✿ 。Thank You, Abbyan 。 ✿

14K 1.9K 256
                                    

VOTE NYA DI CHAPTER SELANJUTNYA! YANG DISINI NGGAK JADI!!!

Btw, susah ya jadi anak pelayaran. Saya yang baca info, berita sama pengalaman orang lain aja merinding :"

***

"Aku play ya dad. Three... two... one!"

Musik mulai mengalun. Samuel sibuk merekam kedua orangtuanya yang sedang menari. Rasanya pengen ketawa, tapi dia tahan. Cuma 1 yang Samuel takut, dia takut kentut pas lagi ngerekam. Soalnya dia suka kelepasan kentut kalo nahan ketawa lama-lama.

"...I love when you say my name
Lalalalala
I love when you call my name..."

Dari intro aja, Daniel udah sibuk nyanyi. Suaranya itu khas dan agak deep gitu. Nggak terlalu berat, agak rendah tapi cukup merdu di telinga Abby. Ya walaupun Abby lebih suka suara Samuel.

"Nggak usah nyanyi, suara mu jelek nggak kaya Samuel," hardik Abby.

"Nyanyi aja dilarang," desis Daniel.

"...When something happens,
Do not hesitate to call me my lady
When I feel alone,
Do not worry..."

2 tahun terakhir ini perjalanan cinta mereka tidak pernah buruk. Selalu ada komunikasi di antara kedua dan tidak ragu untuk saling menghubungi satu sama lain.

Gengsi dan harga diri tinggi sudah mereka lempar jauh-jauh demi kesuksesan hubungan keduanya.

"...I’m happy or sad or with someone
24/7 Come with me anytime
Get out of the choked city and grab my hand.
Oh Let’s ride..."

"...Baby when I’m with you with you
All good all good
When we are together, even in the high and high heavens
I think I can reach you..."

"...Baby I’m not with you (I’m not with you)
I’m not in trouble
I really need you
I’ll be with you every night..."

Daniel memutar tubuh Abby lalu di tariknya tubuh ramping istrinya ke dalam pelukannya. Dan diam.

Daniel diam sambil memeluk Abby. Dia tidak melanjutkan gerakan selanjutnya dan itu bikin Abby bingung.

"Niel, kenapa? Kok nggak di lanjut? Kamu lupa?" Tanya Abby bingung.

Daniel tetap diam dan memeluk Abby. Dagunya ia tumpu di bahu sempit wanitanya. Kedua mata sipitnya terpejam.

"...Woo boy ~ (My Girl)
When we are together, I (even you)
I do not know what I’m addicted to you
No drug, you are addicted to a strong drink You do not want to dream..."

Samuel yang masih sibuk ngerekam cuma senyum-senyum aja. Emang daddy sama bundanya di mata dia selalu muda dan romantis terus. Makin tua makin romantis.

Dalam hati dia udah berdo'a aja semoga di bikinin adek biar dia nggak kesepian di rumah, biar dia ada kerjaan. Dia juga mau ngurus adiknya.

"...1 minute 1 second (I do not want to fall babe)
It’s all yours.
I’ll be right beside you always..."

"...Oh wherever you go Your scent
I can not live without you
I miss you already
I’m calling you right now
Oh wherever you go Your scent
I can not live without you
I miss you already
I’m calling you right now..."

Samuel menghembuskan nafasnya saat melihat kedua orangtuanya udah asik sama kegiatannya sendiri.

"Tau ah," desisnya lalu meletakan handycam di lantai dengan keadaan masih merekam dan menghadap ke arah Daniel dan Abby.

Samuel bangkit lalu berjalan turun ke lantai bawah, persetan sama orangtuanya. Udah jadi anak tunggal di tengah-tengah pasangan yang sibuk romantis-romantisan dan itu orangtuanya sendiri.

Agak pedih emang, karena kenyataannya Samuel itu jomblo 18 tahun. Disaat temen-temennya pacaran, dia sibuk main ML, GTA, Dota 2. Makanya jomblo mulu.

Bagi yang berminat silahkan daftarkan diri anda di bawah ini.
Nama:
Alasan mau jadi pacar Samuel:
Kirim ke authornya, kali aja mau bikin spin off tentang kehidupan Samuel with his friends. ^___^

"Abbyan," panggil Daniel yang masih memeluk Abby.

"Ya Daniel?" Balas Abby yang entah sejak kapan juga sudah membalas pelukan suaminya.

"I can't live without you," lirihnya.

"Hm."

"Jangan pergi, jangan tinggalkan, jangan menjauh, jangan marah, jangan menangis, jangan lelah ngadepin aku," ujar Daniel.

"Ya Daniel," balas Abby dengan senyum tipisnya.

Tangannya mengusap pelan punggung Daniel.

"Mau bagaimana pun keadaan ku, jangan pernah pergi," lirihnya lagi.

"Iyaaaa Danik," balas Abby lalu melepaskan pelukanya.

Kedua tangannya menangkup pipi Daniel yang akhir-akhir ini jadi gembil gara-gara kerjaannya makan, tidur, ngemil, boker. Ulang lagi dari siklus pertama.

"I always beside you until I close my eyes forever," ujar Abby tulus.

"Thank you, Abbyan. I love you, sweetheart," balas Daniel lalu mengecup kening Abby lama.

Mereka malah jadi terbawa suasana. Lagunya juga udah habis kemana-mana dan udah ganti jadi lagu yang lain. Tapi gapapa, selama suasana masih mendukung hajar teros.

"Oh iya, aku lupa sesuatu," ujar Abby yang membuat Daniel melepaskan ciumannya pada kening Abby.

"Apa?" Tanyanya.

"Wait."

Abby berlari turun ke lantai 1 untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di bawah. Nggak begitu lama, Abby langsung naik lagi ke atas untuk menyusul Daniel yang tertinggal.

"Kamu kenapa sih? Lari-lari ngambil apaan?" Tanya Daniel heran.

Abby berhenti di ujung tangga sambil berusaha mengatur nafasnya yang sudah ngos-ngosan.

"Ini. Garisnya 2."

"Ha? Apaan yang 2?"

Hening...

Daniel bingung dan dia diem.

Abby juga diem sambil mengacungkan testpack yang ada di tangannya.

Loh ini kenapa jadi diem-dieman sih?! WOY BERANTEM LUH?!!

"Danik, garisnya 2 artinya positif. Berarti Woojin dateng!" Seru Abby.




















"ALHAMDULILLAH YA ALLAH ANA JADI BAPAK 2 KALI!!! SAMMY, KAMU JADI ABANG NAK!!! NGGAK SIA-SIA USAHA AKU NGEJEBOLIN KAMU SEMINGGU 3 KALI!!!"

"WOE AMPAS OMONGAN LU!!!"

Daniel tetaplah Daniel, kalo lost control seketika mulutnya berubah jadi ampas. Semuanya nyemplos.

Daniel memeluk Abby dan membawanya berputar-putar. Dia tidak henti-hentinya mengucap syukur dan menciumi perut rata milik Abby.

"Thanks for being born, Abbyan Kang. Stay with me forever."

"Ya Daniel."

Sementara di bawah...




"ASEK!!! GWA JADI ABANK WOY!!! PFFT-- UCAPIN SLAMAT WAT GWA DONK!!!"

Itu Samuel yang lagi joget-joget sambil bawa-bawa sapu.

-TAMAT-

A/N:

Tidak ada tambahan lagi. Cukup sampai disini. Sekian terima kasih buat semuanya ^___^

Single? 📌 Kang Daniel ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang