Bab 18

6.1K 302 11
                                    

Matahari mulai beranjak ke arah barat, menyisakan senja di detik-detik menuju gelap, malam. Karina yang asik menikmati pemandangan di balik jendela kereta tersenyum manis, menikmati perjalanan kali ini dengan hati yang tenang. Ia meyakinkan sekali lagi bahwa hari ini akan menjadi salah satu hari yang spesial bagi mereka berdua nanti.

Pikirannya melalang buana memikirkan suaminya, kini sedang apa. Ingin segera tiba rasanya agar segera terbalas rindunya.

Suasana stasiun Solo Jebres sangat ramai dengan hiruk pikuk lalu lalang penumpang yang turun dan naik ke kereta. Karina menenteng tas selempangnya dan berjalan menuju pintu keluar. Dia melirik kesana kemari mencari sosok laki-laki yang ia mintai tolong untuk menjemputnya di stasiun, ia merogoh sakunya mencari ponsel miliknya dan mendiall nomer laki-laki tersebut. Nada sambung sudah terdengar namun diseberang sana ia telah melihat sosok tersebut dan mematikan ponselnya.

"Hai" salam Ardi-teman Karina yang ia mintai tolong.
"Hai, juga di. Makasih ya udah mau jemput aku"
"Ah,, iya sama-sama. Yaudah yuk buruan sebelum malem"
"Iya, ayo" ucap Karina sambil mengikuti langkah Ardi menuju parkiran mobil dan masuk ke mobil tersebut.

Perjalanan dari stasiun kerumah kontrakan milik suaminya kurang lebih memakan 20 menit, diperjalanan Karina dan Ardi asik berbincang kesana kemari.

"Eh, rin. Gimana kuliahnya? Lancar?"
"Alhamdulillah, lancar. Kamu gimana?"
"Lancar juga, Alhamdulillah. Bentar lagi semester 2 berakhir. Cepet juga ya"
"Iya cepet banget" jaawab Karina mengiyakan.

Obrolan mereka terus berlanjut hingga tibalah mereka berdua di komplek rumah kontrakan Faiz. Dimana Syafiq sudah menunggu mereka. Karina berjalan santai bersama Syafiq menuju rumah kontrakan Faiz setelah Syafiq menyapa sebentar Ardi dan berpamitan.

Mereka berdua berjalan sambil mengendap saat sudah sampai dekat rumah. Syafiq masuk terlebih dahulu ke dalam mengecek apakah teman-teman Faiz masih ada dan ternyata teman-teman Faiz sudah pulang hanya tinggal Gilang saja yang masih ada di ruang tv. Syafiq mempersilahkan Karin masuk dan diikuti Karin dari belakang sambil mengucap salam saat sudah sampai di dalam.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumssalam" jawab Gilang sambil menoleh ke sumber suara dan terkejut karena ada wanita masuk ke dalam rumah kontrakkan tersebut. Syafiq yang paham langsung menjelaskan.

"Eh, lang. Kenalin Karina istrinya Faiz. Faiz masih ke Indomaret kan beli snack?" Tanya Syafiq.
"Ohhh. Ii-iya Faiz di Indomaret"
"Oke" ucap Syafiq sambil memperlihatkan jempolnya "ntar kalau Faiz dateng lu ngak usah ngomong kalau istrinya ada disini ya. Kita mau kasih surprise soalnya. Ok"
"Ah, apa surprise. Dia ultah?" Tanya Gilang
"Iya, besok ultahnya"
"Oh gituuu. Siappp laksanakan"
"Ok, ooo ya rin. Kamu masuk kamarnya Faiz aja ya. Ntar biar kita ajak pergi lagi si Faiz habis ini sampe nanti jam set12. Gpp kan?"

"Ehmmm, gpp sih. Daripada gagal. Tapi ntar kalau dia mau mandi gimana? Kan aku didalem"
"Faiz udah mandi kok" saut gilang
"Syukurlah. Yaudah terserah kalian aja gimananya yg penting jangan sampai ketauan. Makasih ya" ucap Karina sambil tersenyum tipis dan masuk ke kamar suaminya.

"Iya, udah jalanin pokoknya ya" ucap Syafiq sambil masuk juga ke kamarnya.

***

Suara deru motor terdengar memasuki pekarangan pertanda sang target sudah sampai. Gilang dan Syafiq yang duduk santai di ruang tv bersiap menjalankan misi. Mereka berdua tengah asik acting mengobrol padahal dalam hati mereka sedang bersandiwara.

Faiz masuk sambil menenteng sekresek snack yang ia beli di Indomaret dan mengucap salam. Yang dijawab oleh Syafiq dan Gilang bersamaan sambil saling menatap satu sama lain.

"Iz, cari makan diluar yukk. Males makan dirumah nihh"
"Kemana, fiq. Ikut dong. Ayo iz" saut Gilang.
Faiz hanya menatap kedua temannya bergantian, dan berkata. "Bertiga doang nih, si Adam ngak ikut?" Tanyanya.
"Adam belum balik dia masih di kos temennya. Udah kita bertiga aja. Buruan aku laper" ucap Gilang.
"Yaudah ayo" ucap Faiz pada akhirnya

Mereka bertiga berjalan keluar rumah menuju pekarangan tempat motor mereka terparkir. Didalam hati Faiz bingung ada gerangan apa mereka berdua ingin makan diluar. Mereka bertiga menaiki 2 motor Faiz berboncengan dengan Gilang dan Syafiq sendirian. Faiz mengikuti kemanapun motor Syafiq melaju dan sedikit bingung saat motor Syafiq berhenti di Solo Paragon Mall.

Merekapun memarkirkan lalu turun dan memasuki mall. Faiz pun bertanya, "Ngapain di Mall ngabisin duit aja"

"Sekali-sekali mumpung longgar. Udah santai aja" ucap Gilang.
"Yaudah terserah. Cepet makan dimana?"
"Di lantai 3 aja gimana?"
"Oke, buruan laper nih" saut Syafiq sambil berjalan mendahului mereka.

***

Di rumah kontrakan yang sepi Karina sendirian menata meja makan berisi aneka roti kering dan juga Kue tart yang ia buat sendiri tadi sore sebelum berangkat. Kado untuk sang suami sudah terbungkus rapi disamping Kue. Karina melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukan jarum pendek di angka 10 dan jarum panjang di angka 1. Kurang lebih 2 jam lagi menuju ulang tahun suaminya. Ia tak sabar untuk segera memberikan surprise kepada sang suami.

Detik demi detik berlalu, menit pun berganti dan sudah tiba waktunya jam menunjukkan angka 23.45 saat deru motor memasuki teras. Ia segera menyalakan lilin di atas Kue dan menunggu aba-aba dari Syafiq. Sebelum berangkat tadi Syafiq memberi arahan padanya untuk menunggu salam "Assalamualaikum" dari Syafiq baru ia keluar menuju ruang tamu sambil membawa Kue dan Kado.

Langkah kaki berderap terdengar samar hingga terdengar suara kunci yang berputar disusul suar pintu terbuka dan di akhiri suara salam Syafiq yang lantang.

"Assalamualaikum"
"Ishhh jangan teriak teriak fiq." Ucap Gilang sambil menepuk lengan Syafiq yang dibalas dengan senyuman tipis.
Mereka bertiga pun masuk ke dalam, dan Karina yang ada di ujung pintu antara ruang tv dan ruang tamu bersiap keluar.
Syafiq yang mengetahui Karina ada disana segera memberi aba-aba Karin untuj keluar dengan hitungan "satu, dua, tiga" tanpa suara.

Syafiq, Gilang pun menyanyikan lagu Selamat ulang tahun saat Karina keluar membawa Kue, yang membuat Faiz teramat terkejut dan tersenyum melihat ada istrinya sekarang.

"Selamat Ulang Tahun yang ke 20, Mas" Ucap Karin sambil menyerahkan Kuenya ke Faiz.
"Make a wish, iz. Baru ditiup" saut Gilang yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Faiz. Usai Faiz memejamkan mata ia meniup semua lilin yang ada lalu segera memberikan kue tersebut kepada Syafiq dan memeluk sang istri erat tanda rindunya yang amat berat.

"Ehmmm.. zonanya ini udah ngak enak. Lang kita ke dapur yuk makan. Aku laper lagi nih.." ucap Syafiq sambil menggeret Gilang ke dapur.

"Gila aja mereka berdua langsung pelukan berasa dunia milik berdua" nyinyir Syafiq sambil berjalan.
"Syirik aja lu. Pengenkan?" Ucap Gilang sambil cengengesan.
"Enak aja, enggak ya"
"Halah, ngaku aja"
"Enggak. Kata siapa. Udah buruan makan aja dulu"
"Iye-iye dasar tukang laperan"
"Ishh, diem"

Meninggalkan Syafiq dan Gilang yang asik makan berdua. Faiz dan Karin justru asik duduk berdua di ruang tamu sambil bercerita. Mereka berdua melepas rindu yang sudah teramat lama, bahkan mereka lupa bahwa ada Gilang dan Syafiq yang menunggu di meja makan.

 Mereka berdua melepas rindu yang sudah teramat lama, bahkan mereka lupa bahwa ada Gilang dan Syafiq yang menunggu di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Assalamualaikum, pembaca setiaku.
Afwan lama update. Banyak sekali tugas yang harus ku selesaikan dalam bulan lalu dan bulan ini. Jadi cerita ini sudah lama tidak saya tengok. Semoga tidak lagi ya. Hehe...

Doakan saja ada longgarnya sehingga bisa update secepatnya dan sesrring mungkin. Dan kemungkinan tidak akan lama lagi cerita ini selesai. Doakan saja.

Dan terimakasih untuk kalian yang masih setia menunggunya. Terimakasih sudah mau menunggu yang belum pasti. Wkwk

Sekian dulu yaaa...
Syukron

Menikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang