"Ganti baju dulu dong, tuan Jeon"
"Nanti kan bisa aku lepas"
"Emang bawa baju ganti?"
"Kan ada baju aku di sini"
"Ya udah aku packing lah, Kuk"
"Buka jaket aja kalo gitu"
"Sekalian aja shirtless"
"Beneran?"
"Eh- jangan" duhh ini mulut.
Perhatiannya teralihkan ke sekeliling.
"Ini apartment kamu udah sepi"
"Iya, daritadi pagi kan udah dipindahin. Sekarang tinggal ini aja"
"Kamu nggak capek beresin semuanya sendirian?"
"Harusnya aku yang tanya. Kamu nggak capek kegiatan seharian abis itu bantu aku?"
"No"
"Beneran ni kamu nggak capek, Kuki?"
Sekarang kelinci besarmu ini menatap dengan aneh, mendekatimu.
"Ini aku juga cuma tinggal pack barang ke kardus sama bersih-bersih dikit. Kamu sebenernya nggak perlu kesini-"
"-kan aku udah bilang mau bantuin"
"Serius kamu sanggup?"
"Yes" /chup/ satu kecupan cepat di bibirmu dari Jungkook.
"Oke"
Kedua lengannya sudah melingkar manja di pinggangmu.
"Kuk?" Jungkook diam menatapmu.
"Popo?"
"Udah deh"
"Hehe.. gemes"
~~~
"Ini Jungkook kemana?"
Sebelumnya Jungkook bilang dia lapar dan kamu pergi untuk membeli makanan karena tidak ada apapun di apartment mu, alasannya jelas karena kamu akan segera pindah besok.
Ruang tengah sudah kosong. "Kuk"
Mencari di ruangan lain yang ada di apartment mu.
"Beneran kan, K.O juga akhirnya"
Ternyata Jungkook sudah tidur lelap di lantai, tepatnya di karpet yang ada di kamar tidurmu. Dengan beberapa kardus di satu sisi ruangan yang sudah tersusun rapi.
Mendekati perlahan, kamu pun merebahkan diri di sebelah Jungkook. Menatap wajahnya yang lelap dalam tidur.
"Gumawo"
Kamu meletakkan tanganmu di dada bidangnya.
"Tadi bilang laper, malah tidur"
"Hm?"
Sedikit kaget karena dia masih bisa mendengar ucapanmu.
"Nggak jadi makan?"
Sekarang Jungkook bergerak menghadapmu. Matanya masih rapat menutup.
"Capek mengalahkan rasa lapar seorang Jeon Kuki"
Namja di hadapanmu tersenyum, membuatmu otomatis ikut tersenyum.
"Sini" merentangkan lengan kanannya agar bisa jadi bantal untukmu.
Kamu pun bergeser, memposisikan kepalamu di lengan Jungkook. Diam sesaat memperhatikan.
"Kuk"
"Eum?"
"Dari sekian banyak wanita.. kenapa kamu milih aku?"
Ucapanmu membuat Jungkook membuka matanya.
"Kamu cantik"
"Yang lain juga cantik. Yoongi oppa didandanin juga cantik"
"Ya kan aku suka nya kamu bukan Suga hyung"
"Terus alasannya apa?"
"Kamu imut"
"Hmm.."
"Kamu ngangenin"
"Masa itu?"
"Enak buat di popo"
"Yakk!"
"Jujur.. kamu satu-satunya wanita yang menarik"
"Maksudnya menarik?"
"Kamu satu-satunya yang bisa narik cinta aku buat jatuh ke hati kamu"
"Kalo sekarang aku ulur cinta kamu gimana?"
Jungkook menarikmu ke dekapannya.
"Ya aku tarik lagi"
"Yakin bisa?"
Tiba-tiba Jungkook bangkit, memposisikan dirinya tepat di atasmu.
"I'm sure about it, Y/n-ah"
"Really?"
Wajahnya semakin dekat dan sekarang mengecup perpotongan pundakmu lembut. Bermain di sekitar leher yang berakhir lumatan di bibir mu.
"Chagi" bisiknya di telingamu.
"Eum?"
"Aku lapar"
"Mwo?"
"Ayo kita makan"
"Aku kira- tadi-"
"Apa sayang?" ucapnya menggodamu.
"Sudahlah"
"Oke. Aku makan kamu aja"
"JEON-"
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagine
DiversosSejak tahu ada seseorang seperti kalian, aku menyadari hidupku bisa lebih berwarna dari yang kupikirkan selama ini.. Army's 7 miracle Enjoy it and have fun! 💜