Jimin x You

1.1K 49 0
                                    

Sudah hampir 3 tahun kamu berpacaran dengan Jimin. Dia sangat baik kepadamu, mengerti tentangmu melebihi dirimu sendiri, dan dia memperlakukanmu seperti seorang putri. Jimin adalah laki-laki yang memiliki hati super hangat. Tapi tetap saja ada kekurangan pada dirinya, dia sangat perhatian dengan orang lain namun tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Jadi kamu harus ekstra dalam menjaganya. Tapi itu semua mejadi pemanis dalam hubungan kalian. Sangat beruntung bisa menjadi kekasih seorang Park Jimin.

Hari ini Jimin membantu mu untuk memindahkan barang-barang ke apartment baru mu.

"Apa benar tidak apa-apa kamu ada di sini membantuku, oppa?" tanya mu khawatir. Kamu bertanya seperti itu bukan karena kamu tidak mau Jimin berada di apartementmu dan membantumu, tapi seingatmu hari ini Jimin ada jadwal dance practice untuk konsernya beberapa hari lagi.

"Ah, tidak apa-apa. Masih ada waktu 2 jam lagi, Y/n-ah" tangannya mengusap kepala mu lembut.

"Baiklah kalau begitu. Oppa, tolong bawa kardus ini ke dapur",pintamu pada Jimin.

Jimin pun langsung membawa kardus ke dapur dengan cepat. "Chagi, yang mana lagi?"

"Hmm, yang itu oppa" kamu menunjuk kardus yang ukurannya lumayan besar.

"Yang ini? baiklah" dengan mudah Jimin mengangkat kardus itu. Jika Jimin tidak membantu mu, mungkin kamu akan mendorong atau menyeret kardus itu sampai ke dapur.

"Oppa, kalau sudah selesai tolong bawa tisu yang ada di dalam tas belanjaan kesini" seru mu yang menggema di ruangan. Tapi tidak ada balasan dari Jimin.

"Oppa?" kamu pun memanggilnya lagi untuk memastikan.

Kamu pun pergi ke dapur, takut terjadi apa-apa pada Jimin. Tapi yang kamu dapat malah Jimin sedang asyik memakan biscuit cokelat yang kamu buat.

"Oppa, kamu sedang apa?" kamu bersandar di dinding dan melipat tangan di depan dada.

Jimin pun gelagapan dan memasukan toples biscuit ke dalam lemari. "Y/n-ah, aku hanya mencicipi biscuit cokelat ini. hehe" tersenyum sampai matanya hanya membentuk garis.

"Hahh.. Oppa, kamu bisa mencicipinya nanti. Aku memang membuat biscuit itu untukmu"

"Jinjja? Y/n-ah saranghe" sambil membentuk love sign dengan jari-jarinya.

"Ayo oppa, bantu aku lagi"

"Kajja!" dengan semangat Jimin pergi ke ruang tengah. Jimin seperti anak kecil yang harus diberi hadiah dahulu sebelum melakukan apa pun. Walaupun begitu, kamu senang melakukannya.

"Oppa, tolong rapikan barang-barang yang ada di ruang tengah. Aku akan merapikan kamar terlebih dahulu" ucapmu.

"Okee chagi" kamu pun meninggalkan Jimin pergi ke kamar.

Untuk beberapa lama suasana hening, tidak ada satu kata pun yang terlontar dari bibir kalian. Kalian fokus dengan pekerjaan masing-masing. Yang terdengar hanya suara kardus dan benda-benda yang dipindahkan.

"Y/n-ah.. aku sudah selesai, kamu di mana?" seru Jimin.

"Aku di kamar tamu, Jimin-ah" balasmu.

Tak terdengar lagi suara Jimin. "Apa dia makan biscuit cokelatnya lagi? Ah.. biarkan saja, juga itu memang miliknya" gumam mu tak menghiraukan di mana Jimin berada.

Kamu berusaha menggapai kait tirai jendela, namun tidak berhasil juga. Tidak ada kursi yang bisa kamu gunakan.

"Hei" tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutmu. Kamu menoleh dan mendapati Jimin sedang memelukmu dengan manja sambil meletakkan dagunya di bahumu.

BTS ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang