Bab 11

6.6K 314 1
                                    

Matahari bersinar cukup terik ketika Faiz pulang dari kampusnya menuju rumah kontrakan miliknya dengan mengendarai motor matic yang ia bawa dari Madiun.

Hari ini hari kamis, jumat nanti rencananya ia akan pulang ke Madiun menemui Bunda, adik, dan tentu saja Istri tercintanya yang sudah dari hari minggu tidak memberinya kabar apapun.

Ia sudah tak sabar untuk segera pulang ke Madiun. Rindunya sudah memuncak pada sang istri.

Faiz memberhentikan motornya disalah satu rumah diperumahan artakusuma. Membuka kunci gerbang dan memarkirkan motornya ke halaman lalu beranjak masuk ke rumah. Di rumah kontrakkannya terlihat Syafiq tengah menonton televisi sambil makan gorengan.

"Assalamualaikum" salam Faiz yang dijawab Syafiq dengan anggukan kepala karena mulutnya yang penuh dengan makanan.
"Waalaikumssalam" jawab Syafiq ketika telah berhasil menelan seluruh makanan yang ada di mulutnya.

Faiz pergi menuju kamarnya mencuci kakinya dikamar mandi lalu mengganti pakaiannya dan merebahkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya menatap langit-langit kamar dan tersenyum ketika mengingat senyum istrinya di VideoCall terakhirnya.

Matanya lama-lama terpejam karena kantuk apalagi dengan semilir ac yang akhirnya membuat ia tertidur di siang hari yang selama ini tak pernah ia lakukan karena kesibukannya.

.....

Diseberang sana Karin tengah bersiap siap untuk kembali pulang ke rumah. Ia dijemput Bunda--Mertuanya karena mulai hari ini ia akan tinggal bersama Bunda dan Fauzi di rumah mereka,  meninggalkan Ayah dan juga adiknya dirumahnya.

Mobil Avanza bewarna silver  yang dikendarai Karin dan Bunda sudah sampai di garasi rumah mereka. Karin turun dari mobil yang disusul Bunda dengan membantu Karin membawa barang-barangnya.

"Karin, kamu tidur di kamar Faiz ya. Bunda sudah bersihkan kamarnya kok"

"Ah, iya bunda. Terimakasih" ucap Karin sambil beralan menuju tangga ke lantai dua dimana kamar Faiz berada.

Karin meletakkan kopernya disudut kamar. Lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sangat berkeringat karena kegiatan di kampus tadi.

Usai membersihkan dirinya Karin merapikan lemari baju Faiz ia sisihkan baju milik Faiz dan ia tata lalu ia masukkan bajunya ke dalam lemari tersebut. Karin yang keasikkan membenahi lemari sampai lupa mengabarkan kepulangannya pada sang suami yang kini tengah menanti kabar darinya.

Ponselnya berdering ketika Karin selesai memasukkan pakaiannya di lemari.

"Assalamualaikum, dek" Salam Faiz diseberang sana.

"Waalaikumssalam, mas" jawab Karin sambil merebahkan dirinya dikasur  empuk milik suaminya tersebut.

"Kamu udah pulang?" tanya Faiz

"Sudah,mas. Kenapa?"

"Ah, ngak papa kangen aja sama kamu"

"Aku juga kangen. Kapan mas pulang?"

"Nanti ya. Tugasku masih banyak"

"Ah, iya.." 

"ceritakan pengalamanmu kemaren sayang"pinta Faiz.

"Iya, mas...." Karin pun mulai menceritakan segala kegiatannya selama berada di Paskhas pada Faiz tak terkecuali tentang Syamsul--mantan kekasihnya yang ia temui disana.

Hingga adzan Magrib menghentikan kegiatan telephon kedua pasangan suami istri tersebut.

...

Hari Jumat pun tiba Faiz baru saja keluar dari area masjid kampus setelah melaksanakan sholat Jumat berjamaah. Nanti jam 15.00 ia harus ke stasiun untuk pulang ke Madiun. Sebelum ia pulang ke Madiun ia singgah terlebih dahulu di salah satu toko roti milik artis ibukota sebagai oleh-oleh dari Solo. Hpnya berbunyi menandakan ada pesan wa yang masuk.

Menikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang