Feather 25

1.6K 21 9
                                    

Hiro, Shige, dan Kirika terdiam mendengar cerita ayah Shige.

            “Jadi...” desis Shige pelan, sambil menatap Hiro dan Kirika bergantian.

            “Ya...” kata Shigeru pelan, “Mereka kakak dan adikmu...”

            Kirika terhenyak di tempat. Dia masih tidak mempercayai cerita ayah Shige tadi. Itu juga berarti... Ayah Shige adalah ayah Kirika?

            Hiro menatap Shige dengan bingung. Memang sewaktu masih kecil dulu, ingatannya tidak jelas. Tapi dia ingat sekarang bahwa dulu dia pernah melihat seorang bayi selama masa kecilnya.

            “Maafkan aku,” Heiko memandang Hiro, Shige, dan Kirika bergantian.

            “Aku juga,” Shigeru ikut meminta maaf.

            “Shigeru, Heiko... Sudahlah...” Hikari membuka mulutnya lagi setelah Shigeru selesai bercerita.

            “Kirika...” panggil Shigeru pelan.

            Kirika menelan ludah.

            “Apa kau mau menerimaku sebagai ayahmu?” tanyanya ragu-ragu.

            Kirika terdiam sejenak. Mengingat bahwa selama ini dirinya telah dibohongi dan ayahnya itu telah mengkhianati ibunya membuatnya sangat kesal. Bagaimana tidak? Apa yang kurang dari ibunya sampai ayahnya pergi dengan perempuan lain?!

            "...apa maksudnya ini...?!" Kirika menatap Shigeru dengan kemarahan.

            Hiro dan Shige memandang Kirika yang tampak tidak terima penjelasan dari ayahnya. Di posisi Kirika, tentu saja tidak mudah menerima kenyataan akan apa yang telah ayahnya perbuat kepada ibunya.

            "...Kirika..." ayah Shige kembali hendak mengatakan sesuatu.

            "Apakah kamu tidak tahu bagaimana selama ini Ibu selalu berjuang sendiri, bekerja siang dan malam, agar kami berdua bisa bertahan hidup??" Kirika tidak bisa menahan getaran dalam suaranya, memandang sekilas ke arah Ibu Hiro "... Dan seharusnya kamu tahu dia sudah memiliki suami dan anak, tetapi kamu masih melakukan hal tersebut? Tanpa menghargai keberadaan Ibu sebagai istrimu saat itu?"

            "..Ki-chan, tunggu..." Ibu Kirika berusaha memotong perkataan Kirika.

            "Tahukah kamu bagaimana penderitaanku selama ini...?!" Kirika tidak bisa menahan air matanya, "...Selalu sendirian di rumah, karena Ibu harus bekerja dari pagi sampai malam. Aku tidak bisa mengeluh karena aku tahu Ibu pun tidak punya pilihan lain..."

            "Ki-chan..." Hiro menatap Kirika yang tampak sangat sedih.

            "...dan kamu..." Kirika menatap ayahnya yang tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya balik memandang Kirika dengan sedih, "...kamu..."

            Kirika merasa kesal sendiri melihat mata ayahnya yang kecoklatan, mata yang sama yang dimilikinya balik memandangnya dengan tatapan yang teduh, seolah mengerti dan menyesal kepadanya.

            "Ki-chan, maafkan Ibu...!" tiba-tiba Ibu Kirika berlari menghampirinya dan mendekapnya erat.

            "...Ibu?"

            "...maafkan aku..." Ibu Kirika mempererat pelukannya, "... sebenarnya ayahmu tidak pernah menelantarkan kita."

            "...maksud Ibu?" Kirika berusaha menangkap kata-kata ibunya.

That's what the world calls love! -Hidden Relationships-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang