Namjoon x You

303 21 0
                                    

"Lebih betah di Café ya daripada pulang ke rumah"

"Ah, Y/n-ah- kau di sini"

Kamu duduk di dekat tempat barista menyajikan minuman.

"Kenapa mukanya ditekuk gitu, baby? Cerita ke Oppa. Ada masalah?"

"Aku udah nunggu berjam-berjam buat rapat sama klien. Eh, malah dibatalin gitu aja. Aku udah reservasi tempat meeting sesuai permintaan mereka. Gimana aku nggak kesel, Oppa~"

Namjoon mengusak kepala mu lembut. "Oppa nggak pinter buat nasehatin. Tapi oppa yakin.. kerja keras tidak akan menghianati hasil, Y/n-ah. Bersabar and be always positive thinking"

Ucapan Namjoon membuat moodmu membaik.

"Mau oppa buatkan latte?"

"Hm~ yes please"

Jika ini bukan di Café, kamu mungkin sudah menghampiri Namjoon dan memeluknya.

"Baby?"

Kamu pun melambaikan tangan agar Namjoon melihatmu.

"Oppa nggak sadar kamu pindah tempat"

"Di sini lebih nyaman, Oppa"

Baru menyadari ada yang berbeda dengan Namjoon.

"Oppa sekarang ganti profesi jadi apa lagi?"

"Barista sehari. Oppa kan dulu pernah belajar jadi barista. Ilmunya diterapin sekali-sekali"

"Dulu penerima tamu, setelah itu pegawai di bagian kasir, beberapa hari lalu waiter, dan sekarang barista. Café owner yang unik memang Kim Namjoon seorang"

"Aku ingin merasakan bagaimana dan apa yang mereka rasakan setiap harinya. Waktu terus berjalan dan hidup pun berputar. Kita tidak akan selamanya bisa bertahan di satu posisi yang nyaman. Suatu saat kita akan jatuh dan mengulang sesuatu dari awal. Oppa tidak akan selamanya menjadi atasan, suatu saat akan ada yang membuatku jatuh dan kembali mengulang semuanya. Bergerak maju seperti roda, terkadang berada di atas dan selanjutnya kembali di bawah dan seterusnya berulang seperti itu"

"Kau panutanku, Oppa"

"Tapi hal ini tidak berlaku untukmu, baby"

"Maksudnya?"

"Karena kau selalu berada di bawah dan Oppa di atasmu"

"I cancel what I said before" Namjoon terkekeh melihat ekspresi mu.

Pandanganmu beralih ke minuman yang belum kamu sentuh dari tadi.

"It look delicious as always"

"Just try it, Y/n-ah"

Kalian pun saling mencicipi latte masing-masing.

"Eum. Rose latte memang yang terbaik"

"Kau tidak merasakannya?"

"Merasakan apa?"

"Sesuatu yang baru di latte itu"

"Yang baru?"

"Just guess it"

Kamu berulang kali menyesap Rose latte mu. Berkali-kali. Tapi tidak ada yang berubah. Rasanya sama saja.

"Opso"

"Benarkah?" Namjoon mendekatkan wajahnya kearahmu tanpa kamu sadari.

"Coba Oppa yang minum" Namjoon mencium mu tepat di bibir. Melumatnya lembut namun singkat.

"Like you said baby girl, delicious as always"

Kamu masih terkejut dengan yang dilakukan Namjoon barusan.

"Why you do that?"

"You ask me to taste it"

"Just taste this latte, not my lips"

"But I want taste it with diferrent way, baby girl"

"Jangan menyerang tiba-tiba seperti itu, Oppa. Untung saja tidak ada yang melihat"

"Aku tidak tahan melihat bibir merahmu itu, Y/n-ah"

"Kalau begitu jangan lihat bibirku"

"Jika tidak melihat bibirmu, apa yang harus kulihat?"

"Berbaliklah. Pandangi meja-meja yang ada di belakangmu itu"

"Tidak sopan berbicara dengan seseorang jika tidak berhadapan"

Perdebatan kalian akan semakin panjang jika tidak ada yang mau mengalah.

"Aku pulang saja kalau begitu"

Dengan cepat Namjoon menahan tanganmu dan membuatmu terduduk di pangkuannya.

"Lepas ihh. Aku mau pulang"

"Mianhe, Y/n-ah"

Kamu tidak mau menjawabnya.

"Y/n-ah"

Tetap bertahan dengan kesalmu.

"I'm so sorry, baby girl"

Kamu mulai luluh dengan Namjoon. Tidak tega karena sudah meminta maaf berkali-kali dengan tulus.

"Jangan diulang lagi" tapi kamu sudah tahu pasti kalau itu mustahil.

Tak tahu kenapa terlintas sesuatu di pikiranmu.

"Daddy"

"Hm?" kamu mengalungkan kedua tanganmu di leher Namjoon.

"Nanti di rumah aku yang di atas atau Daddy?"

Namjoon menaikkan satu alisnya.

"Hmm.. enaknya Oppa di bawah aja ya, aku yang di atas"

"Ahh~ I know what you mean"

"Ayo pulang. Udah gerah ini mau mandi"

Namjoon pun mengikuti mu setelah menutup Café.

"Oh iya, Oppa jangan lupa nanti ambil selimut di lemari"

"Buat apa? Biasanya juga nggak pake selimut"

"Di kamar bawah kan nggak ada selimutnya"

"Kita mainnya di kamar bawah?"

"Main?"

"Iya main. Olahraga malem"

"Siapa yang mau main, Daddy~ Maksud aku itu Oppa tidur di kamar BAWAH, aku nya tidur di kamar ATAS"

"Jadi.. maksudnya tadi baby di atas Oppa di bawah itu-"

"-Emang Oppa kira aku maksudnya apa?"

"IQ Oppa rasanya langsung turun kalo sama kamu"



-END-

BTS ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang