Part 7: Ingkar Janji

934 30 3
                                    

Latisya berjalan menuju pintu keluar masuk rumahnya yang masih tertutup rapat "udah mau berangkat, non?" suara Bi Minah mengejutkan Latisya

"Iya, Bi. Jaga rumah ya. Sekalian beresin kamar aku"

"Iya, Non"

Bi Minah mengangguk. Latisya membalikkan badan dan membuka pintu yang ada dihadapannya. Latisya terdiam ketika melihat seseorang dibalik pintu, yang saat ini sedang nyengir padanya. Sambil membawa tas ransel besar dan beberapa boneka di pelukannya.

Vanya.

Vanya berhenti menampakan giginya pada Latisya. kini, dia melihat Latisya dari ujung rambut sampai ujung kaki dan naik lagi ke ujung rambut "Mau kemana lo? rapi ahmad"

"Nagita Slavina"

"Avatar"

"Rafathar"

"Ha? Emang? Kapan ganti?"

"Dari dulu"

"Mau kemana lo?"

"Nah, lo. mau ngapain kesini bawa-bawa tas gede banget sama boneka-boneka lo yang gak jelas itu?"

Vanya melirik boneka yang ia peluk sejak tadi "Gini, Sya" dia mengambil tangan Latisya, menariknya masuk kedalam rumah, dan duduk di sofa "Gue kan udah nunggak uang kosan dua bulan. Terus kemaren nyokap gue ngirimin gue duit buat bayar kosan"

"Terus?"

"Nah terus, kemaren sekitar jam pulang sekolah gue pergi ke mall. Liat boneka keren banget sama baju lucu banget, nah gu–"

"–Lo beli tuh barang? Kebiasaan"

"Hehe. Gue tinggal dirumah lo ya?"

"Ha? Tinggal Dirumah gue?"

"Iya. Rumah lo kan nggak ada penghuninya. Lagian, tante lo juga sekarang bakal jarang banget maen kesini? Ntar gue bantuin lo beresin rumah deh dan–"

"Eh ada tamu ya non? Mau minum apa mbak?" belum selesai Vanya berbicara, Bi Minah sudah memotong pembicaraannya.

"Ini siapa?" Tanya Vanya.

"ART baru"

Vanya tersenyum bahagia saat mendengar ucapan Latisya "Nah pas banget. Ada pembantu baru. Enak banget berarti tinggal dirumah lo" Vanya kembali melihat Bi minah "jus jeruk aja bik. Ada kan?"

Bi Minah mengangguk dan segera pergi kedapur.

"Dih, siapa yang ngebolehin? Lo pikir rumah gue tempat pengungsian"

"Yaelah, Sya. Gitu amat sih lo jadi temen. Plis lah, Sya. Bantu gue. gue tinggal disini ya? ya? ya? ya?" Vanya memegang kedua pundak Latisya dan menggerak-gerakan tubuh Latisya hingga tubuh Latisya seketika bererak kedepan dan kebelakang secara cepat.

Latisya segera melepaskan cengkeraman Vanya, ditubuhnya "Iya,iya. Tapi, kalo urusan kamar. Lo yang beresin. Kita tidur berdua aja"

"Oh, kalo itu mah gue siap" Vanya kembali memperhatikan baju Latisya "oh, iya. Lo belom jawab pertanyaan gue. mau kemana lo rapi-rapi gini?"

"Gue mau pergi sama Ghildan"

"Demi apa?" Vanya menegapkan tubuhnya dan menatap dalam mata Latisya "Lo mau jalan sama Ghildan? Kok lo nggak cerita sama gue sama Tata"

"Gue lupa. Tadi pas gue dihukum, dia ngehampirin gue. terus bilang, kalo dia mau ngajak gue jalan. Ini jam berapa?"

"Lima belas menit lagi jam tiga. Kenapa?"

Fall4 You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang