7. The lies uncovered

10.2K 720 86
                                    

Happy reading!^^

Semoga suka dengan part ini. :)

*****

Dalam perjalanan Jane mengantar Lizzie pulang, Jane menoleh ke sahabatnya yang dari tadi hanya diam tidak mengeluarkan suaranya. "Zie..," panggilnya.

"Hemm..." Lizzie hanya berdehem menjawab Jane sambil menatap lurus ke depan. Dalam pikirannya, ia masih tidak percaya bahwa ia terdaftar dalam situs penyewaan pacar. Kalau orang tuaku sampai tahu, mereka akan..., Pikiran Lizzie buyar seketika karena tangan Jane menyentuh tangannya.

"Kau sedang mikir apa sih? Apa kau marah kepadaku gara-gara pendaftaran atas namamu itu berhasil?" tanya Jane.

Lizzie menatap lurus ke depan sambil menjawab pertanyaan Jane. "Tidak Jane. Aku hanya sedang berpikir, kenapa pendaftaran itu bisa berhasil? Padahal...," Lizzie menyeret ucapannya sambil berpikir sejenak. Lalu, ia menoleh ke Jane. "Kau tahu Jane, aku tadi sengaja belum memasukkan foto ke persyaratan itu lho. Kok bisa berhasil ya? Ini kan aneh, walaupun memang bukan aku yang datang."

"Masa sih?" Jane sedikit terkejut mendengarnya. "Kok bisa ya? Sedangkan aku sampai matahari sudah menampakkan wujudnya saja, tidak bisa-bisa." Jane berpikir sejenak, tapi tidak menemukan jawabannya. "Ya sudahlah, mungkin error system. Setidaknya erornya ini menghasilkan keuntungan. Tahu begitu, seharusnya kau jangan mengklik bagian bayarnya juga biar gratis," ujar Jane sambil tertawa sendiri.

Lizzie tidak membalas tawanya Jane. Pikirannya masih bingung dengan situs itu.

Dan Jane maupun Lizzie tidak menyadari apa kesalahan Jane. Kenapa Jane tidak berhasil mendaftar malam itu, ya dikarenakan waktu pendaftarannya yang dimulai pukul 7 pagi.

*****

Sesampainya Jane di rumah Lizzie, Jane langsung memarkirkan mobilnya di luar pekarangan rumah Lizzie. Kemudian Jane keluar dari dalam mobil, disusul Lizzie. Dari jauh, Jane sudah melihat orang tua Lizzie sedang melakukan aktivitas paginya, yakni berolahraga. Orang tua Lizzie dibilang cukup gaul, berbeda jauh dari anaknya, Lizzie.

"Morning, Mrs. Hillary and Mr. Ricky!" Jane menyapa sambil menghampiri mereka, disusul Lizzie yang berjalan di samping Jane.

Mereka berdua pun menyapanya balik dengan senyuman.

Ricky menyambung senyumannya dengan perkataan, "Morning, Jane. Darimana kalian?" tanyanya.

"Aku minta Lizzie untuk membantuku sesuatu," jawab Jane.

Ricky menoleh ke putrinya. "Zie, kapan kau akan pergi dengan seorang lelaki? Masa sama Jane mulu?!" sindir Ricky halus, tapi sindirannya sanggup membuat mulut Jane sedikit terbuka mendengar penuturan darinya.

Jane menoleh ke Lizzie yang sudah menunduk dan langsung bergegas masuk ke dalam rumahnya.

Jane kembali menoleh ke orang tua Lizzie. "Kalian bukannya melarang Lizzie berpacaran?" tanyanya sambil mengerutkan keningnya. Otaknya yang lemot kuadrat tidak dapat mencerna ucapan orang tua Lizzie.

Kali ini giliran Hillary yang menjawabnya. "Iya, itukan dulu waktu sekolah. Sekarang kan dia sudah berusia 20 Tahun. Sudah saatnya dia mencari pacar. Benarkan, Honey?"

Ricky pun mengangguk setuju dengan perkataan istrinya.

Kini Jane akhirnya mengerti. Ternyata selama ini Lizzie yang berbohong padanya. Dasar tuh anak! umpat Jane sambil berdecak kesal. Bisa-bisanya Lizzie membohonginya selama ini. Jane pun minta ijin untuk masuk ke dalam rumah dan menyusul Lizzie.

Mr. NIGHT [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang