Part 15

1.2K 162 5
                                        


Jungkook pov🐰

Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, namun Yeri masih belum pulang juga dan itu membuatku khawatir.

Setelah menunggu beberapa menit lagi, kuputuskan untuk menyusulnya dan secara diam-diam keluar dari rumah.

Aku tak memakai mobilku karena itu hanya akan membangunkan orang rumah, jadi kuputuskan untuk naik kendaraan umum.

Setelah cukup lama untuk mendapatkam sebuah taksi, aku sampai didepan kampus yang masih banyak mahasiswa disana.

Segera aku berlari menuju kekelas Yeri, namun sesampainya disana aku tak mendapati satu orangpun.

Itu berarti kelas sudah selesai, tapi kemana Yeri?

Kuputuskan untuk menelpon Yeri dan ternyata, tas dan ponselnya masih ada didalam kelas dan itu membuatku yakin bahwa dia belum pergi dari kampus.

Entah mengapa perasaanku menjadi tak enak.

Kucari disetiap lantai, tangga, perpustakan, hingga toilet.

Saat aku hendak membuka pintu toilet lantai 3, aku tak dapat membuka pintunya.

Kugedor-gedor hingga berusaha untuk mendobraknya, alhasil pintu itu dapat terbuka sekarang.

Langkahku menuju toilet terhenti saat melihat sobekan pakaian berserakan dimana-mana, kuikuti hingga aku mendapati sosok yang tengah kucari-cari.

"Yeri..."

Aku mendapatinya tengah berada dipojok toilet dengan memeluk lututnya, ditubuhnya hanya tersisa pakaian dalam saja, karena sobekan-sobekan tadi itu adalah pakaiannya.

"Jangan mendekat." cegahnya dengan isak tangis ketakutannya, ia bahkan tak mau melihatku.

"Yeri, ini aku Jungkook." ungkapku dengan nada lembut sembari perlahan-lahan mendekatinya.

Yeri bergetar dan mulai mendongkak untuk menatapku. "Ju-jungkook.." lirihnya memilukan.

Kurengkuh tubuhnya yang begitu dingin, kutenangkan Yeri yang menangis histeris dan membalas pelukanku dengan sangat erat.

Airmataku berlinang karena mendengar tangisannya itu begitu memilukan, siapa yang tega melakukan ini padanya?

"A-aku..hiks..ingin..pu-pulang." pintanya yang segera kuangguki, kupakaikan mantelku pada tubuhnya lalu menggendongnya ala brydal style keluar dari kampus.

Yeri menyembunyikan wajahnya di dadaku karena ia tak mau orang-orang melihatnya.

Setelah mendapatkan taksi kami sampai dirumah, untung saja kami bisa pulang tanpa diketahui oleh orang rumah.

Kubaringkan tubuh Yeri ke atas ranjang lalu mengambil piyamanya yang segera ku pakaiakan ke tubuhnya.

Dia hanya menurut dan tak berbicara banyak. "Jangan tinggalkanku." pintanya yang tentu saja kuturuti.

Kubaringkan tubuhku disampingnya lalu memeluk tubuhnya yang masih terasa dingin.

"Tidurlah, aku akan selalu disampingmu."

🌸🌸🌸

Sudah satu bulan sejak kejadian itu, Yeri tak seperti dulu.

Dia jarang tersenyum dan lebih sering diam, tak hanya dikampus tapi dirumah juga.

Tentu saja aku merasa tak nyaman, apalagi dia seperti lebih menghindariku.

Aku tak sanggup jika terus diperlakukan seperti ini, beberapa kali aku bertanya pada Yeri mengapa dia bersikap seperti itu padaku, aku juga bertanya siapa yang melakukan pembullyan padanya sebulan yang lalu.

Only Tears (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang