'Terima kasih untuk semuanya. Aku mencintaimu, Tae'
Entah apa, tapi rasanya seperti setengah jiwaku berada di dua dunia yang berbeda. Antara nyata atau masih terlelap di mimpi.
"Eomma.. Lama tidak jumpa"
Setelah menguatkan hatiku, akhirnya aku memberanikan diri untuk sampai di sini.
Rumah abu.
Tempat peristirahatan terakhir wanita yang kucintai."Bagaimana kabarmu?"
"Sudah lebih baik sekarang"
"Syukurlah"
"Bagaimana dengan eomma?"
"Eomma baik, Taehyung-ah"
Kami terdiam saling menatap, mencurahkan perasaan yang berkecamuk di dalam hati masing-masing.
"Pasti sangat sulit bagimu untuk datang ke tempat ini"
"Maafkan aku eomma, aku tidak ada saat Y/n-"
"Sudahlah sayang.." tangannya yang renta mengusap pipiku lembut. "Ini memang sudah takdir. Kita tidak bisa menolaknya"
"Tapi kenapa.. "
Air mata sudah mengalir begitu saja tak bisa kutahan lagi. Rasa sakit mulai menyesakkan dadaku.
"Aku tidak akan bisa melihatnya lagi"
Eomma memelukku berusaha menenangkan.
"Eomma tahu ini berat tapi kuatlah"
Aku seharusnya tidak menangis saat Eomma Y/n sudah sekuat tenaga menahan semuanya. Rasa kehilanganku terhadap Y/n tidak ada apanya dibandingkan rasa sakit seorang ibu yang kehilangan putrinya.
"Mulailah ikhlaskan kepergian Y/n, jika tidak kau akan menghancurkan dirimu sendiri. Sudah jangan menangis lagi, putra eomma yang tampan ini harus tegar"
Berusaha menghapus sisa air mata di wajahku.
"Ayo kita masuk, Y/n pasti senang melihatmu datang berkunjung"
~•*•~
<Author POV>
'Y/n akan tenang melihat orang yang dia sayangi tersenyum'
Ucapan Eomma Y/n seakan melekat di benak Taehyung.
"Apa bisa aku tersenyum lagi setelah ini?"
'Aku merindukanmu' batinnya.
Taehyung masih tidang bergeming, berdiri dekat dengan tepian tebing memandang laut di belakang rumah abu.
"Apa kau sudah tenang di sana, Y/n-ah.. "
"Melihatmu tersenyum akan membuatku tenang"
Mendengar suara itu membuat Taehyung tersentak tidak percaya. Mencari pemilik suara yang ternyata tidak jauh darinya.
Cahaya matahari seakan membuat siluet, yang perlahan membentuk wujud yang semakin jelas. Taehyung merasa itu hanya halusinasinya saja.
"Kau jadi tidak tampan lagi kalau menangis, Taehyung-ah"
Detak jatung Taehyung semakin cepat, mendengar suara yang sangat familiar memanggil namanya.
Ingin rasanya berlari sesegera mungkin menghampiri sosok itu, tapi badannya malah tidak bisa ia gerakkan saking lemas karena terkejut.
"Aku menyakitimu"
Masih tidak percaya kalau Y/n sudah ada dihadapannya saat ini membuat Taehyung pecah dalam tangisnya.
"Kenapa kau pergi meninggalkanku, Y/n-ah?"
"Maaf.. "
"Aku tidak bisa hidup tanpamu"
"Tae"
"Hatiku benar-benar hancur.. "
"Maafkan aku"
Taehyung hanya bisa menangis, melihat Y/n membuatnya semakin mengingat kenyataan pahit yang mereka alami.
"Hatiku juga hancur melihatmu seperti ini"
"Aku tidak ingin membuat orang yang kucintai bersedih karena diriku"
"Taehyung" perlahan Y/n menyentuh pipi Taehyung dengan kedua tangannya. Berharap prianya bisa mengendalikan diri.
"Terima kasih untuk semua cinta dan kasih sayang yang selama ini kau berikan dengan tulus padaku. Kau selalu berusaha membuatku bahagia, memberikan rasa nyaman, dan menjagaku. Aku sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan pria sebaik dirimu, Tae"
"Y/n-ah.. "
"Aku memang tidak bisa bersamamu lagi secara nyata.. " tangan Y/n perlahan turun menuju dada bidang Taehyung. "Tapi aku akan selalu ada di hatimu"
Taehyung memeluk Y/n, pelukan yang bisa ia lakukan untuk terakhir kalinya. Menyadari bahwa ini sudah waktunya untuk merelakan kekasihnya.
"Aku tidak akan menahan perasaanku ini. Y/n-ah, aku akan mengikhlaskan kepergianmu"
"Terima kasih, Tae"
"Walaupun rasanya sangat berat, tapi hanya ini yang bisa kulakukan untukmu terakhir kalinya"
"Jangan menangis lagi"
Taehyung menghentikan jemari Y/n yang tengah menghapus air matanya. Merasakan tangan mungil yang dulu selalu menjadi penenangnya, hangatnya kasih sayang yang Y/n berikan.
"Aku akan sangat merindukanmu, Y/n-ah"
"Sudah waktunya.. Aku harus pergi sekarang"
Mulai melangkah mundur menjauhi Taehyung. Berjalan menuju ujung tebing.
"Kim Taehyung" perlahan mulai memudar. "Saranghae"
Mendengar itu membuat mata Taehyung kembali berkaca-kaca.
"Cho Y/n"
"Ne?"
"Jika suatu saat nanti kita bisa bertemu, entah puluhan atau ratusan tahun yang diperlukan. Di kehidupan selanjutnya aku ingin mencintaimu lagi"
"Aku akan menunggumu"
Matahari terbenam bersamaan dengan sosok Y/n yang hilang selamanya.
-END-
Karena request dari reader, imagine For the Last Time sebelumnya author lanjutin ke Part 2. Ini jadi part terakhir.
Hope u like it.Borahae 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagine
De TodoSejak tahu ada seseorang seperti kalian, aku menyadari hidupku bisa lebih berwarna dari yang kupikirkan selama ini.. Army's 7 miracle Enjoy it and have fun! 💜