"Y/n-ah~ apa makanannya sudah siap?"
"Belum.. sebentar lagi, Jungkook"
"Ahh~ aku sudah lapar" Jungkook merebahkan diri di tempat tidurmu.
Kamu masih fokus dengan ponselmu, mengabaikan kekasihmu yang sudah tidak bisa diam berguling kesana kemari karena kelaparan.
"Kuk.."
"Hmm?"
"Sudah lama sekali bukan? Kapan terakhir kali aku melihatnya?"
Jungkook memelukmu dari belakang dengan manja sambil meletakkan dagunya di pundakmu. "Melihat apa?"
"Ini" kamu pun memberikan ponselmu pada Jungkook. Foto Jungkook dengan rambut yang tertata ke atas memperlihatkan keningnya.
"Terakhir mungkin saat season greeting tahun lalu.. dan saat foto ini diambil"
"So handsome and hot at the same time"
"Itu sudah sangat lamaa.. It's awkward, bae"
"Waeyo?"
"Aku terbiasa dengan style yang ini"
"Poni koma? Kemarilah" Jungkook melepas pelukkannya dan duduk di sampingmu.
Kamu mulai menata rambut Jungkook yang berantakan akibat ulahnya barusan. "Just let's ARMY see your forehead much longer, Jungkook-ssi"
Melingkarkan lengannya di pinggangmu, Jungkook merelakan rambutnya jadi bahan eksperimenmu.
"Sudahh~ Jeon Jungkook versi bare forehead"
"Sepertinya kau suka sekali dengan style rambutku yang seperti ini, y/n-ah"
"Eung! Tapi.. aku suka jika kau juga menyukainya" Kamu kembali menata rambut Jungkook dengan poni koma nya. "Jimin saja sangat menggoda saat rambut hitamnya di blow seperti ini"
"Apa Jimin hyung semenarik itukah?"
"Pria tampan dengan keimutannya, sexy dan menggoda. Tapi yang paling menarik dari Jimin adalah sifat dan sikapnya"
Mendengarkan ucapanmu membuat Jungkook cemberut sampai mempoutkan bibirnya.
"Kalau begitu pacaran saja dengan Jimin hyung"
"Baiklah, dengan senang hati" kamu pun mengambil ponselmu dan berniat menghubungi Jimin. "Apa Jimin ada waktu luang untuk makan malam ya?"
Jungkook merebut ponselmu dan membatalkan panggilan. "Andwae, y/n-ah"
Tawa mu pecah karena niatmu bercanda dengan Jungkook berhasil. "Aku hanya bercanda, kuk. Mana mungkin aku bisa berpaling dari namja ku ini. Hanya Jungkook seorang, sekarang dan seterusnya" kamu menangkupkan kedua tanganmu di pipi Jungkook. "Walaupun Jimin terus membuatku tergoda dengan ulahnya"
"Benarkah Jimin hyung lebih menggoda dariku, chagi?" Jungkook mendekatkan wajahnya kearahmu. Membuatmu menahan nafas karena jarak tipis diantara kalian.
/CHU~/ tindakan Jungkook yang mengecup bibirmu tiba-tiba membuatmu benar-benar kaget. Jungkook terkekeh melihat ekspresimu yang terkejut karenanya.
"Ishh! Kau ini"
Meletakkan tangannya dikedua sisi tubuhmu, Jungkook semakin mendekat. Membuatmu perlahan merebahkan diri di tempat tidur. Sekarang posisi Jungkook sudah berada tepat di atasmu.
"Jungkook.. apa yang kau lakukan? Ayo cepat bangun" kamu berusaha mendorong Jungkook yang berakhir sia-sia.
"Aku mencintaimu, y/n-ah" bisik Jungkook tepat di depan bibirmu dengan maniknya yang tak lepas memandang netra hitam mu.
"Love you too, ma baby boy"
"Can we play some games, bae?"
"Pagi-pagi udah minta main, katanya laper kuk"
"Kamu masaknya lama, lebih baik aku makan kekasihku yang cantik ini saja"
Sebelum Jungkook melanjutkan aksinya padamu, kamu menghentikannya.
"Kuk, apa kau mencium sesuatu?"
"Mencium apa?"
"Seperti ada yang terbakar.."
"Mian, sepertinya hatiku yang terbakar saat ini" kamu pun memukul pelan dada Jungkook.
"Yakk! Jangan bercanda, aku benar-benar mencium ada yang terbakar"
Jungkook mencoba mencium bau yang kamu maksud. "Seperti aroma masakan. Kau masak apa, chagi?"
"Hanya telur dadar gulung, ikan, japchae, dan.. OMO!"
"Wae?"
"Aku sedang memasak Sundubu Jjigae tadi. Sepertinya aku lupa-"
"Kau ini ceroboh sekali, y/n-ah"
Dengan cepat Jungkook berlari meninggalkanmu di kamar demi menyelamatkan Jjigae nya atau dapurmu dari kebakaran.
Tak berapa lama terdengar teriakan Jungkook. Sepertinya terlambat.. Sundubu Jjigae sudah tiada
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagine
AcakSejak tahu ada seseorang seperti kalian, aku menyadari hidupku bisa lebih berwarna dari yang kupikirkan selama ini.. Army's 7 miracle Enjoy it and have fun! 💜