Lima hari kemudian Natasha baru sadar dari komanya. Untung saja saat Retta memaksa untuk menemui Natasha setelah Adam akhirnya memberitahu bahwa Natasha yang mendonorkan hati untuknya, Natasha sudah terbangun dari tidur lamanya.
Ketika Natasha sadar, teman-temannya menemuinya satu-persatu. Dimulai dari Queen, Bella, dan Daina yang langsung menangis dan mengucapkan maaf berkali-kali begitu sampai di hadapannya. Natasha hanya tersenyum lemah sambil berkata bahwa ia telah memaafkan mereka bertiga dengan suara lirih.
Lalu Aldi, Fero, Wildan, dan David. Mereka berempat memuji Natasha, mengatakan bahwa dirinya hebat karena berani berkorban demi Maminya. Natasha tertawa lemah menanggapinya.
Di hari ketiga setelah ia sadar, Kevin juga datang. Natasha yang bingung karena Kevin datang sendirian akhirnya bertanya. Dan Kevin menjawab bahwa ia tidak ingin melukai Natasha lagi jika datang bersama Assyifa. Cowok itu juga meminta maaf kepadanya karena telah melukai Natasha selama ini. Natasha hanya tersenyum sambil menjawab ‘gue udah maafin lo kok. Tenang aja, gue nggak bakal cemburu ngeliat lo sama Assyifa. Gue udah nggak ada rasa sama lo’.
Sore hari pada hari ketiga setelah ia sadar, Assyifa datang dengan membawa buah-buahan segar. Ketika masuk ke dalam, cewek itu menunduk sedikit dengan takut-takut. Natasha sedikit tersenyum di dalam hatinya. Assyifa sama seperti dulu, tidak berubah.
Assyifa mendekati ranjang Natasha dengan menunduk. Ia melirik Natasha dengan ujung matanya lalu menunduk lagi. Lalu, dengan tangan saling meremas ia membuka suaranya.
“Gue minta maaf, Sya,” ucap Assyifa dengan sangat pelan.
Natasha tidak hanya tersenyum dalam hatinya. Senyumnya juga ia tampilkan pada wajahnya ketika mendengar penuturan Assyifa. Dugaannya tidak salah. Assyifa tidak berubah, ia tetap menjadi Assyifa yang polos dan baik. Dan bodohnya Natasha telah berbuat jahat pada Assyifa.
Masih dengan lirih Natasha membalas ucapan Assyifa. “Gue yang harusnya minta maaf, Syif. Gue udah jahatin lo selama ini. Lo mau kan maafin gue?”
Natasha tidak bisa melupakan raut wajah Assyifa saat itu ketika refleks mengangkat wajahnya setelah mendengar penuturannya. Menurutnya, Assyifa... lucu. Dan Natasha berniat akan berteman dengan Assyifa begitu ia pulang dari rumah sakit dan masuk kembali ke sekolah. Jika Assyifa mau.
Semua temannya datang menjenguknya. Kecuali satu.
Reyhan.***
Sekarang, tepat hari ketujuh Natasha sadar dan keadaannya sudah membaik. Selang oksigen yang menempel di hidungnya sudah dilepas. Bahkan ia sudah bisa duduk. Tubuhnya sudah mulai menerima keadaan hatinya. Meskipun belum sepenuhnya. Butuh waktu beberapa bulan agar kondisi hatinya seperti dulu lagi.
Sudah tujuh hari, namun Reyhan belum pernah datang. Kata Rethan, Reyhan pergi entah kemana. Selama ia koma, Reyhan seperti mayat hidup. Tidak tidur, tidak makan, bahkan tidak mandi. Ia tidak meninggalkannya kecuali jika Reyhan ingin buang air. Melihat adiknya seperti itu tentu Rethan geram. Rethan akhirnya menyalahkan kondisi Natasha seperti itu karena Reyhan agar adiknya itu tidak terus-terusan seperti itu. Namun, Reyhan malah pergi dengan rasa bersalah tanpa bisa dihubungi.
Beruntung tadi pagi ponsel Reyhan aktif ketika Flora mencoba menghubungi. Maka setelah telepon diangkat, Flora memberitahu anaknya itu bahwa Natasha sudah sadar. Maka tanpa basa-basi Reyhan berkata bahwa ia akan datang menemui Natasha.
Pukul 03.00, ketika Natasha sedang mengobrol bersama Daina, Bella, dan Queen, Reyhan datang.
Melihat Reyhan datang, Queen, Bella, dan Daina pamit ke luar. Ingin memberikan privasi kepada dua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sideness
Teen Fiction(Completed) Setiap cerita pasti memiliki peran antagonis. Ketika dua anak manusia sedang menjalin hubungan, pasti ada perusaknya. Kesal? Ya, kita pasti membenci perusak itu. Ketika kita sedang menikmati suatu kisah cinta, kenapa si perusak itu harus...