S E V E N T E E N

18.2K 2.8K 110
                                    

Pake rules lagi ia. Tanggung ini ntar lagi tamat :)
Vote: 40
Comment: 25

Sanggup? Lanjut.

***

"NDA BY!!!"

Suara melengking anak kecil sayup-sayup terdengar dan membuat Abby berbalik. Dia sangat tahu betul suara siapa itu. Senyumnya mengembang saat melihat Samuel yang berlari menuju ke arahnya.

Hup!

Abby langsung menggendong bocah itu dan Samuel memeluk Abby dengan erat. Udah kaya nggak ketemu bertahun-tahun.

"Nda kemana saja? Muel cali bunda cama daddy," lirih Samuel yang berada dalam gendongannya.

Rasa pegal pada kakinya langsung hilang saat ia bertemu dengan Samuel, anaknya Kang Daniel, "Bunda kemarin pergi sayang, maaf ya nggak ngabarin," balas Abby.

Ucapan Abby barusan membuat Daniel kaget setengah mati. Biasanya Abby akan menyebut dirinya Kakak di depan Samuel, tapi kali ini dia menyebut dirinya sendiri Bunda di depan Samuel.

Hatinya berdesir hangat melihat keakraban Abby dengan anaknya. Ah~ Daniel jadi baper kan.

"Sammy, eyang capek ngejar kamu," ujar suara seorang wanita paruh baya yang langsung di ketahui kalau itu adalah ibunda Daniel dan neneknya Samuel.

Samuel yang ada di dalam gendongan Abby menoleh ke arah neneknya, "Maafin Muel, eyang. Muel tadi telalu cenang lihat ada bunda dicini," balas Samuel dengan perasaan bersalah.

Abby tersenyum ke arah wanita itu dan wanita itu membalas senyuman Abby tak kalah ramah, "Halo tante, saya Abby adik tingkatnya Kak Daniel," ujar Abby agak canggung. Lalu ia menyalimi wanita itu.

Wanita itu tersenyum geli, "Saya Rena, ibunya Daniel sekaligus eyangnya Samuel. Kamu nggak mau memperkenalkan diri kamu sebagai pacarnya anak saya?" Goda Rena dengan senyum gelinya.

Nice!

Kedua pipi Abby bersemu merah. Ia hanya tertawa lirih sambil menunduk, Daniel yang melihat itu jadi gemas sendiri.

"Ma, jangan di godain dong. Kasian," bela Daniel.

"Cieee belain pacarnya," ledek Rena lagi lalu mendorong pelan lengan anaknya.

"Ma, apaan sih?" Lirih Daniel yang berusaha menahan senyumnya.

Samuel masih anteng berada di dalam gendongan Abby, bahkan ia tidak ragu untuk menyandarkan kepalanya di pundak sempit milik Abby. Abby sendiri kadang harus bolak-balik kesana-kemari dengan wedges 10 cm dan Samuel yang ada di gendongannya. Dia benar-benar jadi strong woman untuk saat ini.

Daniel dan Rena duduk di salah satu kursi sembari memperhatikan Abby yang sedang berbincang dengan sanak saudaranya di ujung sana.

"Pilihan kamu boleh juga. Cantik ya, kayanya dia sopan banget," ujar Rena tiba-tiba.

Daniel tersenyum tipis, matanya masih terus memperhatikan kedua orang itu, "Daniel sih maunya dia yang jadi Bundanya Sammy, tapi nggak tau Abby mau apa nggak," balas Daniel.

"Loh kalian nggak pacaran?" Tanya Rena kaget.

Daniel menggeleng pelan, "Tapi Niel lagi berusaha ngedeketin dia dari kemarin-kemarin," balas Daniel santai.

Rena menatap anaknya, "Dia nggak masalah sama kehadiran Sammy? Takutnya dia cuma pencitraan doang di depan Mama," tanya Rena lagi.

Lagi-lagi Daniel menggeleng, "Dia sama sekali nggak mempermasalahkan adanya Samuel, Ma. Dia tulus sama Samuel. Cuma ya gitu, dia masih 20 tahun dan agak susah buat diajak ngejalin hubungan," balas Daniel.

Single? 📌 Kang Daniel ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang