14. Getting ready for reunion

7.7K 672 75
                                    

Happy reading dan jangan lupa tinggalkan bintangmu untukku ya ^^

*****

01:00 pm

Saat ini kelas yang dihuni oleh Jane dan Lizzie sangat tenang dan hening. Yang terdengar hanya penjelasan materi dari dosen mata kuliah tersebut. Raut wajah serius dapat dilihat dari wajah para mahasiswa dan mahasiswi yang tengah menyimak ajaran dari dosen, begitu pun dengan Lizzie. Tapi, tidak dengan si wanita yang duduk di samping Lizzie. Ya dia adalah Jane.

Jane tengah asyik memainkan ponsel, tapi bukan game yang ia mainkan, melainkan ia sedang mengotak-atik menu kontak. Ia sibuk mengecek semua nama-nama lelaki yang terdapat di kontak ponselnya. Pikirannya dari tadi tidak fokus di mata kuliahnya. Ia masih memikirkan soal lelaki yang akan dibawanya nanti malam. Ia harus memutuskan siapa lelaki yang akan dipamerkannya untuk mengalahkan si wanita ular itu.

Sudah setengah jam Jane mencari, tapi tidak ada satupun yang menyantol di dalam hatinya. Jane memutuskan untuk meminta pendapat sahabatnya.

Jane mencoba melirik ke Lizzie yang sedang serius memperhatikan dosen mengajar serta mencatat apa yang dipaparkan dari dosen tersebut. Kebalikan dari dirinya yang tidak mencatat apa-apa padahal kelas sudah berlangsung hampir satu jam.

Jane tidak peduli, walaupun saat ini kelasnya sedang diajar oleh dosen yang terbilang cukup killer. Yang terpenting baginya sekarang adalah mencari lelaki perfect untuk pasangan dirinya.

Karena kelasnya masih berlangsung, Jane jadi tidak bisa mengobrol dengan Lizzie. Jane pun memutuskan untuk menulis pesan di secarik kertas kosong. Ia menyobek kertas kosong dari bukunya yang terbuka lebar tapi tidak disentuhnya sama sekali untuk menuliskan sesuatu buat Lizzie.

Setelah selesai menulis, Jane langsung menggesernya ke hadapan Lizzie. Berikutnya, Jane memberi kode dengan senggolan tangannya pada lengan Lizzie.

Saat Lizzie sudah menoleh ke Jane, kali ini Jane memberi kode lewat dagunya untuk memberitahu ada pesan di kertas. Lizzie yang melihat kertas tersebut segera mengambil dan membacanya.

Zie, menurutmu nanti malam aku bawa siapa ya?

Setelah membaca dalam hati, Lizzie menulis jawaban untuk Jane. Selesai menulis, Lizzie menggesernya ke arah Jane. Dengan cepat Jane mengambilnya untuk dibaca.

Aku mana tahu, Jane. Aku saja tidak ingat wajah para lelaki yang kau kencani itu, apalagi namanya. Lalu, bisakah kita bahas itu saat kita pulang nanti?

Raut kecewa terpancar di wajah Jane. Padahal ia sangat membutuhkan pendapat Lizzie sekarang. Ia menulis lagi balasannya. Selesainya, ia pun menggeser kembali ke arah Lizzie.

Lizzie yang melihat kertas datang lagi kepadanya, ia pun mengambil dan membacanya.

Ayolah, Zie... Aku benar-benar bingung sekarang. Aku tidak tahu harus bawa siapa? Menurutku semua lelaki yang kukencani biasa saja. Dan aku tidak mau kalah dengan Sonia.

Lizzie menggigit ujung bulpennya sambil berpikir sejenak sebelum menulis jawaban untuk Jane. Saat dapat sesuatu dalam benaknya, ia langsung menuliskannya. Begitu selesai, ia langsung menggesernya lagi ke arah Jane.

Jane tersenyum karena Lizzie masih mau membalasnya. Jane segera mengambil, lalu membacanya.

Kalau begitu bawa saja Night.

Tulisan yang pendek dan jawaban yang singkat, tapi berhasil membuat amarah Jane kembali mencuat karena teringat kembali atas penolakan Night semalam. Dengan gusar, Jane meremas kertas tersebut, lalu spontan berdiri dan menoleh ke Lizzie.

Mr. NIGHT [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang