Bab 6

9.4K 402 4
                                    

Adzan subuh terdengar dari Iphone Karin. Karin yang tengah terlelap pun terjaga. Ia mengusap wajahnya lalu duduk di sisi ranjang. Dilihatnya sang Suami masih terlelap dalam mimpi, terlihat lelah setelah kemarin mereka berdua tidur larut malam menikmati indahnya pulau Bali.

Karin beranjak menuju kamar mandi, mencuci muka, lalu mandi. Tak lupa ia mengambil air wudhu.

Ketika Karin keluar dari kamar mandi. Faiz sudah terbangun ia bersiap untuk mandi juga.

"Mas, udah bangun?.. Mau mandi?" tanya Karin.
"Iya, kamu siapin baju aku ya" ucapnya sambil masuk ke kamar mandi.
"Iya" jawab karin.

Hari ini merupakan hari ke 2 bulan madu mereka. Jadwalnya besok pagi mereka akan terbang dari Bandara Ngurah Rai menuju Bandara Adi Soemarmo, Solo. Agenda mereka di Solo adalah bermaksud untuk mencari tempat kos guna Faiz tinggal selama kuliah.

Faiz yang akan menjadi Maba di UMS Solo masih ada sedikit waktu libur sebelum menjalani masa PKKMB yang akan dilaksanakan akhir Agustus nanti. Berbeda dengan Kampus Karin, ia harus menjalani masa PKKMB mulai 7 Agustus nanti.

Karin menghela nafasnya. Karena secara tidak langsung mereka akan segera berpisah. Menjalani rumah tangga dengan rasa LDR.

Faiz keluar dari kamar mandi saat ia melihat Karin melamun. Ia mendekat menggerakkan tanggannya di depan Karin, namun tak ada reaksi. Hingga ia menepuk pundak Karin.

Karin terkesiap, "Ah, maaf mas."
"Hmmm... ayo kita sholat"
"Baik, mas"

🍂🍂🍂

🍂🍂🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ 2.035 suka
KarinSyabilA 😘😘
Lihat 17 Komentar
AisyahB Cie pengantin baru..
DimasF Selamat menempuh hidup baru kawan. Semoga Samawa. Amiin
KarinSyabilA Apa sih @AisyahB / Thanks, dim @DimasF

Karin terkikik sendiri melihat komentar teman-temannya di Foto yang baru saja ia unggah.

Faiz menatapnya bingung. "Kenapa, yang. Kok ketawa"
"Ah.. Ini aku kan habis upload ig. Temen-temenku pada komentar"
Ucap Karin sambil memberikan ponselnya pada Faiz.
"Oh, aku pinjam ponselmu sebentar ya"
"Oke" jawab Karin sambil menyuapkan makanannya ke mulut.

Faiz terlihat mengutak atik ponsel Karin. Karin hanya diam sambil menikmati sarapannya.

"Yank, kamu belum follow ig aku ya. Aku follow ya. Ntar aku follback"
"Eh, emm.. Iya. Makan dulu, mas. Katanya jam 8 kita udah dijemput guide buat ke bedugul" ucap Karin sambil melirik jam tangan di tangan kirinya.
"Ah, iya. Aku lupa. Maaf ya, yank. Nih ponselmu"
"Iya, ngak papa"

Sarapan pagi di hotel sudah selesai. Kini mereka berdua tengah dusuk berdampingan di dalam mobil.

Hari kedua mereka di Bali. Karin dan Faiz menuju Bedugul. Mereka berfoto dan bercanda bersama. Hingga matahari tepat berada si atas kepala.

Waktu Sholat Dzuhur telah tiba mereka memutuskan untuk sholat terlebih dahulu di Masjid. Lalu beranjak pergi menuju pusat oleh-oleh di Bali.

"Mas, aku mau beli oleh-oleh buat keluarga. Boleh terserah aku kan??"
"Ehm.. Boleh.. Tapi cuma 2juta ya. Duit aku tinggal itu hihi" bisik Faiz di telinga Karin.
Karin cemberut tapi tersenyum setelah ia ongat bahwa ia masih punya uang di kartu atmnya, "Aku punya uang juga,kok"
"Eit.. Jangan pake uang kamu. Pake uang aku aja. Kan udah tugas aku buat nafkahin kamu"
"Ish.. Pokoknya kalau lebih 2juta pake duit aku aja ngak papa ya" jawab Karin sambil berjalan meninggalkan Faiz memasuki pusat oleh-oleh Krisna.

Faiz menggelengkan kepala. Semakin terlihat kekeras kepalaan istrinya itu. Ia mengerti sifat Karin. Karin tak akan keterlaluan.

Belanjaan karin memenuhi strolernya. Mulai dari Kaos, sandal, jepit, kalung, hingga gantungan kunci ia beli. Sebelum menuju kasir karin menuju sang suami yang tengah melihat-lihat celana.

"Mas, kamu mau beli itu. Sini sekalian aku bawa ke kasir" ucap Karin.
"Ah.. Iya ini. Nih dompet aku. Kamu bawa aja. Aku tunggu di luar ya" jawab Faiz sambil mnyerahkan dompetnya pada Karin dan beranjak keluar toko.
"Ah.. Iya, mas. Makasih" ucap karin.

Karin tengah mengantri di kasir saat ponselnya berbunyi. Hendak mengambil ponsel di tasnya namun dompet Faiz jatuh dan tak sengaja ada sesuatu yang jatuh dari dompet tersebut. Antrian bergerak maju. Karin memungut kertas yang jatuh itu dan membaliknya.

Wajah Karin berubah kecut. Ia masukkan kembali foto tersebut asal. Lalu bergerak maju karna tiba saatnya ia membayar barang belanjaannya.

"Semuanya 1.543.000  rupiah, mbak" seru sang penjaga Kasir mengagetkan Karin. Karin terkesiap "Ah, iya. Berapa tadi, mbak" tanya Karin.
"1.543.000 rupiah"
Karin memberikan 16 lembar uang merah bergambar soekarno-hatta tersebut pada penjaga kasir.

"Ini kembalinya, mbak."
"Ah, ya. Terimakasih" ucap Karin lalu menenteng barang belanjaanya menuju mobil.

Faiz berniat membantu Karin namun Karin menolak lalu menepukkan dompet Faiz di dada laki-laki tersebut dengan mata menatap bola mata suaminya.

Hati Karin tergores belati. Suaminya masih menyimpan foto sang mantan. Karin merasa di bohongi. Ia kecewa.

Faiz menatap Karin gusar. Ia bingung karena kini mereka bertiga di dalam mobil bersama seorang supir. Namun suasana mobil mencekam. Faiz ingin bertanya namun ia urungkan karena ia melihat setetes air mata mulai membasahi pipi wanitanya.

Setibanya di kamar hotel mereka, Karin menangis semakin kencang. Ia menepuk dadanya kencang. Faiz mencoba menghentikannya namun tak berhasil hingga Faiz memeluk Karin erat. Tangis Karin mulai mereda. Kaos Faiz basah akibat tangis Karin namun ia tetap memeluk sang istri erat. Hingga Karin tertidur.

Faiz merenung di balkon kamarnya. Gerangan apa yang membuat istrinya menangis. Ia tak merasa punya salah. Otaknya terus berpikir. Hingga ia ingat sesuatu. Sebuah foto di dompetnya.

Faiz mengecek dompetnya. Dan benar letak foto itu berubah. Inilah penyebabnya- yang sialnya hanya selembar foto sang mantan. Namun membuat istrinya menangis kencang. Faiz meremas foto itu. Dan membuangnya ke tempat sampah.

Dilihatnya sang istri masih terlelap. Meskipun sudah jam 4 sore. Ia tak tega membangunkanya. Maka ia biarkan Karin bangun dengan sendirinya.

Faiz beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tadi ia sudah sholat ashar. Maka tak ada kewajiban lain yang bisa ia kerjakan.

🍂🍂🍂

Karin bangun dari tidurnya. Sedikit pusing ia rasakan di kepalanya. Ia mengambil air mibum di gelas dan meneguknya. Mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Ia masuk tanpa menghiraukan bahwa di dalam masih ada Faiz.

Faiz kaget saat Karin masuk kamar mandi dengan mata masih terpejam. Faiz berpikir bahwa istrinya itu tidur sambil jalan

"Yank." ucapnya dengan menepuk pundak Karin.
"Aaaaa... Mas ngapain di kamr mandi. Ngikutin aku ya. Ngak pake baju lagi" cibir Karin sambil menutup matanya dengan kedua telapak tangan.
"Aissh.. Kamu tuh. Masuk kamar mandi sambil merem. Aku tuh di dalem dari tadi. Baru aja selesai mandi eh.. Kamu masuk. Ngak usah malu, yank. Kamu kan udah lihat semua.."
"Ish.. Mesum" potong Karin sambil mencubit perut suaminya.
"Aaaa.. Sakir yank."
"Hehe.. Maaf. Udah sana keluar. Aku mau mandi"
"Ngak mau di mandiin?" goda Faiz.

Mata Karin melotot. Dan mendorong sang suami untuk keluar dari kamar mandi.

........To Be Continue........
Syukron kawan-kawan suadah baca ceritaku. Terimakasih untuk votenya. Tapi saya juga nunggu komentar kalian tentang cerita saya.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya ....
😘😘😘

Menikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang