Yeri pov."Eomma.." panggilku pada yeoja paruh baya yang baru saja terungkap bahwa ia adalah ibu kandungku yang sebenarnya.
Dia menghampiriku lalu menangkup wajahku dengan kedua tangannya yang lembut. "Benarkah kau Yerim anakku?"
Aku mengangguk segera, airmataku tak sanggup kubendung lagi saat melihatnya menangis penuh kerinduan padaku.
Eomma merengkuhku ke dalam pelukannya, dia memang tak merawatku selama 20 tahun ini tapi dialah yeoja yang telah melahirkanku dan aku yakin dia akan lebih menyayangiku dengan tulus.
Aku ingin tau, mengapa aku sampai berpisah dengannya?
Eomma melepas pelukannya lalu membawaku masuk ke dalam rumah. "Yerim, kau sudah bertemu oppamu?"
"Ne, sekarang dia pergi untuk menjenguk seseorang." jawabku dengan senyuman manis meski airmataku tak juga berhenti mengalir.
Eomma membawaku masuk ke dalam kamarnya, disana ada foto-foto yang terpajang rapi di dinding. "Aku selalu melihat foto-fotomu dan appamu 20 tahun terakhir ini, foto-foto itu sudah seperti obat rinduku pada kalian berdua."
Foto-foto yang terpajang disana menujukan foto kami berempat, saat itu aku masih bayi sedangkan Junmyeon oppa tampaknya masih berumur sekitar 8 tahunan.
"Eomma senang kau bisa kembali." ungkapnya lalu kembali memelukku erat.
Rasanya aku ingin bertanya mengapa eomma dan appa sampai berpisah seperti ini.
Tapi bagaimana jika eomma tersinggung?
"Apakah eomma masih mencintai appa?" tanyaku dengan hati-hati.
Eomma mengangguk sembari tersenyum miris. "Tapi aku lebih mencintaimu dan oppamu."
"Lalu mengapa eomma berpisah dengan appa?" tanyaku lagi karena aku masih penasaran dengan apa yang terjadi di masa lalu.
"Appamu marah karena eomma tak mengizinkannya untuk menikah lagi." jawabnya membuatku bungkam sekarang.
Tega sekali appa mengkhianatinya, padahal eomma terlihat masih sangat mencintainya sampai sekarang.
"Yerim maukan tinggal bersama eomma?" pintanya yang segera kuangguki tanpa ragu, lagi-lagi aku mendapatkan pelukan hangat darinya.
🌸🌸🌸
4 bulan kemudian...
Waktu terus berjalan, tapi Jungkook tak menunjukan perubahan sama sekali.
Dia koma karena tertabrak waktu itu, karena itu kepalanya kembali terbentur dan membuatnya kini hanya terbaring lemah di atas ranjangnya.
Aku selalu menjenguknya saat eommanya tak berada disana, lebih tepatnya aku menemuinya secara diam-diam.
Kubawakan setangkai bunga mawar untuknya lalu meletakannya diantara bunga-bunga yang lain.
"Jungkook, Aku merindukanmu." bisikku ditelinganya.
Tak ada jawaban berbentuk apapun darinya.
Kembali aku merasa kecewa dan sedih melihat kondisinya saat ini.
Selalu setiap menjenguknya aku menangis tak kuasa melihat kondisinya yang sama setiap harinya.
"Aku..hikss...merin-dukanmu...hikss...jeballl." ku genggam jari jemarinya yang terasa hangat sangat bersentuhan dengan telapak tanganku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only Tears (Slow Update)
FanfictionSequel dari Bad guys (JUNGRI ver) Jeon jungkook tak pernah menyangka, ia akan kembali bertemu dengan adik sekaligus yeoja yang dicintainya beberapa tahun yang lalu bahkan hingga saat ini. Kim yerim kembali dari cina setelah dua tahun meninggalkan ko...