Feather 3

2.9K 20 0
                                    

Dear, Kirika

            Bagaimana kabarmu? Sekarang aku sudah berada di Massachusetts. Disini tidak seramai di Tokyo. Apartemenku sekarang lebih kecil daripada yang dulu. Sepertinya aku harus mencari apartemen lain. Ternyata dibiayai lewat beasiswa juga dapat apartemennya kurang memuaskan, hhhh…

            Btw, kamu jadi ikut klub apa? Sebaiknya jangan banyak-banyak, tidak akan sempat belajar nantinya. Sekolah di Valkyrie tidak segampang di sekolahmu dulu, jadi kamu harus belajar lebih rajin. Ya sudah, take care ya... nanti aku kirim e-mail lagi...*makan di food court kampus*

-Ryu-

 

            Kirika menatap layar laptopnya dengan pandangan kosong. Singkat sekali e-mailnya. Kok sepertinya dia jadi sibuk di Amerika ya? Padahal kan kuliahnya juga baru mulai. Jangan-jangan nanti dia malah tidak akan mengirim e-mail lagi, keluh Kirika dalam hati.

            TOK! TOK! Seseorang mengetuk pintu kamar Kirika. “Ki-chan, ayo makan!!” panggil Ferika, bibinya Kirika dari balik pintu itu. “Iya! Sebentar lagi aku ke sana.”

            Setelah layar laptopnya sudah benar-benar padam, Kirika menutup laptopnya dan berjalan menuju ke pintu. Tiba-tiba handphone-nya berdering. Kirika berlari-lari memutari kasurnya dan mengambil handphone-nya di atas meja belajar.

            Tidak ada nomor penelponnya... siapa yang menelpon ya? Mama tidak mungkin menelpon pakai private number begini.

            “Halo?”

            “Halo... sedang apa Ki-chan?” suara Ryu yang riang terdengar sangat jelas.

            “Nii-chan?” seru Kirika tertahan karena hampir tidak percaya Ryu akan menelponnya dari Amerika.

            “Kenapa? Sudah lupa ya sama aku?”

            “Wah, iya. Ini siapa ya? He he he...” Kirika duduk di atas kasurnya sambil memeluk boneka panda yang tergeletak di sampingnya.Kirika tidak bisa menahan senyumnya saat mendengar suara Ryu saat itu.

            “Jahat sekali... padahal aku kan selalu ingat kepadamu. Btw lagi ngapain? Dari tadi belum dijawab...”

           

            Jantung Kirika berdegup kencang mendengar kata-kata Ryu, namun dia berusaha menepis perasaannya yang dulu selalu bergemuruh tidak karuan saat Ryu masih berada di depannya.

“Oh, tidak sedang apa-apa kok. Baru mau makan. Nii-chan sudah makan?”

That's what the world calls love! -Hidden Relationships-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang