Happy reading ^^
Semoga terhibur.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
"Don't go, please...," desis Night pada Jane sambil memegang lengannya yang satunya.
Jane melihat tatapan Night yang memelas. "Lepaskan tanganku!" perintahnya, lalu beralih menoleh ke Jayden. "Kau juga," sambungnya lagi memerintah.
Jayden maupun Night menurutinya dengan melepaskan tangan Jane.
"Ada barang tertinggal. Aku ke atas dulu," ijin Jane langsung melesat menuju kamar yang ditidurinya semalam. Saat ia masuk untuk mengambil tasnya, ia melihat ada pena dan kertas di atas nakas. Ia mengambilnya dan memutuskan untuk menulis sesuatu di kertas tersebut. Setelah selesai menulis, ia merobeknya dan menggenggamnya di kepalan tangannya.
Jane kembali menemui yang lain, tapi langkah kakinya terus menuju ke arah Jayden. "Ayo kita jalan, Jay!" ajaknya.
Buru-buru Jayden menganggukkan kepalanya pelan. Ajakan Jane tentu saja membuat Jayden senang dan tersenyum penuh kemenangan yang terukir di bibirnya. Tanpa pamit, Jayden berjalan menuju ke mobilnya dan Jane menyusul dari belakang. Saat Jane melewati Night, tangannya yang sedang menggenggam kertas, ia berikan ke tangan Night.
Night merasa tangannya diberikan sesuatu oleh Jane. Ia pun menunduk sejenak melihat ke tangannya yang terselip kertas, setelah itu beralih lagi menatap Jane yang main jalan saja tanpa menatapnya ataupun ucapan basa basi kepada dirinya.
Setelah Jane melewati Night, ia menghampiri adik-adiknya Night untuk berpamitan. Jane berdiri di hadapan ketujuh lelaki yang masih bergeming di tempat. "Terima kasih untuk kalian semua karena sudah menjagaku semalam," ucapnya.
"Sering-sering ke sini ya, Kakak Ipar," pesan Nick.
"Iya, tapi berikutnya aku tidak akan mabuk lagi dan dikerjai kalian," sahut Jane dengan nada sindiran.
"Sip." Nick terkekeh.
"Untuk kekacauan yang sudah aku buat, nanti aku akan tanggung jawab. Akan ku sewa tukang bersih-bersih untuk membersihkan kamar kalian," ujar Jane sebelum ia benar-benar pergi dari hadapan mereka. "Bye, semua!" Setelah mengucapkan salam perpisahan, ia pun menyusul Jayden ke mobilnya.
Setelah kepergian Jane, Night barulah melihat kertas yang diberikan Jane tadi. Ia pun membaca yang ternyata adalah sebuah pesan untuk dirinya.
Wynn Hotel,
07:00 PMJane sengaja menuliskan janjian jam tujuh malam karena ingin tahu apakah Night akan memilihnya atau penyewa wanitanya.
"Hem, jadi Kakak akan janjian dengan Jane di Wynn Hotel?" tanya Nick yang tidak sengaja membaca tulisan di kertas tersebut.
Night mengangguk. "Kali ini aku akan berbicara dengannya dan meminta maaf kepadanya," ujarnya.
Nick menepuk pelan bahu Night. "Bagus itu!" Setelah itu, Nick dan yang lain kecuali Denzel, kembali memasuki ruangan keluarga.
Night ikutan masuk menyusul adik-adiknya. "By the way, kekacauan apa yang dibuat Jane? Lalu, kalian mengerjai Jane?" tanyanya penasaran. "Coba ceritakan padaku semuanya!" pinta Night. "Aku ingin tahu."
Tidak ada yang berani menjawab, sampai Denzel yang dari arah belakang melewati Night. "Lebih baik Kakak jangan tahu."
Night menoleh dan terhenyak. "Denzel! Kita masih ada urusan yang belum terselesaikan!" Night pun mengejar langkah Denzel.
"Kakak seharusnya berterima kasih kepadaku karena aku telah memberitahukan keberadaan Jane," dalih Denzel dengan berjalan agak cepat. Saat Jane sedang memasak tadi, Denzel memang ada mengirim pesan ke Night. Denzel sengaja memberitahukannya bahwa Jane sedang berada di kediamannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. NIGHT [COMPLETED]
RomanceCerita ini sedang dipublish ulang per 01 April 2019. Don't miss it! ***** (cerita ini sudah terbit) Kamu gak punya pacar? Coba deh kamu masuk ke situs "Mr.Night". Di situs ini, kamu bisa mencari pacar sewaan pada pukul 7 malam sampai pukul 12 malam...