-17-

2.4K 249 30
                                    

"Wah! Siapa yang membawa semua ini?"

Jinyoung menggeleng menjawab pertanyaan Yugyeom yang menepati janjinya hari ini akan menjenguknya.

"Molla? Bagaimana kau bisa tidak tahu? Ini semua makanan kesukaanmu. Dan ini, ini novel yang sudah lama ingin kau beli"

"Aku benar-benar tidak tahu. Eomma dan Sooyoung nunna juga tidak tahu siapa yang membawa semua ini"

"Jaebum hyung? Selain paman, bibi, kakakmu dan aku, hanya Jaebum hyung yang tahu apa yang kau suka"

"Molla. Aku belum sempat menanyakannya karena Jaebum hyung sedang sibuk dengan ujiannya"

Yugyeom manggut-manggut paham.

"Dia menulis memo ini untukku"

Yugyeom melihat memo yang diberikan Jinyoung. Sontak satu nama langsung muncul diotaknya.

"Aku tahu! Aku tahu siapa yang membeli semua ini!"

"Siapa?"

"Mark hyung. Aku yakin dia orangnya. Hanya dia yang suka menulis memo untukmu"

Jinyoung menekuk wajahnya. Awalnya ia juga berpikir begitu. Tapi ia tidak mau berharap lebih. Sekarang Mark sudah punya kehidupan yang baru. Mark pasti sudah melupakannya -menurut Jinyoung-

"Itu tidak mungkin. Mark hyung tidak disini. Dia sibuk mengurus acara pertunangannya dengan wanita itu. Dia tidak akan sempat memikirkan aku"

Yugyeom menatap sahabatnya dengan tatapan iba.

"Lebih baik aku melupakannya dan melanjutkan hubunganku dengan Jaebum hyung. Jaebum hyung sangat mencintaiku. Aku akan belajar mencintainya seperti dia mencintaiku"

"Oho! Tumben sekali kau berpikir seperti itu. Biasanya kau selalu merengek meminta bantuanku"

"Ish! Aku ingin berubah menjadi lebih dewasa. Aku tidak mau dibilang kekanakan. Karena sifat kekanakanku akan merepotkan Jaebum hyung"

"Benarkah? Aku rasa tidak. Justru orang-orang menyukaimu karena sifat kekanakanmu itu. Kau anak yang manis dan polos"

"Yak! Kim Yugyeom!"

"Hahaha!"

"Aigoo Jinyoungie kenapa kau berteriak?"

Ny. Park datang sambil membawa buah-buahan.

"Eomma, Yugyeom meledekku lagi~"

"Lihatlah, kau masih kekanakan Jinyoungie" Ledek Yugyeom.

BUG

Jinyoung melempar bantalnya kearah Yugyeom.

"Jangan begitu sayang. Kalau kau kasar pada Yugyeom, dia tidak akan mau berteman denganmu lagi. Seharusnya kau senang karena dia bisa menjengukmu setiap hari"

Jinyoung mendengus saat melihat Yugyeom memeletkan lidah kearahnya.

"Eomma, eomma benar-benar tidak tahu ini semua dari siapa?"

"Eomma tidak tahu"

"Ini dari Mark hyung. Percaya padaku" Ujar Yugyeom. Jinyoung kembali mendengus dibuatnya.

"Jangan sebut nama sipembual itu lagi"

"Eomma rasa Yugyeom benar. Kemaren suster Kim mengatakan kalau ada seorang laki-laki yang mengirim bunga untukmu. Tapi kau malah membuangnya"

"Laki-laki? Siapa?"

"Suster Kim tidak tahu siapa laki-laki itu"

"Mungkin dia penggemar beratku" Ucap Jinyoung kemudian memamerkan cengiran khasnya.

Be Mine -Complete-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang