KLAP! Pintu mobil Nissan X-Trail itu tertutup, diikuti bunyi klakson tanda pintunya sudah terkunci.
“Kirika! Tunggu sebentar..!” teriak Ryuichi saat dia membetulkan tali sepatunya di gerbang sekolah St. Valkyrie. Anak perempuan yang diteriakinya spontan berhenti dan berbalik. Rambutnya yang lurus dan panjangnya sebahu menari di udara mengikuti gerak kepalanya. Perempuan itu lalu tersenyum manis menatap sepupu jauhnya yang masih asyik berkutat dengan tali sepatu.
“Aku sudah telat, ayo cepat Ryu-niichan...!” Kirika menarik tangan Ryu yang baru saja selesai membenahi tali sepatunya. Ryu memandang gemas perempuan yang sedang asyik mengagumi bangunan sekolah barunya. Seperti orang kampung baru masuk kota, tak henti-hentinya tengok kanan-kiri sepanjang jalan menuju ke dalam gedung utama sekolah.
“Waa... lapangan basketnya bagus sekali...!! Ada kolam renang pula...! Ingin cepat-cepat masuk sekolah rasanya...”
Ryu ikut memandangi gedung sekolah itu. SMA swasta St.Valkyrie merupakan almameter SMA-nya, dan SMA favorit di Tokyo ini memang sangat luas dan fasilitasnya tiada dua. Ada kolam renang, lapangan sepakbola, baseball, bulu tangkis, tennis, voli, basket, bahkan lintasan lari pun ada. Gedung olahraga yang baru selesai direnovasi untuk kegiatan olahraga indoor pun sekarang semakin megah dan besar. Malah katanya sedang direncanakan pembangunan arena skating. Sebagai sekolah swasta yang mandiri, sekolah ini pun telah mencapai segudang prestasi yang tidak terhitung banyaknya. Murid-murid sekolah ini pun kebanyakan berasal dari keluarga orang kaya, dan sebagian lagi merupakan siswa yang mendapat beasiswa karena bakat atau kepandaiannya, sehingga walaupun ada jenjang sosial yang cukup lebar, tidak seorang pun merasa minder karena masalah latar belakang keluarganya.
Sekarang, Ryu sudah lulus dan akan melanjutkan kuliah ke Massachusetts, setelah akhirnya pengajuan beasiswanya diterima.
Sementara hari ini Kirika akan masuk ke Valkyrie, dan dia minta Ryu menemaninya karena besok Ryu akan pergi ke Amerika.
“Sekarang acaranya hanya upacara penerimaan siswa baru saja kan?” tanya Kirika tiba-tiba.
Ryu yang sedang asyik dalam lamunannya menoleh dengan segera, “Hah? Oh, iya... kamu tinggal belok ke kanan, di sana ada gedung serba guna...Nanti aku jemput kamu di kantin saja, ok?”
“Ok..!” Kirika segera berlari dan sebelum dia masuk ke gedung itu, dia berbalik lalu tersenyum kepada Ryu yang masih berdiri di tempatnya.
---------------------------------------------------------------
“Tadi gurunya cakep banget!! Ternyata guru-guru di Tokyo masih muda ya?” Kirika terlihat bersemangat menusuk takoyaki-nya.
“Itu kan guru-guru magang, mereka dapat beasiswa dari sekolah ini, jadi begitu mereka lulus mereka harus mengajar disini. Jelas saja mereka masih muda…” Ryu mengambil botol minum yang dari tadi dipegang Kirika dan membuka tutupnya.
“Ooh...” dengan wajah polos Kirika seakan berusaha mencerna kata-kata Ryu tadi. “Ngomong-ngomong, dulu nii-chan ikut klub apa? Kyūdō? Kendo? Basket?”
KAMU SEDANG MEMBACA
That's what the world calls love! -Hidden Relationships-
Novela JuvenilTempat tinggal baru, sekolah baru, dan kehidupan SMA yang indah menantinya. Itulah yang ada di benak Kirika saat dia pindah ke Tokyo dari Hokkaido. Mungkin dirinya tidak sadar, tidak hanya perpisahan dengan sepupu kesayangannya, Ryu, yang akan membu...