Part 10

1.5K 160 16
                                    


Author pov🌸

Keduanya telah sampai dirumah mereka, kedua orangtua mereka sedang tak berada dirumah, jadi kesempatan bagi jungkook untuk terus menempel pada yeri.

"Aku mau tidur, kau juga sebaiknya kembali ke kamarmu". Pinta yeri menatap tajam jungkook yang tengah berbaring santai diatas ranjangnya.

"Aku mau tidur disini". Timpal jungkook tersenyum sembari menutup kedua matanya.

"Bagaimana jika eomma dan appa tau kita tidur satu ranjang? mereka pasti marah". Ucap yeri khawatir kedua orangtuanya melihat mereka berdua.

"Tenang saja, mereka tak akan pulang malam ini". Balas jungkook merubah posisinya jadi membelakangi yeri.

"Darimana kau tau?". Tanya yeri sembari naik ke ranjang meminta penjelasan jungkook.

Jungkook memberikan ponselnya pada yeri. "Mereka mengirim pesan padaku akan pulang besok malam".

Yeri menghempaskan tubuhnya disamping jungkook dan tidur dengan posisi membelakangi namja itu.

Jungkook tersenyum lalu memeluk yeri dari belakang, menyandarkan kepalanya pada punggung yeoja itu.

"Selamat malam, chagya". Ucap jungkook lalu mencium pundak yeri sebelum menyusul yeoja itu ke alam mimpinya.

Keesokan paginya⛅

Yeri terbangun karena silau matahari menyelinap masuk dari celah-celah jendelanya, ia merasakan tangan kekar jungkook melingkar dipinggangnya.

Dengan perlahan yeri melepaskannya, yeoja itu mendapati jungkook masih tertidur pulas dengan mulut sedikit terbuka.

Yeri menahan tawanya melihat bagaimana jungkook tidur sekarang, tak semua namja tampan itu tidur dengan tampan juga.

Sifat jahil jungkook menular pada yeri, ia memberikan lip balm pada bibir jungkook dan namja itu tak sadar hingga ia mengulum bibirnya sendiri.

Jungkook terbangun karena ada rasa cherry di bibirnya. "Kau memberiku morning kiss hmmm". Gumaman jungkook itu membuat yeri terkekeh. "Yeri-a, manisnya terus menempel dibibirku".

Yeri yang mendengar itu terkekeh, bagaimana bisa jungkook memikirkan hal itu?

Namja itu perlahan membuka matanya dan tak mendapati yeri disampingnya, beberapa saat yang lalu yeoja itu telah lari ke dalam kamar mandinya.

Merasa bibirnya lembab jungkook mengelapnya, disana ia menemukan fakta bahwa bukan yeri yang menciumnya tapi lipbalm yang cukup tebal melapisi bibirnya.

"Yeoja itu". Decak jungkook sembari terus membersihkan bibirnya.

Yeri keluar dengan wajah polos yang mampu membuat jungkook muak melihatnya. "Apa? Mengapa menatapku seperti itu?".

Jungkook berlari kearah yeri lalu menyerangnya dengan menggelitiki pinggang hingga punggung yeoja itu yang memang sensitif.

"Hentikan, pabbo". Yeri kesal dan akhirnya menjambak rambut jungkook.

"YAKK...". Teriak jungkook kesal karena yeri malah menyerangnya balik dan ia tak berkutik sama sekali.

Jungkook tersungkur ke lantai dan mendengus kesal karena kalah hanya karena seorang yeoja.

Bukan jungkook namanya kalau mau kalah begitu saja.

Ia menarik bagian bawah kimono mandi yeri hingga yeoja itu kewalahan dan jatuh menimpa tubuhnya.

Wajah mereka sangat dekat, hidung mereka juga beberapa kali menempel dan itu menghasilkan aliran tersendiri bagi masing-masing.

Cup~

Only Tears (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang