Kirika memandang kertas soal ujian matematika di depannya. Rasanya sulit sekali... Waktu dia SMP dulu, semua soal rasanya gampang dikerjakan. Sekarang mau mengerjakan satu soal juga lama sekali. Dahinya jadi keriting dan tangannya tak henti-hentinya menghitung.
“Yak, waktunya habis! Kumpulkan dari belakang ke depan!”
Kirika cepat-cepat melingkari pilihan A lalu mengoper kertasnya ke Risako yang duduk di depannya.
“Tadi ujiannya bisa?” tanya Risako saat bel istirahat berbunyi.
“Satu soal terakhir tidak sempat dihitung...” jawab Kirika sebal.
“Wah, yang benar? Tadi aku cuma bisa mengerjakan setengahnya!” kata Risako kagum. Kirika cuma bisa tertunduk malu.
Shige bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Kirika, “Ki-chan, jajan yuk!” katanya sambil meraih tangan Kirika di atas meja.
Kirika lalu berdiri dan berjalan mengikuti Shige.
“Shige...” Kirika memanggilnya karena tangan Shige masih belum lepas dari tangan Kirika.
“Shige! Oi...!” Kirika mengeraskan suaranya.
Shige berbalik lalu bertanya dengan polosnya, “Apa?”
“Lepaskan tanganku dong. Nanti banyak yang menyangka macam-macam,” kata Kirika sambil melepaskan tangannya dari tangan Shige.
“Oh, maaf. Aku tidak sadar kalau aku masih memegang tanganmu.”
Kirika menatap bingung Shige. Kok bisa sih tidak sadar? Apa Shige tidak tahu, kalau tindakannya itu sempat bikin Kirika deg-degan...?
--------------------------------------------------------
“Nanti liburan musim panas mau ke mana, Ki-chan?” tanya Shige sambil menggigit roti melonnya.
“Hmm??” mulut Kirika yang penuh dengan sandwich hanya bisa bergumam tidak jelas. Kirika lalu mengeleng-gelengkan kepalanya.
Shige tersenyum lalu mengacak-acak rambut Kirika lagi. “Kalau tidak ada acara, nanti liburan bantu aku latihan basket di sekolah ya!”
Kirika terbelalak dan hampir tersedak. “Hah? Yang benar saja?! Kenapa liburan juga harus latihan?? Selain itu aku kan cuma manager, kenapa harus ikut latihan?”
“Tidak apa-apa kan? Aku cuma ingin ada yang menemani latihan. Lagi pula senior-seniornya tidak bisa diajak kerja sama. Yamada juga pergi liburan ke Hawaii dengan keluarganya, jadi dia tidak bisa menemaniku. Ikut ya? pleasee...”
KAMU SEDANG MEMBACA
That's what the world calls love! -Hidden Relationships-
Teen FictionTempat tinggal baru, sekolah baru, dan kehidupan SMA yang indah menantinya. Itulah yang ada di benak Kirika saat dia pindah ke Tokyo dari Hokkaido. Mungkin dirinya tidak sadar, tidak hanya perpisahan dengan sepupu kesayangannya, Ryu, yang akan membu...