“Pagi...! Lho? Kok sepertinya kamu baru bangun gitu?” Erina terkejut melihat Kirika yang nampak lesu pagi itu.
“Sepertinya kurang tidur. Kemarin hanya tidur dua jam setengah,” Kirika menjatuhkan kepalanya ke atas tasnya di meja.
“Ngomong-ngomong, sudah buat PR mat? Pinjam dong,” Erina menoel tangan Kirika.
“Sudah, ini... Untung saja tadi pagi sempat kuselesaikan…” Kirika mengeluarkan buku tulisnya dan melanjutkan tidurnya. Matanya terasa agak perih karena pagi hari dia bangun pagi-pagi untuk membuat PR.
“Ki-chan, sudah buat PR mat?” tiba-tiba Shige menghampiri Kirika.
“Ngg... Ada di Erina, nyalin bersama dengannya saja...” Kirika tidak membuka matanya.
“Wah... Tumben kamu mengantuk begitu. Memang kemarin ngapain?” tanya Shige bingung.
“Main ke Disneysea, trus lihat meteor, eh salah... bintang jatuh, baru pulang. Jadi pagi-pagi baru bikin PR,” Kirika menjawab dengan lemas dan asal-asalan.
Shige menatap Kirika dengan khawatir, “Bagaimana kalau izin ke UKS saja?”
Kirika mendadak menegakkan badannya, “Hah? Cuma buat numpang tidur?” dengan polosnya Kirika bertanya seperti itu.
“Tentu saja bukan, maksudnya bilang saja kamu tidak enak badan, beres kan?”
“Tidak, tidak usah... Hari ini ada pelajaran fisika. Kalau tidak ikut nanti tidak mengerti,” Kirika lalu melanjutkan tidurnya.
Lima belas menit kemudian bel masuk berbunyi. Hari itu Kirika berusaha mati-matian agar tidak tertidur, tapi saat pelajaran terakhir yang merupakan pelajaran ‘nina bobo’ alias bahasa Jepang kuno, rupanya Kirika sudah benar-benar lelah dan tertidur. Risako yang duduk di depan Kirika pun sejak pelajaran pertama duduk menghalangi Kirika dari pandangan guru.
Saat bel pulang berbunyi, Risako membangunkannya, “Ki-chan, sudah bel tuh. Mending sekarang kamu pulang deh, sepertinya capek banget.”
“Tidak bisa, aku masih ada klub basket,” Kirika membereskan tasnya sambil mengucek-ucek matanya.
“Sudah, tidak usah datang, hari ini cuma latihan biasa kok,” Shige ikut melarang Kirika.
Kirika menggelengkan kepalanya dan tersenyum, “Tidak apa-apa, tadi aku sudah tidur sebentar kok.”
Shige menyerah. Kirika memang agak keras kepala. Padahal dia hanya sempat tidur lima belas menit sampai akhirnya bel berbunyi.
Latihan hari itu lumayan berat, apalagi pak pelatih mengejar latihan yang terbengkalai karena festival kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's what the world calls love! -Hidden Relationships-
Teen FictionTempat tinggal baru, sekolah baru, dan kehidupan SMA yang indah menantinya. Itulah yang ada di benak Kirika saat dia pindah ke Tokyo dari Hokkaido. Mungkin dirinya tidak sadar, tidak hanya perpisahan dengan sepupu kesayangannya, Ryu, yang akan membu...