Cookies (Lee Taeyong POV)

9K 704 19
                                    

Aku berjalan menyusuri lobi kantor seperti biasa, tapi kali ini terasa aneh. Mereka menatapku dengan tatapan yang membuatku tidak nyaman, kemudian mereka berbisik satu sama lain. Aku mempercepat langkah menuju ruanganku, sebelumnya aku memberi kode pada sekretarisku untuk masuk mengikutiku.

“Ada apa?” tanyaku.

“Anda belum melihat berita di internet?” Dia malah berbalik tanya.

“Memang kenapa dengan berita di internet?” tanyaku makin penasaran.

Dia menyodorkan ponsel miliknya. “ Anda lihat saja,” ujarnya.

Aku terkejut melihat wajahku menjadi berita di halaman utama berita di portal online. Sekarang aku tahu penyebab tatapan-tatapan yang tadi aku terima.

“Jadi ini penyebabnya,” gumamku. “Sekretaris Yoon! Hubungi pembuat berita untuk menarik beritanya. Ajukan tuntutan jika perlu!” perintahku.

Brakkkkkkkk ....

Jantungku nyaris melompat keluar, saat ayah tiba-tiba masuk dan membanting pintu dengan wajah yang memerah.

“Apa ini!” Ayah membanting surat kabar tepat di depanku. Wajahku juga terpampang di halaman depan. Aku sungguh telah menjadi selebritis, tapi jika aku terkenal karena foto ini aku memilih tidak terkenal saja.

“Ini tidak seperti yang kalian pikirkan!” sangkalku. Berita itu memang tidak benar.

“Lalu?”

“Orang itu mabuk dan nyaris tertabrak olehku. Aku berniat mengantar dia ke rumah sakit tapi dia memintaku untuk mengantarnya ke hotel.”

“Itulah bodohnya dirimu! Jika sudah seperti ini apa yang akan kau lakukan?”

“Kita bisa menyuruh mereka menarik berita itu, bila perlu kita tuntut mereka.”

“Jika kita lakukan, itu hanya akan membuat panjang masalah,” jelas Ayah.

“Lalu ayah punya solusi yang lebih baik?”

“Pernikahan,” celetuk sekretarisku.

Aku dan Ayah terdiam setelah mendengar solusi dari sekretarisku. Gila saja jika aku harus menikah hanya karena sebuah artikel murahan seperti ini.

“Itu bukan solusi! Lagi pula aku tidak ingin menikah dengan cara seperti ini!” tolakku tegas.

“Menurut Ayah pernikahan bukan ide yang buruk!”

“Ayah ....”

“Jika kau masih ingin jadi anak ayah, menikahlah!”

“Tapi ....”

“Kau juga pernah bilang jika kau punya pacar, kan? Saat ayah akan menjodohkanmu dulu. Jadi nikahi pacarmu, jika perlu nikahi dia hari ini!”

“Ayah ....”

Ayah tak menghiraukan keberatanku. Dia pergi begitu saja setelah menyetujui solusi gila dari sekretarisku. Aku berusaha tenang dan berpikir dengan baik.  Aku rasa ayah ada benarnya juga, jika aku menarik berita itu akan membuat situasi semakin buruk.  Orang-orang nanti akan berpikir jika kami berusaha menutup-nutupi. Jika kami menuntut mereka, mereka akan berpikir kamu menggunakan kekuasaan kami.

Otakku serasa ingin meledak. Pikiranku buntu, aku tidak bisa berpikir lagi. Sepertinya solusi dari sekretarisku adalah jalan terbaik untuk saat ini. Lagi punya aku Jiho pacarku sudah lama berkencan. Dia seorang idol yang pasti sangat cantik, hubungan kami terjalin dengan baik meski secara sembunyi-bunyi karena dia seorang idol.

“Hallo.” Suara manjanya langsung terdengar saat panggilan telepon dariku terjawab olehnya.

“Jiho-ah kau di mana?” tanyaku.

My Strange Husband  I & IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang