12. Juna

7.5K 665 58
                                    

Happy reading ^^

Semoga terhibur dan jangan lopa tinggalkan VOTE ya..:)

(mulmed Juna Collins)

*Night nya lagi sibuk, jadi part ini tidak membahas dia dulu. 😜

😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍

"Apa yang kau lakukan di sini, Jane? Dan siapa lelaki tadi yang keluar dari kamarmu? Apa yang kalian berdua lakukan di dalam kamar?" tanya Juna yang mengintrogasi Jane sambil menuang botol beer di gelas kosong.

Jane yang sudah memakai pakaiannya kembali, kini berada di kamar Juna. Ia duduk di pinggir ranjang sambil diintrogasi oleh Juna, kakaknya. Sebelum ia menjawab deretan pertanyaan Juna untuknya, pikiran Jane melayang sambil melihat Juna yang mondar-mandir sibuk menuang minuman. Dalam benak Jane, ia tidak menyangka bisa bertemu dengan kakaknya. Kebetulan yang tidak tepat waktu.

Padahal bisa dikatakan, kakaknya ini adalah seorang petualang. Juna suka berpergian. Entah ke mana saja dan baru kembali setahun sekali. Atau kalau lagi benar otaknya, enam bulan sekali ia akan pulang hanya untuk menyetor mukanya ke orang tuanya, setelah itu ya pergi lagi. Dan ini masih terbilang baru tiga bulan setelah kepergiannya.

Orang-orang pun kadang tidak menyangka kalau Jims Collins, papa dari mereka berdua mempunyai dua anak. Yang mereka tahu pasangan Jims dan Nate Collins hanya memiliki satu anak dan itu adalah Jane. Keberadaan kakaknya memang jarang diekspos di publik.

Kakaknya sudah suka berpergian dari usianya sepuluh tahun. Entah ia ikut berpergian bersama Paman Ronald, Kakak dari Papanya yang suka naik gunung. Atau kadang ia ikut pergi bersama Auntie Noelle ke Belanda hanya untuk membeli buttermilk yang merupakan ciri khas makanan di negara sana.

Alasan Juna tidak betah di rumah pun tidak ada yang tahu. Tapi saat sekolah dulu, Juna memang pernah bilang ke orang tuanya kalau ia bercita-cita ingin berkeliling dunia.

Juna juga pernah berkata kepada Jims, kalau ia akan bekerja di perusahaan menggantikannya jika dirinya sudah siap. Papanya pun tidak memaksanya dan begitu saja menyetujuinya. Karena kebaikan papanya itu, Juna pun berjanji padanya. Jika usianya sudah menginjak dua puluh enam tahun, ia baru akan menginjakkan kakinya di perusahaan untuk membantu papanya. Walaupun itu masih dibilang dua tahun lagi sampai itu terjadi.

"Jane, kenapa tidak jawab? Apa kalian tidur bersama?" tanya Juna memicingkan matanya sambil meneguk minumannya.

"Tidak, Kak. Kami tidak tidur bersama. Dia bahkan menolakku karena aku menyebutkan masih perawan," jawab Jane sambil menghela nafas.

"Hah?" Juna terkejut mendengarnya. Mulutnya termanga tidak percaya. Seorang lelaki menolak gadis yang masih perawan? "Apa mungkin dia gay, Jane?" tanyanya memastikan. Sebagai lelaki, ia sangat penasaran juga. "Padahal aku saja tidak akan menolak jika ada gadis yang masih perawan minta ditiduri," ucapnya dengan nada santai.

Jane mendengus. Masalahnya ia sendiri juga tidak tahu harus menjawab apa. Ia pun bingung. Karena setelah kejadian penolakan waktu kecilnya dulu, baru kali ini lagi ada lelaki yang menolaknya kembali. "Kurasa dia bukan gay, karena dia adalah...," jeda Jane sambil menimbang-nimbang sesuatu. Jika ia bilang ke kakaknya kalau ia menyewa seorang pacar di situs, yang ada kakaknya malah akan meledek dan menertawakannya.

"Karena apa?" tanya Juna penasaran. "Kok berhenti?"

Jane menatap Juna, "Karena dia terkenal suka gonta-ganti wanita," lanjutnya. Benarkan ia jawab begitu? Secara dia adalah Mr. Night, setiap hari pasti dia melayani wanita yang berbeda-beda.

"Oh ya?" Juna semakin ingin tahu tentang lelaki yang berani menolak pesona adiknya itu. Padahal Juna sangat tahu kalau adiknya sangat terkenal di kalangan lelaki. Teman-teman sekolah atau kampusnya dulu saja banyak yang ingin berkenalan dengannya, bahkan meminta bantuan padanya untuk bisa dekat dengan adiknya itu.

Mr. NIGHT [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang