Disinilah Jinyoung berada. Didalam mobil milik hyung tampannya. Sesekali Jinyoung melirik kearah Mark yang fokus menyetir. Sejak keluar dari parkiran, tidak ada pembicaraan antara keduanya. Jinyoung meremas ujung tas dipangkuannya. Ia benci suasana seperti ini apalagi saat ini ia bersama laki-laki tampan yang pernah ia suka.
CKIT
Mobil itu tiba-tiba berhenti.
"Turun" Suruh Mark tanpa menoleh kearah Jinyoung.
"A-apa?"
"Aku bilang turun"
"Tapi inikan belum sampai rumah"
"Kau tidak mau turun?"
"Tentu saja. Kau mengajakku pulang bersama itu berarti kau harus mengantarku sampai dirumahku"
"Baiklah"
Mark kembali melajukan mobilnya kali ini dalam kecepatan tinggi yang membuat Jinyoung panik setengah mati.
"Pelankan sedikit. Kalau mau bunuh diri jangan mengajakku. Sunbae!"
Jinyoung memejamkan matanya saat Mark menyalip tiga truk besar sekaligus. Jinyoung menutup separuh wajahnya dengan tasnya. Ia merasa sedang berada diambang kematian. Ia menyesal telah menuruti perintah Mark. Seharusnya ia berada dikampus bersama Yugyeom. Tapi sekarang ia terjebak didalam mobil ini. Berteriak minta tolongpun rasanya percuma.
Jinyoung tidak henti-hentinya menyerukan doa didalam hati. Ia belum ingin mati. Ia masih terlalu muda dan belum bisa membahagiakan orang tuanya. Ia tidak ingin mati konyol bersama senior berwajah datar ini.
CKIT
Mark menghentikan mobilnya dijalanan yang tidak terlalu ramai. Ia menatap laki-laki disebelahnya. Ia menarik tas Jinyoung tapi Jinyoung menahannya. Mark merasakan rasa dingin dari tangan Jinyoung.
"Kau... tidak apa-apa?"
Jinyoung menepis tangan Mark. Mark terkejut saat melihat mata Jinyoung yang memerah dan berair.
"Kau menyebalkan!"
Jinyoung segera keluar dari mobil tersebut. Meskipun ia tidak tahu ini dimana, setidaknya ia sudah keluar dari mobil Mark. Mark juga keluar dari mobil lalu mengejar Jinyoung.
"Hei tunggu. Kau mau kemana?"
"Pulang!" Pekik Jinyoung.
"Dengan berjalan kaki?"
"Iya!"
"Kau marah?"
Jinyoung menghentikan langkahnya lalu berbalik untuk menatap lawan bicaranya.
"Kalau aku menjawab iya, apa kau akan peduli?! Kau mungkin sudah melakukan banyak hal untuk orang tuamu, jadi kalau kau mati diusia sekarang kau tidak akan menyesal. Sedangkan aku, aku bahkan belum melakukan sesuatu yang membuat orang tuaku bangga. Masih banyak yang harus aku perbaiki. Aku tidak mau mempermalukan keluargaku lagi karena kebodohanku. Aish!" Jinyoung mengacak rambutnya.
"Percuma saja aku bercerita padamu. Kau tidak akan mengerti!" Lalu Jinyoung melanjutkan kembali langkahnya.
Sedangkan Mark hanya diam ditempat melihat punggung Jinyoung yang semakin menjauh. Membiarkan Jinyoung pulang dengan berjalan kaki.
.
Jinyoung sedang berbaring dikasur empuknya sambil membaca komik kesukaannya. Namun kedatangan Yugyeom membuat aktivitasnya terganggu.
"Yak kau kemana saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu. Kau tidak menjawab panggilanku dan juga tidak membalas pesanku. Kau dari mana? Tunggu dulu, kenapa kulitmu memerah seperti ini? Apa Mark sunbae melakukan sesuatu padamu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/112089228-288-k398540.jpg)