Bab 19

5.9K 227 15
                                    

Matahari mulai muncul di ufuk timur ketika Faiz dan Karin keluar dari kamar menuju ruang tamu dimana disana sudah ada Syafiq, Gilang, dan Adam yang menanti untuk pergi bersama menuju Blora. Ya agenda hari ini mereka ber-lima akan pergi ke Blora, salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah, untuk memantau bisnis percetakan dan sablon konveksi milik Faiz serta ladang, dan sawah milik Alm. Ayahnya.

Mereka berlima keluar rumah dan masuk ke dalam mobil yang sudah terparkir rapi di teras. Faiz duduk di depan sebagai supir dan Karin duduk di sebelahnya sedangkan sisanya duduk di kursi tengah.

Jarak antara Solo Blora ditempuh sekitar 3 jam lebih sehingga mereka berangkat subuh-subuh, dalam keadaan belum sarapan dan mereka memilih sarapan diluar nanti.

Perjalanan yang amat menyenangkan bagi mereka karena setelah sekian lama tidak bepergian kemana mana disibukkan dengan tugas kuliah. Kini mereka sudah sampai di perbatasan Blora. Sebentar lagi akan sampai dimana tempat  konveksi milik Faiz.

Karina menatap telponnya yang menampilkan sebuah pesan WA dari sahabatnya Syamsul yang memberitahukan bahwa kini Istrinya sedang hamil. Karin tersenyum dan membalas pesan tersebut.

"Mas" panggil Karin pada Faiz yang dijawab dengan deheman oleh Faiz.
"Masih inget Syamsul ngk?"
"Syamsul mantan kamu yang tentara itu?"
"Ishhh, ingetnya kok itu sih" jawab Karin manyun
"Lha apalagi orang kenyataan"
"Hmm" singkat Karin sebal
"Kenapa emangnya?" Tanya Faiz
"Itu istrinya hamil, dia ngasih tau"
"Oh, kenapa trusan kamu mau hamil juga" spontan Faiz yang langsung terdengar cekikian dari bangku belakang
"Ishh apaan sih, malu tau"
"Kenapa malu, kan udah sah" jawab Faiz sambil mencolek dagu karin yang menimbulkan pelototan mata Karin. Karin malah semakin sebal digoda seperti ini kalau hanya berdua sih ngak papa batinnya lah ini ada tiga orang lagi yang tau, kan malu abis apa lagi dia perempuan sendiri. Ingin rasanya ia menutupi mukanya saking malunya.

"Maaf maaf yang. Becanda, maaf ya" ucap Faiz pada akhirnya karena melihat wajah sang istri yang memerah dan menahan kekesalan tersebut, namun Karin tetap diam seribu bahasa yang akhirnya Faiz pun diam dari pada tambah marah.

Mobil mereka berhenti disebuah toko pakaian di kiri jalan. Faiz melepas sabuk pengamannya dan menengok ke belakang bermaksud memberi kode pada ketiga temannya untuk keluar lebih dulu yang langsung ditanggapi oleh Gilang. Usai ketiganya keluar, faiz pun meminta maaf lagi.

"Yang, maaf. Ngak lagi2 deh. Yaaa. Udah ya marahnya yuk turun" ucap faiz sambil melepas sabuk pengaman Karin yang masih terpasang rapi, karin hanya berdehem sebal.

Mereka berduapun masuk menyusul Gilang, Syafiq dan Adam yang sudah masuk terlebih dahulu. Faiz masuk ke ruangan tersebut dan menyapa semua karyawan yang ada.
"Assalamualaikum, semua"
"Waaalaikumsallam" ucap mereka semua serentak.
"Oh ya, perkenalkan wanita disamping saya ini istri saya yang sudah saya nikahi tahun lalu. Maaf varu bisa saya perkenalkan hari ini. Oh ya, terimakasih untuk semua karyawanku. Tetap semangat" ucap Faiz
"Salam, kenal ibu bos" ucap serentak karyawan Faiz sambil cekikian. Karin seketika cemberut sebal lagi. Gara-gara faiz lebay dalam memperkenalkan dirinya.

Di dalam mereka bisa melihat proses pembuatan pakaian dan lainnya. Mulai dari proses pemotongan kain, penjahitan sampai penyablonan.

Usai berkeliling ke area produksi, Karin dan Faiz menuju tempat penjualan barang-barangnya yang tepat ada di depan ruang produksi, jadi sering kali pembeli mengunjungi ruang produksi.

Mereka berlima melanjutkan tujuan untuk ke rumah nenek Faiz. Karin yang baru bertemu dua kali dengan sang nenek merasa gugup karena ia tidak terlalu dekat dengan nenek. Faiz mengajak mereka masuk kedalam sebuah rumah mewah yang di luar terdapat berjejer 2 mobil dan beberapa motor. Rumah yang sangat berbeda dengan rumah-rumah lainnya. Karena rumah nenek Faiz sudah bertembok dan bertegel. Sedangkan tetangga kanan kirinya sebagian masih berkayu dan berlantai tanah atau semen.

Menikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang