23. Nick's Assignment

8K 634 129
                                    

Happy reading!

Semoga suka dengan part ini :)

💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕

08:40 am

Mobil Denzel memasuki pekarangan rumah yang pernah ia kunjungi bersama Night, kakaknya. Ia memarkirkan mobilnya, setelah itu ia keluar dan berjalan menuju ke pintu rumah tersebut. Sambil mendengarkan musik dengan headset di telinganya, ia berjalan santai sambil mengeluarkan senyum jahil dan wajah sumringah.

Padahal kedatangannya ini tidak ada yang tahu, tapi seseorang langsung memblok pikiran semua penghuni rumah tersebut. Ini menarik!

Ting tong!

Bunyi bel bergema di luar maupun di dalam rumah setelah ditekan oleh jari telunjuk Denzel. Tidak lama kemudian pintu pun terbuka dan menampilkan sosok wanita yang ingin dijahilinya.

"Hai, Miss Carol," sapa Denzel mengeluarkan senyum manisnya.

Carol tidak terkejut sama sekali atas kedatangan Denzel. Ia memang sudah membacanya. "Ada perlu apa Tuan Denzel datang ke sini?"

"Jangan pura-pura tidak tahu. Aku yakin kau tahu maksud kedatanganku kemari sampai-sampai semua pikiran di rumah ini pun langsung kau block dengan cepat saat aku sedang memarkirkan mobilku," jawab Denzel.

Carol berdalih langsung ke topik poinnya. "Kalau kau ingin bertemu dengan Tuan Muda, dia sedang tidak ada di rumah. Dia sedang jogging dan belum pulang sampai sekarang," tukasnya.

"Siapa, Carol?" tanya Kelly menyeletuk dari arah dalam rumah. Ia berjalan perlahan menggunakan tongkatnya sebagai bantuan bergerak.

Carol langsung menoleh dan menghampiri Kelly untuk menuntunnya berjalan. "Maaf, Nyonya. Yang bertamu adalah Tuan Denzel. Dia ingin bertemu dengan Tuan Muda dan--," Carol melanjutkan ucapannya dengan berbisik ke Kelly.

Kelly tersenyum mendengarnya. "Masuklah, Denzel!" perintah Kelly.

"Thanks, Auntie." Denzel pun berjalan masuk dan menghampiri Kelly. Denzel langsung menggeser tubuh Carol yang berada di samping Kelly dengan tangannya supaya menyingkir karena menghalangi ia ingin memeluk Kelly. "Aku kangen sama Auntie," ucap Denzel dengan nada manja. Setelah itu ia melirik sinis ke Carol serta menyunggingkan senyum miring.

Carol memutar bola matanya sebal melihat tingkah Denzel. Apa-apaan sih dia ini!

Kelly membalas pelukan Denzel dengan lembut. "Kamu sudah sarapan?"

Denzel menguraikan pelukannya. "Belum, Auntie. Aku tadi menghindari Kakak karena takut dimarahinya sampai-sampai tidak sarapan," jawabnya dengan memasang muka masam.

"Kamu berbuat salah padanya?" tanya Kelly menyelidik.

"Tidak. Hanya--," jeda Denzel sejenak sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Lalu, ia melirik ke Carol yang ia yakin juga sudah tahu karena membaca pikirannya. "Hanya menggoda Kakak karena dia sudah berpacaran dengan Jane."

"Oh ya?" Kelly langsung tersenyum lebar. "Akhirnya Night mendapatkan wanita yang ia suka."

"Tidak juga, Auntie," sela Denzel cepat-cepat.

"Lho? Kenapa?" Kelly tampak bingung tidak mengerti.

"Kakak masih belum menyadari perasaannya. Dia tetep kekeuh bahwa dia tidak menyukai Jane."

"Lalu kenapa dia bisa berpacaran dengan Jane?" tanya Kelly lagi.

"Yang kulihat sih, Kak Night ingin melindungi Jane dari Sonia."

Mr. NIGHT [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang