Sudah dua hari ini Jinyoung mengabaikan Mark. Ia merajuk karena Mark menolak ciumannya saat itu. Saat Mark menghampirinya kerumah, Jinyoung mengunci dirinya dikamar dan membiarkan Mark pergi dengan perasaan kecewa.
Bukan Mark namanya yang menyerah begitu saja. Ia datang kekampus untuk menemui Jinyoung-Nya. Kehadiran Mark tentunya membuat heboh seluruh penjuru kampus. Tak terkecuali teman satu klub Jinyoung. Awalnya Jinyoung cuek saat teman-temannya mengatakan ada laki-laki tampan mengunjungi kampus mereka. Namun saat mereka menyebutkan ciri-ciri lelaki tersebut, Jinyoung langsung teringat pada Mark.
Jinyoung sudah berbunga-bunga karena Mark rela datang kesini untuk menemuinya. Pasti Mark ingin meminta maaf, pikirnya. Saat mendengar Mark sedang berada dikantin kampus, Jinyoung langsung meluncur kesana.
Harapannya pupus saat melihat Mark bicara dengan Tzuyu layaknya sepasang kekasih. Jinyoung meremas memo ditangannya lalu membuangnya kesembarang arah.
"Aku membencimu hyung" Lirihnya.
.
Jinyoung memilih menyendiri diatap gedung kampus. Disini ia bisa menikmati pemandangan didepan sana untuk menghilangkan pikiran buruknya mengenai Mark. Tapi tidak bisa. Ia melihat jelas bagaimana cara Mark memperlakukan Tzuyu. Mark memperlakukan Tzuyu hampir sama seperti Mark memperlakukannya.
"Wanita menyebalkan! Apa tidak ada laki-laki lain yang bisa kau goda?! Kenapa harus Mark hyung-Ku?! Menyebalkan! Menyebalkan! Menyebalkan!"
Tanpa sadar Jinyoung membanting ponselnya. Saat ini ponsel tidak penting baginya, yang paling penting adalah mencari cara agar Tzuyu jauh-jauh dari Mark.
"Mark hyung juga menyebalkan! Bisa-bisanya dia tebar pesona pada wanita lain. Aku tahu aku ini belum resmi menjadi pacarnya, tapi seharusnya dia menghargai perasaanku juga"
TAP TAP TAP
"Apa ini alasannya kenapa dia tidak pernah menyatakan perasaannya padaku? Dia menyukai orang lain? Dia pria normal?"
Jinyoung terus mengomel tanpa menyadari kehadiran seseorang yang sudah membuatnya kesal seperti ini.
"Aku membencimu hyung!"
"Aku juga menyukaimu"
DEG
Jinyoung membalikkan tubuhnya. Dapat ia lihat Mark berdiri dihadapannya sambil menyembunyikan sesuatu dipunggungnya. Jinyoung tidak peduli itu.
"Apa kau sudah selesai bicara dengan 'tunangan'mu itu?" Tanya Jinyoung sinis.
"Sudah"
"Lalu kenapa kau kesini?"
"Untuk menemuimu"
"Pembual"
Mark hanya tersenyum. Ia tahu Jinyoung adalah tipe orang yang pencemburu.
"Jadi kau marah padaku?" Tanya Mark.
"Menurutmu aku sedang apa?!"
"Hm arra. Kalau begitu, tidak jadi aku memberikan susu stroberinya"
Susu stroberi? Jinyoung meneguk ludah saat Mark memamerkan sekotak susu stroberi.
"Kau kesini untuk menemui wanita itu"
"Tidak. Aku kesini untuk menemuimu"
"Kau berbohong lagi. Buktinya kau tidak mencariku. Kau malah mengumbar kemesraan dengannya!"
Mark mengacak surai hitam Jinyoung.
"Uri Jinyoungie sedang cemburu eoh?" Goda Mark.
"Kalau iya, kenapa?!"
