Pagi itu Kirika bangun pagi-pagi dan memasak bento. Akhirnya Ryu menelponnya dan mengatakan bahwa dia sudah ada di depan rumah.
“Ferika-san, aku pergi dulu ya!” Kirika pamit kepada bibinya dan memakai sepatu.
“Hati-hati ya! Dan selamat bersenang-senang!” Ferika juga melahap sarapannya dengan cepat sebab dia harus pergi untuk urusan bisnis hari itu.
Ryu memandang pintu rumah Kirika dan menunggu-nunggu saat pintu itu terbuka. Akhirnya Kirika keluar, memakai celana pendek berwarna hitam dan kaos biru yang tersobek di bagian antara bahu dan lengan atasnya sehingga nampak kain warna putih dari dalam bagian itu, menimbulkan kesan bajunya dua rangkap, padahal tidak. Ryu tersenyum memandang Kirika yang memakai oleh-oleh dari Amerika yang diberikan Ryu saat tiba di Jepang beberapa hari yang lalu.
“Wah, baju itu dipakai juga?” goda Ryu.
“Iya, lucu sih! Di sana banyak yang seperti ini?”
“Tidak juga, kebetulan saja aku melihatnya waktu jalan-jalan, lalu kupikir cocok buat kamu. Suka sama modelnya?”
Kirika mengangguk pelan, “Eh, sudah sarapan?”
“Belum. Sudah tahu kan dari dulu aku tidak pernah sarapan. Memang kenapa?”
“Aku bikin bento, nanti kalau lapar makan saja.” Kirika mengeluarkan kotak bento dari tasnya dan mengintip ke dalamnya, “Masih hangat, tapi mungkin nanti jadi dingin. Harusnya aku bikin onigiri aja ya...”
“Hmm... Bagaimana kalau aku makan saja sekarang?” Ryu tersenyum-senyum sambil memarkir mobilnya ke pinggir.
“Lho? Bukannya...?”
“Tidak apa-apa, tiba-tiba jadi lapar, he he he...” Ryu lalu mengambil kotak itu dan membukanya.
“Jadi makan dulu?”
“Iya, Selain itu nanti sepertinya akan mengantri lagi, jadi kita makan dulu saja.” Ryu menerima sumpit dari Kirika, ”Itadakimasu...”
“Itadakimasu...” Kirika pun mengambil kotak yang lebih kecil dan mulai memakan isinya.
“Hmm... Mirip masakan ibumu ya. Jadi ingin ke Hokkaido lagi, he he he...”
“Berarti lebih enak masakan Mama ya?” Kirika cemberut.
“Ngga kok, ini juga enak! Jadi ingat waktu dulu kamu mati-matian belajar masak sejak aku bilang kalau masakan ibumu yang terbaik di dunia. Sepertinya aku salah ngomong ya?” Ryu mengunyah nasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's what the world calls love! -Hidden Relationships-
Teen FictionTempat tinggal baru, sekolah baru, dan kehidupan SMA yang indah menantinya. Itulah yang ada di benak Kirika saat dia pindah ke Tokyo dari Hokkaido. Mungkin dirinya tidak sadar, tidak hanya perpisahan dengan sepupu kesayangannya, Ryu, yang akan membu...