Happy reading!^^
Semoga suka dengan part ini.;)
*****
Selesai pertemuan dengan ketujuh adiknya, Night pun bersiap untuk kembali ke kediamannya. Saat Night sedang menggendong Lily, dari arah belakangnya, Nick pun menepuk bahu Night.
"Kak, jadi bagaimana dengan nanti malam?" tanya Nick.
Night menoleh. "Oh ya, tadi aku mau bahas itu denganmu. Untung saja kau ingatkan." Akhirnya Night duduk kembali begitu juga dengan Nick yang duduk di hadapannya.
"Coba buka profile Lizzie!" perintah Night ke Nick.
Nick mengambil tab miliknya dan membukanya. "Nih!" Lalu, ia memberikannya ke Night.
Night membaca profile Lizzie. "Dia menuliskan janji temunya di restoran, tapi tidak dituliskan nama tempatnya. Hemm..," Night berpikir sejenak sambil menggerutu dalam hatinya. Kalau bukan karena si wanita bernama Jane, aku tidak akan meloloskan pendaftaran atas nama Lizzie.
"Tumben banget kau yang memegang kendali, Kak? Bukankah biasanya juga Scott? Setahuku, kau tidak pernah mau tahu untuk urusan beginian." Nick melipat kedua tangannya di dada sambil menyender di sofa, kemudian menatap kakaknya dengan sorot penuh curiga.
Ucapan Nick barusan membuat Night merasa terpojok karena disalahkan. Seharusnya yang disalahkan adalah Jane, dumelnya dalam hati.
Dari arah samping Night duduk, Scott yang sedang berdiri sudah mengeluarkan tawanya dengan pelan mendengar perkataan Nick.
Night pun melirik kesal ke Scott dan memberi isyarat untuk diam. Karena tidak mau kena omel Night lagi, Scott pun memilih diam.
Merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh kakaknya, Nick menyipitkan matanya dengan penuh selidik saat menatap Night. Tatapan introgasi dilayangkan Nick ke Night yang merasa curiga. "Ada apa, Kak? Kau seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku."
"Tidak ada apa-apa," jawab Night datar.
"Bukankah kau sendiri yang mengatakan tidak boleh ada rahasia di antara kita? Sekarang malah Kakak sendiri yang mau main rahasia-rahasiaan," sindir Nick.
Night menghela nafas panjang. Adiknya yang satu ini bukan hanya bawel, tapi rasa ingin tahunya memang sangat besar. Nick tidak akan berhenti mengoceh kalau belum mendapat jawaban yang ia mau. "Ku bilang tidak ada apa-apa, Nick."
Tentu saja Nick tidak percaya begitu saja. Ia melirik ke Scott yang sudah memberi tanda lewat matanya kalau jawaban Night itu bohong.
"Scott!" sembur Night yang tahu kalau Scott sedang berusaha memberi kode ke Nick. "Kau tidak mau kupecat, kan?" gertaknya.
"Maaf, Tuan." Scott menunduk. Tapi saat menunduk, sekelibat matanya tetap memberi kode ke Nick.
"Tidak apa-apa kalau Kakak tidak mau memberitahu aku. Aku bisa mencari tahu sendiri melalui Kak Denzel," ancam Nick.
Setelah mendengar ucapan Nick membawa nama Denzel, Night pun sedikit kelabakan. Masalahnya, adiknya yang satu itu bisa membaca pikiran orang. Dan ia tidak ingin sampai diketahuinya kalau ia sedang digerayangi oleh wanita yang bernama Jane. Kalau sampai itu terjadi, kehebohan dan kerusuhan akan terjadi di rumah ini. Termasuk Ben, papanya.
Night dikenal adik-adiknya adalah sosok lelaki berhati dingin apabila berhubungan dengan wanita. Mereka semua tidak pernah mendengar kakaknya menyebut nama wanita 'spesial' jika sedang berkumpul bersama kecuali kalau berhubungan dengan situs. Dan juga Scott pernah memberitahu mereka kalau selama ini Night itu tidak bisa mengingat rupa wanita yang dikencaninya. Denzel pun tidak pernah berhasil mendapatkan informasi apapun mengenai wanita di pikiran Night.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. NIGHT [COMPLETED]
RomanceCerita ini sedang dipublish ulang per 01 April 2019. Don't miss it! ***** (cerita ini sudah terbit) Kamu gak punya pacar? Coba deh kamu masuk ke situs "Mr.Night". Di situs ini, kamu bisa mencari pacar sewaan pada pukul 7 malam sampai pukul 12 malam...