Happy reading!^^
Semoga suka dengan part ini ;)
(Mulmed Benjamin Anderson )
💻💻💻💻💻💻💻💻💻💻💻
"Kau lihat ini kan, Jane?" Lizzie menunjuk ke arah layar laptopnya. "Setelah di tanganku, pendaftaran ini malah berhasil. Dan ini sungguh aneh dan ga--wat!" serunya menekankan kata gawat.
Jane yang sedang dalam perasaan senang menoleh ke sahabatnya serta merangkulnya. "Thanks, Zie!" sahutnya tanpa menghiraukan kalimat terakhir Lizzie.
"Ingat ucapanku tadi kan, Jane? Aku tidak ingin pergi menemui lelaki di situs ini. Kau yang akan menggantikanku," ujar Lizzie kepada Jane dan dijawab anggukan olehnya.
Selesai keinginan Jane yang sudah terpenuhi, mereka pun akhirnya memutuskan untuk pulang.
Saat Jane hendak mau membuka pintu kafe di bagian sisi kiri, sebuah tangan menyentuh gagang pintu di sisi bagian kanan. Jane pun menoleh, lalu terbelalaklah matanya. "Kau?!" serunya terkejut sambil menunjuk ke arah Night.
Night tersenyum menatap Jane. "Kita ketemu lagi."
Jane mundur beberapa langkah menyisakan jarak yang agak jauh dari Night. "Jauh-jauh dariku!" Jane melakukan itu karena mengingat tingkah Night yang semalam berhasil membuatnya mengeluarkan desahan. Desahan yang belum pernah ia keluarkan di sepanjang hidupnya ketika bersama lelaki.
Night mengangkat sebelah alisnya menatap Jane.
"Ngapain kau di sini?" Jane mengeluarkan tatapan penuh curiga ke Night. "Kau benar-benar mengikutiku ya?" selidiknya.
"Guk! Guk, Guk!" (** Enak saja mengikutimu! Dia sedang membawaku jalan-jalan tahu!)
Night tertawa kecil karena gonggongan Lily. "Wah-wah, kurasa pacarku marah karena kau telah menuduhku mengikutimu," ledeknya kepada Jane.
"Pacar?" Jane melihat sekeliling kafe dan beralih ke samping Night, namun Jane tidak menemukan sosok wanita yang dimaksud pacarnya. Yang ada hanya lelaki tua di belakang Night dan seekor anjing kecil. Jane menatap ke arah anjing kecil yang sedang digendong itu. "Apa pacar yang kau maksud adalah dia?" Jane bertanya sambil menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah Lily.
"Guk!" (** Iya dia pacarku!)
"Dia sudah menjawabmu," jawab Night yang sengaja mau menggoda Jane
Jane pun memutar bola matanya kesal menatap Night. "Kau gila ya?! Ah sudahlah, bukan peduliku juga," cetusnya mengakhiri perkataannya. Jane segera mempercepat langkahnya untuk keluar dari kafe.
Night pun ikut mendorong pintu sebelahnya ke arah keluar. Lalu, ia keluar bersama dengan Scott di belakangnya.
Saat Night menunggu Scott mengambil mobilnya, dari samping sebuah mobil RC Ferrari 599 GTO putih berhenti tepat di depannya. Night yang sedang bermain dengan Lily dalam gendongannya menatap bingung ke kaca mobil tersebut.
Kaca mobil itu tiba-tiba turun menampakkan sosok Jane dengan kacamata hitam yang bertengger cantik di hidung mancungnya dan menutupi matanya. Ia menoleh ke Night, lalu menurunkan kacamatanya sedikit menampilkan bola irish mata birunya yang indah. "Ku harap aku tidak akan bertemu lagi dengan kau," ujarnya.
Mendengar itu, Night langsung mendekatkan wajahnya ke arah Jane. "Kenapa? Kau takut jatuh cinta padaku ya?" sahutnya sambil menyeringai.
Jane mendecih sebal. "Jatuh cinta? Itu tidak ada di dalam kamusku. Dan semoga ini adalah pertemuan terakhir kita," sahut baliknya. Karena ia tidak mau mendengar sahutan lagi, ia pun menaikkan kacamatanya lagi sambil menjalankan mobilnya meninggalkan Night begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. NIGHT [COMPLETED]
RomantikCerita ini sedang dipublish ulang per 01 April 2019. Don't miss it! ***** (cerita ini sudah terbit) Kamu gak punya pacar? Coba deh kamu masuk ke situs "Mr.Night". Di situs ini, kamu bisa mencari pacar sewaan pada pukul 7 malam sampai pukul 12 malam...