Chapter 12

74 11 0
                                    

Saat berada di depan rumah, Samuel melihat mobil ayahnya masih berada di rumah, Ia mulai merasa gelisah. Ia pun segera masuk ke rumah untuk bertemu dengan keluarganya.

" Samuel. ", ucap Mr. Young.

" Ayah. ", jawab  Samuel.

" Darimana saja kau ? ", tanya Mr. Young.

" Aku bertemu dengan teman-teman sekolah ku. ", jawab Samuel.

" Sebaiknya kau beristirahat. Besok kau harus kembali ke kantor. ", ujar Mr. Young.

" Baik, ayah. ", jawab Samuel.

Samuel berjalan menuju kamarnya dan beristirahat. Namun disela-sela istirahatnya Ia masih memikirkan keadaan Irene, Ia melihat jadwal terapi yang diberikan dokter dan terapi itu harus dilakukan setiap harinya selama dua jam. Ia mematikan ponselnya dan melanjutkan istirahatnya.

Keesokan harinya ..

Sinar matahari di pagi hari harus memisahkan Samuel dari mimpinya, Ia mengusap matanya perlahan dan melihat jam di ponselnya. Ia duduk di tepi tempat tidurnya sebelum bergegas untuk berangkat ke kantor. Sementara Mr. Young sudah menunggunya untuk sarapan bersama di ruang makan.

Setelah setengah jam bersiap diri, Samuel menemui ayahnya di ruang makan dan sarapan bersama. Mr. Young tersenyum saat melihat Samuel nampak siap untuk bekerja di kantornya, Ia berharap agar Samuel bisa meneruskan perusahaan dengan baik. 

" Selamat pagi ayah. ", ucap Samuel.

" Selamat pagi. ", jawab Mr. Young sambil tersenyum.

" Dimana ibu ? ", tanya Samuel.

" Dia sedang berada di taman sekitar perumahan, mungkin sedang berkumpul bersama ibu-ibu yang lain. ", jawab Mr. Young.

Disisi lain, Irene sedang menikmati sarapannya sambil menyaksikan acara di televisi. Mrs. Chia tidak mengizinkan Irene menghadiri kuliah selama beberapa hari ke depan karena Ia khawatir jika Irene masih trauma. Sementara Yoora sudah bersiap untuk bekerja sebagai pemimpin direksi sebuah majalah. 

" Apa kau baik-baik saja di rumah ? ", tanya Yoora.

" Aku tidak apa-apa. Kau tidak perlu cemas. ", jawab Irene sambil tersenyum.

" Baiklah, aku berangkat. ", ucap Yoora.

" Hati-hati. ", jawab Irene.

( Samuel POV )

Ini adalah hari pertama ku bekerja sebagai pemimpin perusahaan, sangat berbeda dengan keadaan saat aku bekerja di Australia sebagai pekerja biasa, kini aku harus mengatur segalanya agar berjalan dengan baik. Meskipun begitu, aku tetap menjalani setiap hal yang ku dapati dengan senang dan bersyukur.  

Seiring berjalannya waktu, tugas ku di hari pertama membuat ku tak menyadari jika sekarang sudah jam untuk melakukan terapi. Aku bergegas mengunjungi rumah Irene untuk membawanya ke rumah sakit. Aku berlari ke arah lobby kantor dan langsung masuk ke mobil.

" Tuan, apa perlu saya antarkan ? ", tanya supir pribadi ayah ku.

" Tidak perlu. Aku hanya sebentar saja. ", jawab ku.

Beberapa menit kemudian

Laju mobil ku terhenti beberapa meter sebelum rumah Irene karena aku melihat Joshua sedang berbicara dengan Irene di depan rumah. Kini aku seperti seorang mata-mata yang sedang memperhatikan dan menebak apa yang sedang mereka bicarakan. Meskipun tidak mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, namun hati ku seolah sudah tahu apa yang akan terjadi.

You Are DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang