahu namanya ? "
" Dia seorang aktivis gereja di kampus ini. "
" Apakah kalian pernah bicara sebelumnya ? "
" Belum. Aku hanya bertemu dengannya saat ada kegiatan di gereja. "
Tidak bisa ku hindari jika dia memiliki sikap yang sangat rendah hati dan baik. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengannya semenjak kelulusan kami, bahkan saat hari itu pun aku hanya sempat melihat dia berlari ke arah gereja setelah kelulusan diumumkan. Jujur saja sikapnya yang seperti itu membuat semua wanita merasa tenang berada di dekatnya termasuk diri ku.
Malam hari ...
Aku berjalan menuju ruang makan, mata ku tertuju pada Irene yang sudah duduk di ruang makan sedari tadi. Perlahan langkah kaki ku membawa ku kepadanya dan aku melihat adik ku kini tidak bisa berjalan seperti seharusnya.
" Ceritakanlah yang sebenarnya terjadi. ", ujar ku.
Tidak ku dapati suaranya menjawab ucapan ku, aku terdiam dan duduk di hadapannya. Aku masih menatap wajahnya namun dia enggan untuk menatap ku dan hanya tertunduk.
" Aku tahu pria yang membawa mu kembali ke rumah adalah pria yang memang benar menolong mu dan aku tidak heran jika dia melakukan itu. Aku hanya ingin tahu mengapa kau bisa mengalami kecelakaan. ", ucap ku.
" Bagaimana kau yakin jika pria yang membawa ku kembali ke rumah adalah yang menolong ku ? ", tanyanya.
" Aku mengenalnya. ", jawab ku.
" Apakah kau benar-benar mengenalnya ? ", tanya Irene dan membuat ku heran.
" Apa maksud mu ? ", tanya ku.
(Yoora POV end)
Perlahan Irene memberanikan dirinya untuk menatap Yoora, Ia adalah orang yang tidak bisa berlama-lama untuk menyembunyikan sesuatu. Tatapan Irene membuat Yoora semakin penasaran dengan pertanyaan Irene mengenai Samuel. Yoora mulai mencoba untuk menebak apa yang akan dikatakan Irene.
" Pria itu adalah kakak dari Joshua. ", ucap Irene.
Yoora terlihat sangat terkejut mendengar ucapan Irene sampai jari-jari tangannya melepaskan genggaman sendok yang sedang Ia gunakan. Matanya langsung menatap Irene sangat tajam. Selama berkuliah di Australia, Yoora tidak mengetahui identitas Samuel secara detail, Ia hanya mengenal Samuel dari percakapan antar mahasiswa.
" Jangan bercanda, Irene. ", ucap Yoora.
" Dia mengatakan hal itu sendiri. ", jawab Irene.
" Tidak mungkin. Sikap mereka berbeda jauh. ", ucap Yoora.
" Sangat jauh. ", jawab Irene.
" Apakah dia yang menyebabkan kau mengalami kecelakaan ? ", tanya Yoora.
" Dia yang menyelamatkan nyawa ku. ", jawab Irene lirih.
" Dimana kekasih mu ? ", tanya Yoora.
Irene terdiam dan kepalanya menunduk lemah. Ia seolah kembali mengingat saat Joshua tidak menerima keadaannya saat ini.
" Dimana Joshua ? ", tanya Yoora.
" Dia juga mengalami kecelakaan bersama ku. ", jawab Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Different
Hayran KurguMeskipun berasal dari keluarga yang sama, sifat antara kakak dan adik pastilah memiliki perbedaan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak sedikit kakak dan adik yang saling bertolak belakang. Perbedaan sikap keduanya bisa terlihat sang...