Aku merasa jika hari ini adalah hari terburuk ku karena aku bertemu lagi dengan pria itu. Aku tidak mengerti mengapa dia bisa menemukan ku di kampus bahkan aku tidak tahu jika dia sudah kembali dari kesibukanya.
" Sudah lama kita tidak bertemu. ", ucapnya dengan senyumnya yang tidak ingin ku lihat itu.
" Ya, kau sudah pulang rupanya. ", jawab ku singkat.
" Iya, seperti inilah. Aku sudah kembali. ", katanya.
Kami berjalan disekitar kampus untuk mengurangi kecanggungan kami. Aku yakin jika beberapa mahasiswa yang melihat ku bersama pria ini mulai bertanya-tanya siapakah pria ini.
" Joshua! ", suara yang sangat ku kenal dan langsung menarik perhatian pria yang saat ini bersama ku.
Aku memejamkan mata ku dan mencoba untuk menghindar dari asal suara itu. Namun, seolah terlambat, kini asal suara itu berada di hadapan kami.
" Hei, apakah hari ini kita akan datang ke acara ulang tahun Deny ? ", tanya wanita yang saat ini menjadi kekasih ku.
" Iya. Aku akan menghubungi mu untuk itu. ", jawab ku.
Ditengah-tengah pembicaraan kami, tiba-tiba saja pria itu menjawab panggilan masuk dari ponselnya dan menjauh dari kami.
" Siapa dia ? ", tanya Irene.
" He is my brother. ", jawab ku singkat.
" Apa ? Kau memiliki seorang kakak ? ", tanya Irene dan wajahnya nampak terkejut. Tapi itu wajar saja karena aku tidak pernah menceritakan kakak ku pada siapapun.
" Iya, dia kuliah dan bekerja di Australia. Dia baru sampai hari ini, jadi wajar saja jika kau baru melihatnya sekarang. ", jawab ku.
" Uh, Joshua, sepertinya kita akan berbicara lagi di rumah, aku harus segera menemui ayah di kantor. ", ujar pria itu ketika selesai dengan ponselnya.
" Baiklah. ", jawab ku.
" Sampai jumpa. ", ucapnya dan ku melihat senyumnya mengarah pada Irene.
(Joshua POV end)
Disisi lain, Mr. Young sedang mengadakan rapat bersama staff di kantornya, Ia secara sengaja mengumpulkan perwakilan dari beberapa divisi untuk memperkenalkan anaknya sebagai penerus perusahaan keluarganya.
" Selamat pagi semuanya, saya mengumpulkan kalian semua disini selain untuk membahas perkembangan perusahaan ini, saya juga akan memperkenalkan kepada kalian penerus dari perusahaan ini. ", ucap Mr. Young.
" Apakah Joshua yang akan menggantikan Mr. Young ? ", bisik salah satu kepala divisi kepada bagiannya.
" Aku tidak yakin untuk hal itu. ", jawab bagian lain.
" Ah, ini dia. Selamat datang, Samuel.", ucap Mr. Young saat melihat putra sulungnya masuk ke ruang rapat.
" Selamat pagi semuanya. ", ucap Samuel Young, putra sulung Mr. Young.
" Selamat pagi. ", jawab staff yang ada di ruangan rapat.
" Terimakasih sudah menghadiri pertemuan ini. Perkenalkan, saya Samuel Young, kalian bisa memanggil saya Samuel. Saya akan membantu perusahaan ini agar lebih baik lagi. ", ucap Samuel sambil membungkukan tubuhnya dan tersenyum.
" Meskipun dia adalah anak dari Mr. Young, dia sangat sopan dan ramah. ", gumam seorang staff.
" Iya, terlihat sekali jika dia berbeda dengan Joshua. ", gumam seorang staff lainnya.
Selama rapat berlangsung, Samuel memperhatikan ayahnya yang sedang menjelaskan perkembangan perusahaan. Ia terlihat sangat fokus dan mencoba memahami setiap penjelasan ayahnya.
1 Jam Kemudian ...
Selesai dengan rapat, Mr. Young mengajak Samuel ke ruang kerjanya. Mr. Young sudah menyediakan segala kebutuhan Samuel untuk bekerja di perusahaannya. Samuel tersenyum saat Ia berada di ruangan yang cukup besar dan sangat nyaman.
" Ini ruang kerja mu. ", ujar Mr. Young.
" Terimakasih, ayah. ", ucap Samuel sambil tersenyum.
" Bagaimana dengan hasil kuliah mu ? ", tanya Mr. Young.
" Semuanya sudah ku terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan selama bekerja di Australia. ", jawab Samuel.
" Baguslah. Apakah kau sudah bertemu dengan Joshua ? ", tanya Mr. Young.
" Sudah. ", jawab Samuel.
" Apa kau juga sudah bertemu dengan Irene ? ", tanya Mr. Young.
" Irene ? Aku belum bertemu dengannya. ", jawab Samuel.
" Irene adalah kekasih Joshua. Mungkin besok Joshua akan memperkenalkan Irene pada mu. ", ucap Mr. Young.
Samuel hanya terdiam mendengar ucapan ayahnya.
" Bagaimana dengan mu ? Apa kau sudah berhasil menemukan seorang wanita impian mu di Australia ? ", tanya Mr. Young sambil melihat Samuel.
" Uh, belum. Aku tidak ingin terburu-buru untuk hal itu. ", jawab Samuel.
" Ayah mengerti apa yang kau cari, Sam. Ayah yakin kau akan segera mendapatkannya. ", ujar Mr. Young.
Wanita impian Samuel adalah seorang yang rendah hati, menyayangi keluarga dan takut akan Tuhan. Di usia 25 tahun, Samuel terlihat lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup, karena Ia ingin pasangan hidupnya adalah yang pertama dan terakhir yang membawa kebahagiaan bagi siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Different
Fiksi PenggemarMeskipun berasal dari keluarga yang sama, sifat antara kakak dan adik pastilah memiliki perbedaan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak sedikit kakak dan adik yang saling bertolak belakang. Perbedaan sikap keduanya bisa terlihat sang...