-Raihlah tangan ku saat aku jatuh.Tegarkan diriku saat aku bimbang.Agar aku tahu keberadaan ku di hidupmu-(Thenameismy)
Devin kini telah berada dilantai 3 sekolahnya.Entah mengapa ia selalu diuruskan dengan gudang untuk mengambil peralatan olahraga.
Baru saja dia diambang pintu gudang terdengarlah langkah kaki berada beberada meter dibelakangnya.
"Itu suara apa."Gumamnya pelan,Devin memang agak takut atau malah sangat takut dengan hal mistis sekecil mungkin.
"Ini kan lantai 3 udah sore pula."pikirnya lagi.
Ia kemudian menoleh pelan kebelakang.Ia lihat gadis berberambut panjang berpakian serba putih berjalan mendekatinya.Tak terlihat jelas memang,karena kali ini Devin tak memakai softlens ataupun kacamata untuk matanya yang minus.Ia kemudian kembali menatap lurus.
"Itu siapa??."pikirnya sejenak.Agak horor memang lantai 3 sering terdengar gosip bahwa lantai 3 adalah lantai yang paling angker di sekolah ini dan sering beredar kabar sering ada penampakan disana.
-Plukkkkkkk-
Gadis itu menepuk cukup keras pada pundak Devin,yang membuat ia kaget.Seketika ia berlari sekencangnya meninggalkan sang gadis.Devin berlari tak hati-hati sampai-sampai ia terpeleset di tangga yang menuju lantai 2.
"Aduh kaki gue."rintihnya melihat kaki kanannya lebam akibat tepeleset tadi.
"Lo gak papa??"Suara lembut di sertai wangi harum itu menyeruak,membuat seribu pertanyaan di kepala Devin.
"Emang hantu bisa ngomongin itu???"ceplosnya tanpa menoleh..ia tetap setia menutup kedua matanya.
"Lo pikir cewek secantik gue hantu."Ucap gadis itu
Seketika Devin membuka matanya dan menoleh mendengarnya."Lo orang??"pertanyaan yang sangat aneh itu ia lontarkan ketika melihat wajah sang gadis yang begitu cantik.
"Iya iyalah.lo pikir sendiri.."Jawabnya ketus mendengar pertanyaan yang dikatakan dari mulut Devin.
"Lo ngapain??.Gue gak pernah ngeliat disini.lo anak baru ya???"Tanya Devin mengintrogasi gadis itu.
"Bukan..Gue anak SMA Cipta Angkasa...lagi latian taekwondo disini."
"Um.lo ngapain dilantai tiga??"
"Gue habis ke Toilet cewek.Lah gue lihat ada orang,ya gue samperin aja."Jelasnya pada Devin.
"Lah kan di bawah juga ada."Ucap Devin memberitahu bahwa disetiap lantai itu pasti ada toilet.
"Gue gak tahu..gue tahunya dilantai tiga."
"Oh ya Gue Devin....lo???"Perkenalan Devin akan Namanya.
"Gak tanya juga.Marsha."
Masha mulai bangkit dari duduknya."Sha..bantuin gue berdiri dong."Pinta Devin karena ia sulit berdiri.
"Manja berdiri aja gak bisa."Ledek Marsha pada Devin.
"Ini kan salah lo,ngagetin gue.Jadinya gue jatuh."Ucap Devin menyalahkan Marsha.
"Lo sih penakut."Ucap Marsha.Marsha kemudian melihat kaki Devin.Agak bengkak mungkin itu yang membuatnya tak bisa berdiri.Ia sedikit merasa bersalah.
"Ayok..."Ajak Marsha sambil mengulurkan tangannya,Devin meraih tangan marsha.
Devin mulai berjalan dituntun oleh Marsha.Anehnya Marsha agak kencang berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dare(HIATUS)
Teen FictionKami bersahabat, Itu adalah suatu kata yang indah yang sering dikatakan.Menyirnakan seribu alasan dari masalah yang dihadapi. Nama ku Devin.Tapi,disini aku tidak akan menceritakan tentang diriku sendiri.Melainkan kisahku bersama keempat teman yang a...